Mendengar kata Jepang yang terlintas di kepala langsung deh aroma-aroma animasi, cos play, JKT 48 bahkan jav atau kakek sugiono. Bahkan kalau dilihat dari layar kaca orang Jepang itu ramah-ramah, lucu dan suka menebar senyum kepada orang lain.

Tidak salah memang, bila kita dapat berbaur dengan masyarakatnya tidak masalah, apalagi warga Jepang sendiri agak individualistis. Mereka akan masa bodo dengan apa yang kalian lakukan, apalagi banyak dari mereka bertipe loyalis dan menjadi hard worker karena tuntutan budaya yang mereka ciptakan sendiri.



Apalagi melihat kehidupan di Jepang, banyak masyarakat Indonesia ingin pergi kesana, bekerja disana dan tentu saja karena penghasilannya yang cukup besar. Maka tak heran menjadi TKI di negara Jepang menjadi sebuah impian banyak orang, namun keindahan yang seperti menggoda di depan mata berbanding terbalik dengan kenyataan yang ada.

Di dalam pekerjaan bangsa Jepang akan terlihat baik bila di depan muka para TKI, namun sebenarnya para TKI hanya akan dikerjai oleh mereka. Sebenarnya orang-orang seperti ini bukan hanya ada di Jepang saja, tapi di Indonesia juga ada tapi tidak banyak yang merasa senioritas.



Berbeda dengan di Jepang, dari beberapa pengalaman mereka yang pernah menjadi TKI di Jepang hampir rata-rata memiliki kasus yang sama, kalau satu atau dua orang yang cerita mungkin sedang apes. Tapi ternyata yang memiliki kasus yang sama itu banyak, tidak sedikit jumlahnya.

Kenapa TKI tidak melawan ketika tahu sedang dikerjai oleh orang Jepang? Bahasa kerennya di bully atau bahasa Jepangnya Ijime, karena kalau mengadu ke atasan pun percuma dan takut urusan makin panjang malah yang ada di kembalikan lagi pulang ke Indonesia.



Disini terpatri TKI itu harus legowo, tak bisa melawan dan walau bukan kesalahan dirinya terkadang diwajibkan untuk meminta maaf.

Namun sebenarnya kita harus bisa bahasa Jepang, agar tidak dibodohi terus apalagi kalau bicara dengan Nihon-jin, sedangkan kita sebagai gakusei, kenshuusei, atau kangoshi, maka perbaikilah bahasa Jepangmu kalau ingin tidak menjadi mainan mereka, dan bisa bertindak semaunya dengan dirimu. Gaji yang besar perlu pengorbanan yang besar juga loh gan.



video pengalaman mantan TKI Jepang

Jadi hujan uang di negeri orang masih lebih baik hujan batu di negeri sendiri masih relevan, karena kalau TKI tidak mau membantu pekerjaan orang Jepang asli mereka tak segan untuk membully, walau mereka tak akan main pukul karena tahu konsekuensi hukumnya namun kata-katanya seperti peluru tajam yang akan menyakiti hati.

Bisa dibilang kehidupan di Jepang ini memang antik, mereka senang bila melihat orang lain susah atau tersakiti. Maka tak heran begitu kejamnya ketika mereka datang hanya 3,5 tahun ke Indonesia tapi lukanya sangat berasa.

Yup ijime memang bisa membuat orang waras akhirnya depresi, bahkan kasus bunuh diri di Jepang meningkat karena hal tersebut.



Mereka baik itu karena ada maunya, tapi dibalik kebaikannya ada sesuatu yang tersimpan di hatinya. Andai Amerika tak menjatuhkan bom atom, mungkin Indonesia tak akan pernah ada. Masihkah kamu ingin menjadi TKI ke Jepang?

Saran saya kuatkan mental, karena kehidupan disana lebih keras dari Ibukota. Siapa yang cengeng akan tersingkir, siapa yang kuat dia akan bertahan dan bukan tak mungkin sukses di negeri orang loh!!



Karena banyak juga pengusaha Indonesia yang sukses menjalani bisnisnya di Jepang, seperti pengusaha tempe yang sukses di Jepang.

Intinya dalam dunia kerja patut waspada, bukan di Jepang saja karena kita tidak bisa melihat seseorang itu dari luarnya. Sebab banyak dari mereka yang bermuka dua, dan tak suka dengan kesuksesan orang lain.

Buat kamu yang punya pengalaman kerja di Jepang bolehlah bertukar informasi, apakah separah itu ijime di Jepang?

See u next thread.

iloveindonesia



"Nikmati Membaca Dengan Santuy"
--------------------------------------
Tulisan : c4punk@2020
referensi : klik, klik, klik
Pic : google