mendoan76Avatar border
TS
mendoan76
KABAR PAgi Ini,Penerima Vaksin Perdana Meninggal Dunia Usai Disuntik Pfizer
http://share.babe.news/s/QrsSrfvQvR

https://palembang.tribunnews.com/amp...a-yang-terjadi

KABAR PAgi Ini, Penerima Vaksin Perdana Meninggal Dunia Usai Disuntik Pfizer: Apa yang Terjadi?

Sriwijaya Post
2021/01/02 09:17

di tengah kebutuhan vaksin covid-19, sebuah peristiwa heboh di Swiss setelah seorang nenek meninggal dunia setelah disuntik vaksin.
Warga Swiss saat ini tengah memperbincangkan kematian seseorang setelah mendapatkan vaksin Covid-19.
Namun, regulator obat Swiss, swissmedic, pada hari Rabu mengatakan tidak melihat adanya keterkaitan antara kematian seorang lanjut usia (lansia) berusia 91 tahun di kanton Lucerne dengan vaksin Covid-19.

Swissmedic menambahkan, lansia tersebut sudah menderita berbagai penyakit sebelum mendapatkan suntikan."Klarifikasi oleh otoritas kesehatan wilayah dan swissmedic menetapkan bahwa, sebagai hasil dari riwayat penyakit dan perjalanan penyakit, hubungan antara kematian dengan vaksin Covid-19 sangat tidak mungkin," kata regulator dalam sebuah pernyataan seperti yang dilansir Reuters.
Swissmedic mengatakan penyakit sebelumnya akan terdaftar pada sertifikat kematian sebagai "penyebab kematian alami" seseorang.

Melansir Reuters, Lucerne adalah tempat vaksinasi pertama di Swiss minggu lalu, dengan suntikan dari Pfizer dan mitra Jermannya BioNTech diberikan terutama kepada orang tua.
Sejauh ini, Swiss telah menerima 107.000 dosis Pfizer/BioNTech, dan mengharapkan untuk mendapatkan 250.000 per bulan mulai tahun 2021.
Baik Lucerne maupun swissmedic tidak merilis jarak waktu saat lansia tersebut menerima vaksin dan saat kematian terjadi. Jenis kelamin orang tersebut juga tidak diberikan.

Vaksin Pfizer dan BioNTech adalah satu-satunya inokulasi yang sejauh ini disetujui di Swiss.
Vaksin tersebut disetujui dalam keadaan darurat di Amerika Serikat dan Inggris, dan memiliki persetujuan pemasaran bersyarat di Uni Eropa setelah uji coba pada puluhan ribu orang.

Pfizer mengungkapkan turut berduka cita pada keluarga almarhum.
"Penting untuk dicatat bahwa kejadian merugikan yang serius, termasuk kematian yang tidak terkait dengan vaksin, sayangnya kemungkinan besar terjadi pada tingkat yang sama seperti yang terjadi pada populasi umum orang tua dan individu berisiko yang saat ini diprioritaskan untuk vaksinasi,"
+++++


Wajah Relawan Bengkak Usai Disuntik Vaksin Moderna

Suara
2021/01/02 07:37

Suara.com - Vaksin Covid-19 Moderna menyebabkan efek samping pada orang yang menggunakan filler wajah. Efek samping yang muncul yaitu pembengkakan, hal tersebut berdasarkan sebuah laporan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA).
Seperti dilansir dari laman New York Post, seorang dokter kulit bernama Dr. Shirley Chi mengungkapkan bahwa pembengkakan di wajah akibat suntikan vaksin Moderna dialami oleh beberapa relawan uji coba vaksin tersebut.
"Saat tubuh menerima vaksin, sistem kekebalan anda yang menyebabkan peradangan itu meningkat. Begitulah cara kerjanya. Jadi masuk akal jika anda akan melihat respons kekebalan di area tertentu, di mana mereka melihat beberapa zat yang bukan termasuk zat alami di tubuh anda,” ungkap Dr. Chi ditulis Sabtu (2/1/2021).

Pada 17 Desember yang lalu, tepatnya pada pertemuan panel penasihat yang disebut dengan Komite Penasihat Vaksin dan Produk Biologi Terkait (VRBPAC), petugas medis FDA Rachel Zhang melaporkan bahwa dua orang mengalami pembengkakan wajah setelah vaksinasi selama uji coba fase 3 Moderna.
Keduanya memiliki persamaan pada riwayat pernah menjalani prosedur filler wajah.
Salah satunya seorang wanita berusia 46 tahun, memiliki riwayat telah disuntik dermal filler sekitar enam bulan sebelum mendapat vaksin. Sementara satu lagi seorang wanita 51 tahun telah menjalani prosedur yang sama dua minggu sebelum vaksinasi.

