serbaserbi.com
TS
serbaserbi.com
The History of Coffee


HAI AGAN DAN SISTA!

emoticon-Hai

Kopi adalah minuman sejuta umat. Setuju? Sensasi pahitnya terasa nikmat di lidah banyak orang. Belum lagi efek energik dan meningkatnya hormon bahagia setelah menyeruput kopi, membuat seduhan yang satu ini kian digilai.

Bicara tentang kenikmatan kopi, sudah tahukah Gansis bagaimana kopi bisa menjadi minuman populer saat ini? Bagaimana sejarah perjalanan kopi sehingga bisa dikenal oleh satu dunia? Baguslah jika Gansis sudah tahu. Namun, jika ada yang belum tahu, bacalah threadane sampai habis. Pasalnya kali ini ane akan membahas sejarah kopi di dunia.

Kajja!

emoticon-Blue Guy Cendol (S)

Kopi Secara Etiologi



Istilah 'kopi' diserap dari bahasa Inggris 'coffee' yang diambil dari bahasa Belanda 'kaffie' pada tahun 1582. Belanda sendiri menyerap istilah 'kaffie' dari bahasa Turki Ottoman 'kahve' yang diambil dari bahasa Arab 'Qahwa'. Qahwa diambil dari kata 'qahaa' yang artinya 'kurang lapar'. Hal ini mengingat fungsi kopi dahulu sebagai penekan nafsu makan. Qahwa juga merujuk pada kata 'Quwwa' yang berarti 'kekuatan atau energi'.

***

Siapa Penemu Kopi?



Penemu pastinya tidak diketahui siapa. Namun, legenda percaya bahwa kopi pertama kali ditemukan di Ethiopia oleh seorang gembala kambing bernama Khalid atau Kaldi. Suatu hari, ia yang kebingungan mencari kambingnya merasa heran ketika melihat kambing-kambing tersebut asyik memakan buah beri di hutan. Kambing-kambing itu tampak lebih segar dan berenergik dari biasanya.



Karena penasaran, Khalid ikut mencoba beri tersebut. Alhasil, tubuh Khalid terasa lebih fit dan segar dari sebelumnya. Bahkan dirinya tidak mengantuk hingga malam tiba. Bangga akan penemuannya, Khalid lalu menyebarluaskan kabar buah itu pada warga desa. Akhirnya, warga berbondong-bondong memetik buah tersebut dan mengonsumsinya.

Sumber lain menyebutkan, bahwa kopi pertama kali ditemukan oleh Umar, murid dari Sheikh Abu al-Hasan ash-Shahid. Ketika Umar merasa kelaparan di gurun pasir sekitar Kota Ousab, ia mencoba mencari makanan dan menemukan sejenis buah beri. Umar memetik beri itu lalu memakannya.



Sayang sekali rasanya lumayan pahit sehingga Umar memutuskan untuk membakarnya. Setelah dibakar, beri tersebut berubah menjadi sangat keras. Agar lunak, Umar pun merebus buah tersebut. Alhasil air rebusannya berubah menjadi cokelat dan menguarkan aroma wangi. Ketika Umar meminum air rebusannya, ia merasa lebih segar dari sebelumnya. Merasa takjub, Umar membawa informasi beri ini ke Mekah.

***

Kopi Mendunia



Kopi diekspor dari Ethiopia ke Yaman oleh pedagang Somalia. Kemudian menyebar ke Mekah dan Madinah, kemudian ke Kairo, Damaskus, Baghdad, dan Konstantinopel. Jemaah haji yang setiap tahun datang ke Mekah, kerap menjadikan biji kopi sebagai oleh-oleh. Hingga kemudian eksistensi kopi sampai ke daratan Eropa. Bahkan kedai kopi pun sudah dibuka di mana-mana.

Tahun 1554, kopi sampai di Istanbul di masa Kesultanan Ottoman. Lalu pedagang-pedagang Turki menjual biji-biji kopi tersebut ke daerah lain. Salah satunya ke Pulau Malta dan Perancis.



