• Beranda
  • ...
  • The Lounge
  • Keberanian Neerja Bhanot; Pahlawan dalam Aksi Terorisme di Bandara Karachi, Pakistan

serbaserbi.comAvatar border
TS
serbaserbi.com
Keberanian Neerja Bhanot; Pahlawan dalam Aksi Terorisme di Bandara Karachi, Pakistan


HAI AGAN DAN SISTA!

emoticon-Hai

September depan, 35 tahun sudah peristiwa pembajakan pesawat Pan Am Flight 73 di bandara Karachi, Pakistan, terjadi. Walau sudah lumayan lama, tragedi sabotase oleh kelompok teroris tersebut masih membekas di benak berbagai orang. Terlebih lagi bagi para saksi mata dan keluarga korban tragedi.

Bicara tentang aksi terorisme di Karachi, kita tidak boleh melupakan sosok Neerja Bhanot. Ia adalah pramugari senior di pesawat tersebut. Di mana berkat keberaniannya, ia telah menyelamatkan ratusan nyawa dengan mengorbankan nyawanya sendiri.

Nah, kali ini ane mau mengajak Gansis untuk flashbackke kisah hidup Neerja. Barangkali ada yang tidak tahu atau lupa. Heheh. Oke, tak perlu lama-lama. Mari kita mulai ulasannya!

Kajja!

emoticon-Blue Guy Cendol (S)

Tentang Neerja



Keinginan Harish Bhanot dan Rama Bhanot untuk memiliki anak perempuan akhirnya dikabulkan oleh Dewa. 7 September 1963, seorang bayi perempuan nan cantik lahir dari rahim Rama. Bayi itu diberi nama Neerja Bhanot yang kelak lebih akrab disapa sebagai Laado.

Harish, jurnalis di The Hindustan Times itu membesarkan putrinya di Candigarh, India. Mereka menyekolahkan Neerja kecil di Candigarh's Sacred Hearth School. Ketika Neerja duduk di bangku kelas enam, Harish pun memutuskan untuk pindah ke Mumbai. Setelahnya, Neerja pun melanjutkan pendidikan di Bombay Scottish School lalu lulus dari St. Xavier College Mumbai.

***

Merintis Karir Sebagai Model

Neerja tumbuh sebagai gadis yang jujur, tegas, dan tidak pernah membuat masalah. Parasnya juga cantik. Itulah mengapa temannya yang seorang fotografer meminta Neerja menjadi model iklan untuk projeknya. Neerja yang baru berusia 18 tahun menyetujui permintaan itu. Untuk kali pertama, Neerja menjadi bintang iklan, di mana iklan tersebut dicetak dan terbit di Paville.


Neerja di sampul majalah Manorama

Itulah awal karir model Neerja-- di mana setelah itu, tawaran untuk menjadi model dan bintang iklan membanjiri dirinya. Neerja pun akhirnya eksis menjadi bintang iklan di berbagai produk. Bahkan wajahnya juga menghiasi sampul majalah Manorama.

Sayangnya, karir bintangnya tak berlangsung lama. Ayahnya meminta Neerja untuk meninggalkan dunia model dan menikah dengan laki-laki pilihannya. Ya, Neerja dijodohkan dengan seorang pria Uni Emirat Arab bernama Naresh Mishra.

***

Pernikahan yang Menyakitkan



Maret 1985, Neerja dan Naresh resmi menikah. Semuanya nampak bahagia. Terutama orangtua Neerja. Mereka yakin kebahagiaan Neerja akan terjamin bila bersama saudagar asal UEA tersebut. Itulah mengapa, mereka mengizinkan Neerja diboyong ke Uni Emirat Arab oleh suaminya.

Awalnya baik-baik saja. Namun, memasuki bulan kedua pernikahan, Neerja mulai merasa tak nyaman. Ia selalu menerima kekerasan fisik dan seksual dari suaminya. Makannya tak diurus, nafkahnya tak dipedulikan. Bahkan bila hendak menelepon orangtuanya, Neerja harus meminjam uang pada suaminya.