Menurut STAT yang menyiarkan live pertemuan tersebut, orang ketiga yang ikut serta dalam uji coba Moderna mengalami angioedema bibir (bengkak) sekitar dua hari setelah vaksinasi.
Zhang mengatakan orang tersebut telah menerima suntikan filler di bibir sebelumnya, dan telah melaporkan reaksi serupa setelah vaksin influenza sebelumnya.

Berdasarkan temuan tersebut, FDA memasukkan gejala pembengkakan wajah dalam kategori "Related Serious Adverse Event" (Kejadian Merugikan yang Serius).
Pakar alergi dan immunologi di NYU Langone Health, Purvi Parikh, MD, mengaku belum tahu pasti mekanisme yang menyebabkan respons demikian, namun para dokter yakin ini adalah reaksi inflamasi.
"Filler adalah benda asing dan ketika sistem kekebalan Anda diaktifkan karena vaksin, masuk akal bahwa area yang memiliki benda asing yang tidak biasanya ada di tubuh anda juga akan mengalami peradangan, ini karena sistem kekebalan dirancang untuk melawan zat asing,"
+++++


Setelah Disuntik Vaksin Pfizer, Ratusan Warga Israel Terinfeksi Covid-19

VoxNTT
2021/01/02 10:37

Vox NTT- Vaksin Pfizer-BionTech ternyata tidak memberikan kekebalan langsung terhadap virus Corona baru. Buktinya, lebih dari dua ratus warga Israel didiagnosis terinfeksi Covid-19 setelah beberapa hari disuntik vaksin ini.
“Jumlah mereka yang tertular Covid-19 meski sudah divaksinasi sekitar 240 orang,” demikian data dari Channel 13 News yang dikutip Russia Today dalam Sindonewscom, Sabtu (02/01/2020).

Padahal, vaksin Pfizer-BioNTech diandalkan oleh otoritas kesehatan Israel, tidak mengandung virus Corona dan tidak dapat menginfeksi penerima. Sayangnya, dibutuhkan waktu bagi kode genetik dalam vaksin itu untuk melatih sistem kekebalan tubuh guna mengenali dan menyerang penyakit.

Vaksin buatan Amerika Serikat (AS) itu membutuhkan dua suntikan. Menurut penelitian, kekebalan terhadap Covid-19 hanya meningkat delapan hingga sepuluh hari setelah suntikan pertama dan akhirnya mencapai 50 persen.
Suntikan kedua diberikan 21 hari dari yang pertama. Sedangkan kekebalan yang dinyatakan 95 persen dicapai hanya seminggu setelah itu. Dan, tentu saja, masih ada lima persen kemungkinan tertular bahkan jika vaksinnya sudah mencapai potensi penuh.

Outlet berita Israel yang melaporkan angka tersebut mendesak masyarakat untuk tetap waspada dan secara menyeluruh mengikuti semua tindakan pencegahan Covid-19 selama sebulan setelah suntikan pertama vaksin diberikan.
Negara Yahudi itu saat ini sedang melakukan kampanye vaksinasi besar-besaran, yang telah menyaksikan lebih dari satu juta orang atau hampir 12 persen dari populasinya mendapatkan suntikan vaksin Pfizer-BioNTech.

Menurut Universitas Oxford, itu adalah rentang per kapita terbesar di dunia. Tahap pertama program ini bertujuan untuk mengimunisasi tenaga medis dan lansia sebelum diperluas ke kategori lain.
Sekitar satu dari seribu orang telah melaporkan efek samping ringan setelah suntikan, termasuk lemah, pusing dan demam serta nyeri, bengkak dan kemerahan di tempat suntikan.
“Hanya beberapa lusin dari mereka yang membutuhkan perhatian medis,” kata Kementerian Kesehatan Israel.
+++++


Alasan Indonesia Ngotot Pakai Vaksin China Sinovac

mata mata politik
2021/01/02 04:04

Apa plus minus vaksin sinovac di Indonesia yang sudah disetujui untuk penggunaan darurat di negara asalnya itu?

Sebanyak 1,8 juta dosis vaksin Sinovac asal China tiba pada Kamis (31/12). Sebelumnya 1,2 juta vaksin COVID-19 Sinovac sudah tiba awal Desember. Dengan tambahan 1,8 juta dosis tersebut, maka pemerintah memesan 3 juta dosis vaksin Sinovac.