Pada abad ke-16, dua orang pengimpor barang-barang Turki; Pasqua Rosée dan Daniel Edward; membuka kedai kopi pertama di Inggris. Tepatnya di St. Michael's Alley di Cornhill, London. Setelahnya, kedai kopi juga ikut didirikan di berbagai titik di London. Tahun 1654, Queen's Lane Coffee House didirikan di Oxford. Kedai kopi ini sangat terkenal bahkan masih berdiri hingga kini.



1669 biji kopi sampai di Paris, di bawa oleh rombongan Soleiman Agha, Duta Besar Sultan Mehmet IV. Seorang penulis Perancis, Antoine Galland, menuliskan bahwa Perancis berhutang budi pada orang-orang Arab (Muslim) yang sudah memperkenalkan teh, cokelat, dan kopi ke Perancis. Info itu Antoine dapatkan dari Tn. De la Croix, penerjemah Raja Louis XIV.

Kopi sampai di Amerika pada pertengahan tahun 1600. Sayangnya, kopi kurang populer di sana, sebab orang Amerika lebih menyukai teh. Namun, kebijakan Raja George III yang menaikkan pajak kopi, telah menyebabkan pemberontakan di mana-mana. Puncaknya yaitu pemberontakan The Boston Tea Party. Sejak saat itu, prefensi orang Amerika terhadap kopi langsung berubah. Kopi pun mulai menjadi minuman favorit di sana.



Pada 1673, kopi sampai di Jerman. Tak lama setelahnya, Italia juga mulai mengenal kopi melalui jalur perdagangan Laut Mediterania. Bahkan kopi menjadi minuman kaum intelektual dan menjadi suguhan romantis oleh dua sejoli yang dimabuk kasih.

***

Budidaya Kopi



Karena cita rasa kopi yang nikmat, maka pada abad ke-15, orang-orang di Semenanjung Arab mulai membudidayakan kopi. Pada 1414 kopi ditanam di Mekah. Awal 1500, kopi ditanam di daerah Kesultanan Memeluke Mesir dan di Afrika Utara di sekitar Pelabuhan Mocha. Berikutnya kopi dibudidayakan di Persia, Suriah, dan Turki.

Karena kopi yang sudah mendunia dan memiliki banyak konsumen, Jazirah Arab pun mulai kesulitan untuk memenuhi stok kopi yang kian banyak pembelinya. Oleh karena itu, orang-orang Eropa memulai untuk membudidayakan kopi sendiri. Ide ini pertama kali dilakukan oleh bangsa Belanda.



Tahun 1616, Piere van den Broclee, mendapat biji kopi yang dijaga di perkebunan Mocha. Ia lalu membawanya ke Belanda dan ditanam di Amsterdam Botanical Garden dengan teknologi rumah kaca. 1658 Belanda mencoba menanam kopi di tanah jajahannya Ceylon (Sri Lanka) dan India Selatan. Namun, hasilnya tidak terlalu bagus. Belanda pun membawa kopi ke Batavia. Di luar dugaan, kopi tumbuh subur di sana. Alhasil, Belanda untung besar karena menjadi pemasok kopi dunia. Untuk memenuhi pasokan kopi, Belanda memperluas kebunnya ke Sumatera dan Sulawesi.

Tahun 1714, Raja Louis XIV mendapat hadiah tunas kopi dari Walikota Amsterdam. Tunas-tunas tersebut lalu ditanam di Royal Botanical Garden milik kerajaan di Paris. Tahun 1723, Gabriel de Clieu, seorang perwira angkatan laut, membawa tunas kopi dari kebun raja tersebut ke Martinik dan menanamnya di sana. Alhasil, kopi tumbuh sangat subur di tanah itu. Tercatat lebih 18 juta pokok kopi dikembangbiakkan hingga 50 tahun berikutnya di sana.