Karena sudah tidak tahan, akhirnya Neerja memutuskan kembali ke Mumbay. Keadaannya cukup menyedihkan. Harish menuliskan bahwa putrinya kehilangan berat badannya setelah beberapa bulan bersama Naresh. Hal ini tentu memunculkan penyesalan dalam diri Harish. Sayangnya, ia tidak dapat berbuat banyak.

Tak lama tinggal di Mumbay dan memulai karirnya sebagai model. Sebuah surat dari Naresh datang. Ia meminta Neerja kembali padanya dengan suka rela. Ia juga menghina Neerja dengan menyebutnya sebagai perempuan lulusan sekolah rendah. "Siapa kau? Kenapa begitu lancang pergi tanpa izinku?"

Neerja begitu sakit hati. Orangtuanya juga. Sehingga Neerja bersumpah pada dirinya bahwa ia bisa menjadi wanita karir agar tak dipandang rendah lagi. Selain itu ia juga meminta, apapun yang terjadi pada dirinya nanti, jangan biarkan Naresh datang menjenguknya, walaupun hanya sekadar bayangan.

Karena Neerja tak kunjung kembali ke Uni Emirat Arab, Naresh secara sepihak menceraikan Neerja tanpa warisan apapun. Ya, bagi Neerja itu lebih baik daripada harus menjadi bual-bualan Naresh.

***

Sebuah Pembuktian



Sakit hati Neerja pada Naresh membuat dirinya betul-betul ingin berbenah diri. Ia tak ingin dipandang rendah lagi. Akhirnya, untuk memulai karirnya, Neerja memutuskan untuk mendaftar sebagai pramugari. Nasib baik, Neerja lulus lalu diterbangkan ke Miami untuk menjalani pelatihan.

Selanjutnya, Neerja menikmati hidup sebagai pramugari di maskapai Pan Am Flight 73. Ia bekerja dengan serius sampai-sampai ibunya kesulitan untuk bertemu Neerja yang terus saja terbang. Namun, ya, begitulah Neerja. Ia tak pernah menganggap sepele pekerjaannya. Ia ingin bekerja seprofesional mungkin, hingga hari itu tiba ....

***

Tragedi Pembajakan



25 jam sebelum hari ulang tahunnya, Neerja ikut dalam penerbangan MumbS E N S O Rerika Serikat. Setelah cukup lama terbang, pesawat pun mendarat di bandara Karachi, Pakistan, untuk transit. Ketika inilah kekacauan terjadi.

Pukul 06:00 pagi, Boeing 747-121 milik maskapai Pan Am Flight 73-- mendarat di Karachi. Tak lama setelahnya, sebuah van milik petugas keamanan pesawat datang. Dari sana, keluar empat pria berseragam petugas keamanan. Maksudnya, menyamar sebagai petugas keamanan bandara. Mereka masuk ke pesawat sambil menodong senjata dan meminta satu kru mengunci pintu pesawat.

Kru itu menurut. Bagaimana tidak? Ia disuruh mengunci pintu dengan moncong senjata ditempelkan ke kepalanya. Neerja yang mengetahui kejadian itu langsung cepat tanggap. Diam-diam, ia menghubungi awak kokpit dan melaporkan kode pembajakan ke dek penerbangan. Tujuannya agar para awak kokpit bisa melarikan diri, sehingga pesawat tidak bisa lepas landas karena tidak ada pilot.



Kekacauan terus terjadi. Apalagi setelah keempat teroris itu mengetahui pilot dan dua awak kokpit lainnya sudah melarikan diri. Mereka marah! Mereka pun menawan seorang penumpang bernama Kumar lalu membawanya ke pintu pesawat, dengan moncong senjata di pelipisnya. Teroris itu berteriak meminta pilot pengganti. Jika tidak diberikan, si tawanan akan dibunuh.