Ada alasan kenapa pemerintah kita kukuh memesan vaksin Sinovac dalam jumlah banyak. Pasalnya, vaksin itu dinilai telah memenuhi beberapa faktor penting, yaitu memenuhi unsur keamanan, pengembangannya cepat, dan dapat memenuhi aspek mandiri untuk diproduksi di dalam negeri.
“Vaksin itu harus memiliki unsur keamanan, khasiat, dan mutu dari lembaga yang berwenang,” ujar Direktur utama Bio Farma Honesti Basyir, dilansir dari CNBC Indonesia.
Vaksin COVID-19 milik Sinovac juga sudah terjamin keamanannya dengan serangkaian pengujian. Mulai dari uji praklinis hingga uji coba selama 3 tahap.

Karena itulah, Honesti juga menargetkan untuk bisa mendapatkan izin penggunaan darurat (emergency use authorization/UEA) untuk vaksin CoronaVac milik Sinovac dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) pada pekan ketiga Januari 2021. Jika izin ini sudah dikantongi, maka program vaksinasi nasional bisa segera dimulai, sesuai dengan target Jokowi.
Hingga berita ini ditulis, uji klinis tahap ketiga vaksin ini masih berlangsung, namun Bio Farma terus melaporkan data-data hasil uji klinis yang ada kepada BPOM untuk dijadikan pertimbangan.

Pertanyaannya, seberapa efektif dan adakah bahaya efek samping dari vaksin ini?

Belum ada temuan signifikan. Hanya saja, Ketua Tim Riset Uji klinis vaksin COVID-19 Kusnandi Rusmil menjelaskan munculnya efek samping dalam uji klinis vaksin asal China Sinovac selama 5 bulan, yang melibatkan 1.620 orang pada rentang usia 18 hingga 59 tahun.
“Ada beberapa efek samping yang timbul akibat reaksi penyuntikan, berupa nyeri pada lokasi penyuntikan dengan intensitas ringan, dan menunjukkan reaksi pegal otot dengan mayoritas intensitas ringan,” ungkap Kusnandi saat diskusi virtual, Rabu (30/12), dilansir dari CNN.

Sebagai informasi, vaksin COVID-19 yang dikembangkan oleh perusahaan farmasi China Sinovac Biotech Ltd. ditemukan lebih dari 50 persen efektif dalam uji klinis Brasil, meskipun para peneliti menunda merilis lebih banyak informasi atas permintaan perusahaan.

Tingkat kemanjuran 50 persen adalah standar minimum yang ditetapkan oleh regulator AS untuk otorisasi darurat vaksin COVID-19. Vaksin Messenger RNA dari Moderna Inc. dan Pfizer Inc. telah memberikan hasil yang jauh lebih baik, mengurangi kasus corona yang bergejala lebih dari 90 persen dalam uji coba besar.
Pengembang vaksin China lambat dibandingkan dengan rekan-rekan barat mereka dalam merilis data kemanjuran pada suntikan mereka. Sebab, jutaan orang sehat mengandalkan transparansi dalam uji coba sebelum mengambil gambar, kurangnya hasil yang lebih spesifik dari uji coba Sinovac berisiko mengikis kepercayaan pada vaksin China.

Kurangnya transparansi dalam melaporkan hasil uji coba vaksin sinovac Brasil “sama sekali tidak dapat diterima,” ucap Eric Topol, pakar uji klinis dan direktur Scripps Research Translational Institute kepada Live Mint.
Surat kabar yang didukung negara, Global Times pun menyebut media barat sok sibuk “mempertanyakan tentang transparansi”, mereka juga menyebut media Barat penyebar “data palsu.”

https://www.matamatapolitik.com/vaks...-news-polling/

++++++
Waduh ada yg tumbang sm gak ngaruh saat divksin ne brew...
Gimn koment agan2 ?
tien212700
areszzjay
estilo.com
estilo.com dan 6 lainnya memberi reputasi
5
5.9K
45
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan Politik
icon
669.7KThread40.1KAnggota
Tampilkan semua post
Xevu.PotsAvatar border
Xevu.Pots
#3
Kenapa jadi banyak berita tantang kejelkan vaksin selain Sinovac? Buzzer kah?
gabener.edan
qavir
silent.keeper
silent.keeper dan 3 lainnya memberi reputasi
4
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.