Katanya Indonesia negara kaya. Katanya. Tapi ini bukan sekadar katanya. Ini benar. Gw ingat betul ketika masih sekolah dulu, kekayaan yang dimiliki oleh Indonesia masuk dalam salah satu mata pelajaran yang ada di Sekolah Dasar. Waktu itu gw sampai hapal daerah-daerah penghasil tambang yang dimiliki daerah tersebut.

Intan, emas, perak, timah, bauksit, bijih besi, nikel, tembaga, batu bara, juga minyak dan gas. Semua ada di perut ibu pertiwi.

Selain itu, laut Indonesia yang sangat luas juga menyimpan berbagai macam jenis ikan konsumsi. Berlimpah. Sampai-sampai negara tetangga ikut mengambilnya.

Indonesia memang negara yang kaya akan sumber daya alam. Ya, setidaknya itu yang gw dengar ketika masih SD dulu.

Apakah semua itu benar?

Mendapatkan kenyataan sekarang ini gw jadi bertanya-tanya.

Katanya Indenesia negara kaya, kaya akan sumber daya alam, tapi nyatanya Indonesia punya utang luar biasa banyaknya.

Bank Indonesia mencatat Utang Luar Negeri Indonesia pada akhir Mei 2020 sebesar 404,7 miliar dollar AS atau sekitar Rp 5.868,15 triliun (kurs Rp.14.500,-)

Gw tidak menyalahkan pemerintahan sekarang. Sebab gw tau, sejak jaman pemerintahan Soeharto hingga sekarang, setiap pergantian kepemimpinan selalu utang yang ditinggalkan.

Keadaannya rakyatnya juga sama. Rakyat yang hidup di bawah garis kemiskinan juga terus bertambah. Meski tidak bisa dipungkiri rakyat yang hidup diatas garis kemiskinan juga banyak. Yang kaya raya, bahkan sangat kaya raya juga banyak.

Sedih rasanya jika menyaksikan anak-anak dan lansia yang mengais rejeki di tempat-tempat pembuangan sampah. Dan ini sering kita temui di hampir semua tempat pembuangan sampah. Selalu saja ada yang mencari barang-barang bekas yang bisa dijadikan rupiah.

Gw jadi bertanya-tanya, apakah benar Indonesia adalah negara kaya dengan sumber daya alam yang berlimpah? Seandainya benar, apa yang salah?

Katanya lagi Indonesia mempunyai tanah yang subur, tapi nyatanya untuk memenuhi kebutuhan pokok seperti beras, bawang putih dan cabai kita masih menginpor dari negara tetangga.

Gw jadi bertanya-tanya lagi, apakah benar Indonesia punya tanah yang subur? seandainya benar, apa yang salah?

Pasti ada yang salah. Para pakar mampu menjelaskan itu. Tapi mereka bukan pemimpin yang bisa mengambil kebijakan untuk memperbaiki kesalahan itu.

Gw hanya berharap suatu saat akan ada pemimpin yang mampu mengelola sumber daya alam yang dimiliki Ibu Pertiwi. Dengan catatan sumber daya alam tersebut belum terkuras habis dari perut bumi.





Sumber: pengamatan dan opini pribadi