Ketampanan seorang Francisco de Mello Palheta telah menumbuhkan kopi di Brasil. Kaisar mengirim Francisco ke Perancis untuk mendapatkan bibit kopi. Sayangnya, orang-orang Perancis sangat "pelit". Mereka tidak mau membagi bibit-bibit kopi tersebut. Francisco mencari jalan lain. Ia mencoba memikat istri gubernur dengan ketampanannya. Benar saja. Caranya berhasil. Karena sangat terpikat, diam-diam sang istri gubernur memberi Francisco satu peti bibit kopi yang langsung dibawa ke Brasil. Siapa sangka, tahun 1852, Brasil masuk ke dalam daftar pemasok kopi terbesar di dunia.

Abad ke-18, kopi telah menjadi komoditas dagang yang paling dicari. Bahkan posisinya setara dengan minyak mentah. Oleh karena itu, setiap pedagang juga penjajah yang membawa biji kopi, akan menanamnya di daerah-daerah yang mereka singgahi. Hingga kemudian kopi berhasil tumbuh di seluruh pelosok negeri.

***

Larangan Minum Kopi



Karena berasal dari tanah Arab, banyak para pendeta yang melarang umatnya untuk minum kopi. Mereka menganggap kopi sebagai minuman orang Muslim yang mencurigakan. Hal ini terjadi pada tahun abad ke-18, di mana pihak gereja Ortodoks Ethiopia melarang umatnya meminum kopi. Namun tak lama setelah itu larangan tersebut dicabut kembali.

Tahun 1511, kaum konservatif ortodoks di Kairo juga melarang minum kopi. Katanya kopi merupakan minuman yang merangsang layaknya anggur. Abad ke-17, pendeta Venesia bahkan mengutuk kopi sebagai Minuman Iblis atau "bitter invention of Satan". Ya, ini karna warnanya yang gelap, pahit, dan nampak mencurigakan. Namun, kutukan tersebut kemudian dicabut setelah Paus Klemens III memutuskan untuk meminum kopi secara langsung.



Di Inggris malah pernah terjadi suatu petisi yang aneh. Yaitu "Petisi Wanita Menolak Kopi". Hal ini dikarenakan banyak wanita yang mengaku suaminya mengalami lemah syahwat setelah minum kopi. Lha, kok bisa begitu, ya? Padahal di Mesir kopi pernah dilarang karena bisa merangsang nafsu syahwat. Hmm, mungkin beda pengolahan beda efeknya. Heheh.

***

Nah, gimana tuh tadi, Gansis? Bagaimana pendapatmu tentang sejarah kopi di dunia?

Sekarang, kita bisa menikmati kopi dengan mudah. Mau yang enak, instan, dan murah. Atau mau yang mahal dan branded. Semuanya bisa dipesan dengan cepat. Revolusi Industri telah membawa kopi ke arah modern, dengan ditemukannya mesin kopi yang kian hari kian canggih.

Tak hanya itu, teknologi botani telah memudahkan orang-orang untuk membudiyakan kopi dengan mudah, dan dengan jenis baru yang beda dari induk kopi di Jazirah Arab. Bahkan sekarang, kotoran luwak saja bisa menjadi kopi yang nikmat. Hehehe.

Apakah Gansis pecinta kopi?

"Coffee- the favorite drink of the civilized world." - Thomas Jefferson -

Xoxo

Sekian

emoticon-I Love Indonesia (S)emoticon-I Love Indonesia (S)emoticon-I Love Indonesia (S)

A thread by: serbaserbi.com
Gambar: Google image
Sumber: klik dan klik

emoticon-Cendol Gan

Gomawoyo



Diubah oleh serbaserbi.com 08-01-2021 15:10
japarinaUriNamisiapika
siapika dan 28 lainnya memberi reputasi
29
5.4K
163
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
icon
922.3KThread80.9KAnggota
Tampilkan semua post
penikmatMECIN
penikmatMECIN
#33
Kopi sejuta umat juga enak-enak aja kalo situasi & kondisi mendukung mah. emoticon-Ngacir
0
Tutup
Hot Threads
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.