- Beranda
- Heart to Heart
Lingkaran Pertemanan Ketika Dewasa (18+)
...
TS
kucingkampung97
Lingkaran Pertemanan Ketika Dewasa (18+)

Mari kita sharing tentang pertemanan ketika ketika dewasa gan/sis.
Kita pasti sudah merasakan bahwa ketika semakin bertambahnya usia maka semakin berkurang teman-teman kita, terutama untuk orang yang sudah lulus di bangku pendidikan dan memasuki dunia kerja.
Satu-persatu teman kita akan meninggalkan kita karena jalan hidup yang berbeda dan berbagai alasan lainnya.
Di antara usia-usia itu biasanya tersisa beberapa teman yang bertahan tak jarang kita menyebutnya sahabat sejati, ya terkadang memang ada teman yang dekat bahkan tahu segalanya ketimbang saudara sendiri meskipun kadang tidak selalu ada tapi ada ketika ketika kita membutuhkan pertolongan.
Tetapi pernah tidak kalian kepikiran jika pada akhirnya yang menjadi teman dalam hidup adalah pasangan kita?
Mau tidak mau terima tidak terima ... Pasangan kita ini yang akan menjadi sahabat dalam hidup kita yang menemani kehidupan kita kelak.
Menurut saya pemikiran saya naif sekali dengan melabeli teman yang pergi dengan "teman palsu" sementara yang bertahan "teman sejati".
Menurut saya ini tergolong pemikiran yang egois, bagaimana tidak?
Teman kita juga punya kehidupan terlebih jika mempunyai pasangan maka prioritasnya adalah keluarga.
Disaat-saat dewasa cara yang paling mudah mencari teman baru adalah lewat komunitas, tetapi jarang yang benar-benar tulus.
Kita pasti sudah merasakan bahwa ketika semakin bertambahnya usia maka semakin berkurang teman-teman kita, terutama untuk orang yang sudah lulus di bangku pendidikan dan memasuki dunia kerja.
Satu-persatu teman kita akan meninggalkan kita karena jalan hidup yang berbeda dan berbagai alasan lainnya.
Di antara usia-usia itu biasanya tersisa beberapa teman yang bertahan tak jarang kita menyebutnya sahabat sejati, ya terkadang memang ada teman yang dekat bahkan tahu segalanya ketimbang saudara sendiri meskipun kadang tidak selalu ada tapi ada ketika ketika kita membutuhkan pertolongan.
Tetapi pernah tidak kalian kepikiran jika pada akhirnya yang menjadi teman dalam hidup adalah pasangan kita?
Mau tidak mau terima tidak terima ... Pasangan kita ini yang akan menjadi sahabat dalam hidup kita yang menemani kehidupan kita kelak.
Menurut saya pemikiran saya naif sekali dengan melabeli teman yang pergi dengan "teman palsu" sementara yang bertahan "teman sejati".
Menurut saya ini tergolong pemikiran yang egois, bagaimana tidak?
Teman kita juga punya kehidupan terlebih jika mempunyai pasangan maka prioritasnya adalah keluarga.
Disaat-saat dewasa cara yang paling mudah mencari teman baru adalah lewat komunitas, tetapi jarang yang benar-benar tulus.
nah seperti itulah pandangan saya tentang lincgkaran pertemanan ketika dewasa.
Bagaimana dengan kalian?
Richy211 dan 5 lainnya memberi reputasi
6
3.3K
102
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Heart to Heart
22.9KThread•38.7KAnggota
Tampilkan semua post
artwing
#2
Second that.
Di usia yang semakin dewasa, manusia mulai tahu apa yang diinginkan dalam hidup.
Prioritas berubah, semakin bijak, semakin spesifik keinginan yang dikejar, mindset dan tujuan mulai berbeda.
Roda hidup berjalan berbeda, hanya bisa memperlambat. Jika notasi hidup masih belum terkejar, ini menjadi perkara meninggalkan dan ditinggalkan.
Bicara prioritas, ketika manusia semakin dewasa, prioritas utama mereka adalah keluarga, karir, dan hal lain yang jadi ambisi mereka.
Semakin egois, sehingga tali persahabatan saja tidak lagi kuat mempersatukan dua buah jalan yang berbeda arah dan ambisi yang berbeda pula.
The power of friendship? Hah. Wake up samurai, we have a city to burn.
Belum lagi yak kalo udah berpindah domisili.
Menjaga pertemanan dengan perbedaan domisili benar-benar butuh effort yang besar, sehingga seringkali terjadi harus mencari pertemanan baru dalam circle sekitar.
Sekarang sahabatmu adalah tetangga dan suami/istrimu.
GIF
Okay, sosmed itu membantu. WAG juga masih rame, tapi apa itu saja cukup?
Rame, pasti. Bahas random? Tentu. Gosip, okeh. Namun...
Bunyi notif perlahan berkurang, seiring banyak orang yang memilih setting Always Mute.
Muncul grup baru, dengan orang yang semakin sedikit.
Perlahan jadi sepi juga.
Dan akhirnya cuma mulai scroll ke atas, mengingat masa-masa seru di waktu yang dulu.
Lempar stiker lucu, berharap ada yang nimpalin.
Hanya di read.
Hanya 2 orang yang read.
And that's it.
Best friend has become old friend you used to know.
Dan akhirnya kamu menarik kesimpulan.

Di usia yang semakin dewasa, manusia mulai tahu apa yang diinginkan dalam hidup.
Prioritas berubah, semakin bijak, semakin spesifik keinginan yang dikejar, mindset dan tujuan mulai berbeda.
Roda hidup berjalan berbeda, hanya bisa memperlambat. Jika notasi hidup masih belum terkejar, ini menjadi perkara meninggalkan dan ditinggalkan.
Bicara prioritas, ketika manusia semakin dewasa, prioritas utama mereka adalah keluarga, karir, dan hal lain yang jadi ambisi mereka.
Semakin egois, sehingga tali persahabatan saja tidak lagi kuat mempersatukan dua buah jalan yang berbeda arah dan ambisi yang berbeda pula.
The power of friendship? Hah. Wake up samurai, we have a city to burn.
Belum lagi yak kalo udah berpindah domisili.
Menjaga pertemanan dengan perbedaan domisili benar-benar butuh effort yang besar, sehingga seringkali terjadi harus mencari pertemanan baru dalam circle sekitar.
Sekarang sahabatmu adalah tetangga dan suami/istrimu.
GIF
Okay, sosmed itu membantu. WAG juga masih rame, tapi apa itu saja cukup?
Rame, pasti. Bahas random? Tentu. Gosip, okeh. Namun...
Bunyi notif perlahan berkurang, seiring banyak orang yang memilih setting Always Mute.
Muncul grup baru, dengan orang yang semakin sedikit.
Perlahan jadi sepi juga.
Dan akhirnya cuma mulai scroll ke atas, mengingat masa-masa seru di waktu yang dulu.
Lempar stiker lucu, berharap ada yang nimpalin.
Hanya di read.
Hanya 2 orang yang read.
And that's it.
Best friend has become old friend you used to know.
Dan akhirnya kamu menarik kesimpulan.

falin182 dan 7 lainnya memberi reputasi
8
Tutup