Benar saja. Pilot tak kunjung datang. Pria bernama Kumar itu ditembak lalu digulingkan keluar dari pesawat. Selanjutnya, pintu pesawat kembali dikunci. Kini giliran Neerja yang ditawan. Dengan senapan yang mencium pelipisnya, teroris itu meminta Neerja mengumpulkan paspor semua penumpang dan kru.

Neerja memenuhi perintah teroris tersebut. Ia mengumpulkan seluruh paspor, tapi diam-diam ia malah membuang paspor orang Amerika ke dalam saluran sampah. Neerja sadar bahwa target kelompok itu adalah penumpang Amerika. Berkat tindakannya itu, 39 dari 40 penumpang Amerika berhasil selamat.

Hampir 17 jam lamanya pesawat dibajak. Hingga akhirnya pesawat mulai kehilangan Auxiliary Power Unit-nya. Alhasil, lampu dan AC pesawat mati. Situasi gelap dan pengap. Dalam kondisi itulah, kelompok teroris tersebut melepaskan tembakan membabibuta.



Kala itu Neerja masih belum gentar. Diam-diam ia pergi ke pintu darurat dan membukanya. Ia membiarkan para penumpang dan awak lain turun terlebih dahulu. Ia tidak peduli dengan nyawanya sendiri. Alhasil, ketika penumpang lain berhasil selamat. Neerja harus mengalami kondisi kritis karena menerima tiga tembakan.

Dr. Kishore Murty menyatakan bahwa melihat Neerja ditembak di kepala. Saksi lainnya, Nyonya Malti Krishnaswami bersaksi bahwa ia melihat Neerja ditembak di kepala, bahu sekitar leher dan lengan, dan di perut. Neerja sempat dilarikan ke rumah sakit terdekat. Sayangnya, nyawa wanita itu tidak tertolong. Ia tewas bersama 19 korban lainnya.

***

Akhir Kasus



Empat teroris-- yang teridentifikasi sebagai anggota Organisasi Abu Nadal--langsung ditangkap dan diadili penjara seumur hidup. Tujuan pelaku melakukan pembajakan ialah, memaksa pilot untuk terbang ke Siprus, Israel. Namun berkat Neerja dan pihak-pihak lain. Niat teroris itu langsung pupus di tengah jalan.



6 September 1968, Neerja dikremasi di rumah keluarganya. Tentu saja elegi bersenandung dalam situasi itu. Tak hanya dari pihak keluarga, tapi juga pihak maskapai, dan para penumpang yang sudah ia selamatkan. Untuk menghargai keberaniannya, Neerja pun diberikan penghargaan anumerta seperti:

1. Penghargaan Sipil Tertinggi India, Ashoka Chakra.

2. Penghargaan Keberanian dari AS.

3. Penghargaan Tamgha-e-Insaaniyat, Pakistan

4. Buku "The Neerja I Knew" oleh Aneesh Bhanot, saudara laki-laki Neerja.

5. Film Neerja yang dibintangi oleh Sonam Kapoor untuk mengenang keberaniannya.



6. Perangko Neerja oleh Pos India 2004

***

Nah, gimana tuh tadi, Gansis? Pelajaran dan kesan apa yang kalian dapat setelah membaca kisah Neerja Bhanot?

Xoxo

Sekian

emoticon-I Love Indonesia (S)emoticon-I Love Indonesia (S)emoticon-I Love Indonesia (S)

A thread by: serbaserbi.com
Gambar: Google image
Sumber: 1, 2, 3

emoticon-Cendol Gan

Gomawoyo

Diubah oleh serbaserbi.com 06-01-2021 00:48
ziont
japutra
indramamoth
indramamoth dan 40 lainnya memberi reputasi
41
8.2K
141
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
icon
922.7KThread82KAnggota
Tampilkan semua post
adolfsbasthianAvatar border
adolfsbasthian 
#3
Wanita perkasa...
emoticon-Merdeka
serbaserbi.com
ritsco
pangeran2013
pangeran2013 dan 2 lainnya memberi reputasi
3
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.