Jumpa lagi di cerita hororku...
Sebelumnya aku sampaikan, apa pun yang aku tulis dalam cerita ini, semua berdasarkan pengalamanku pribadi. Percaya atau tidak adalah hak para pembaca. Di sini aku hanya ingin berbagi cerita pengalaman yang berhubungan dengan alam atau dunia lain.

Temen-temen kaskuser pasti udah tau dengan yang namanya pesugihan, penglaris, pelet atau semacamnya. Hal semacam itu pasti sudah tidak asing lagi di telinga kita, suatu cara untuk memperoleh kekayaan, cinta, kecantikan atau lainnya secara instan dengan malakukan perjanjian antara manusia dengan jin, makhluk astral atau siluman.

Banyak sekali manusia dari zaman dulu sampai sekarang melakukan hal semacam itu, tanpa berfikir panjang akibat yang akan dihasilkan nantinya. Akibat yang akan ditanggung oleh sipelaku maupun turun-turunannya.

Contohnya seperti kisah yang akan aku tuang dalam tulisan ini. Kisah yang bisa jadi pelajaran buat siapapun yang punya keinginan untuk melakakukan perbuatan bersekutu dengan "mereka", sebaiknya pikir panjang terlebih dahulu, jangan karena nafsu keinginan yang menggebu-gebu, kita menjadi budak setan/jin/siluman selama hidup.

Sekitar tahun 2008, saat aku berada di salah satu tempat asrama putri, di dekat kaki gunung, aku berjumpa dengan salah satu makhluk menyeramkan yang energi negatifnya begitu kuat, aku melihat makhluk itu suka sekali dengan bau darah binatang yang selalu dipersembahkan pada dirinya oleh manusia-manusia yang melakukan perjanjian dengan dirinya.


Gambar hanya ilustrasi, ambil dari google

Dengan suara seperti auman dan besar dia berkata,"Daraah... daraah... mana daraah?", sungguh mengerikan.
Dalam batin aku berkata, "Aku tidak membawa darah, karena aku berjumpa denganmu tidak sengaja dan aku tidak membutuhkanmu buat melakukan hal buruk."

Dia mengaum keras padaku, bikin bulu kudukku berdiri. Ngeri aku dibuatnya, ingin cepat-cepat aku pergi dari tempat itu. Makhluk itu berkata padaku, dia merasakan niatku, hatiku, energiku, yang berbeda dengan manusia-manusia serakah yang ingin memanfaatkan dia untuk melakukan perjanjian pesugihan.

Makhluk itu menunjukkan padaku, disaat-saat manusia itu datang padanya dan melakukan perjanjian. Aku diperlihatkan momen disaat itu. Dengan membawa darah binatang, baik itu darah ayam, kambing, sapi, ataupun babi, manusia datang menemui makhluk itu. Tak ketinggalan beberapa dupa dan bunga 7 rupa.

Sosok yang menyerupai kerbau bertanduk, bertubuh besar, matanya merah, bertaring, dan berbulu itu, mengatakan dan mengingatkan pada tiap manusia yang hendak melakukan perjanjian dengan dirinya.
"Manusia... kamu sudah pikir matang-matang dengan tindakanmu ini? Kamu tau jika kamu tidak mampu lagi memberikan apa yang aku mau, maka keturunan-keturunanmu yang akan melakukannya. Dan kamu akan menjadi budakku selamanya."

Bahkan sosok itu pun mengingatkan untuk bersujud dan meminta pada Tuhan, tapi karena nafsu keinginan dan keserakahan yang lebih besar, menutup semua hati nurani dan pikiran manusia itu sendiri. Dia hanya dipenuhi dengan fikiran cepat kaya, atau cepat naik jabatan, atau jualannya laris manis, dan sebagainya.

Pada akhirnya kenikmatan sesaat yang dia peroleh dari sebuah perjanjian dengan jin/siluman berakhir buruk untuk dirinya sendiri dan turun-turunannya. Hidupnya harus dikejar-kejar dengan sosok-sosok gaib yang meminta tumbal atau persembahan.

Jika manusia itu sudah tak sanggup lagi memberikan apa yang diminta oleh sosok-sosok gaib, maka turunannya yang meneruskan, kalau tidak ada yang meneruskan, perjanjian itu tidak berakhir begitu saja. Kekayaan yang telah di dapat hilang secara perlahan-lahan, selain itu beberapa dari keluarga atau turunannya akan mengalami kesulitan dalam hidup, seperti sakit-sakitan atau pun meninggal tidak wajar. Ada juga yang diganggu dengan kehadiran sosok-sosok seram, sehingga membuat keturunannya atau keluarganya sering mengalami kerasukan, stres, dan bunuh diri.

Sedangkan untuk manusia yang telah melakukan perjanjian dengan "Mereka", meninggal pun akan dipersulit. Bahkan ada yang bunuh diri karena stres dan depresi akibat tak mampu lagi melakukan perjanjian. Bahkan aku juga diperlihatkan dengan sosok-sosok manusia yang telah meninggal telah terbelenggu rantai di kakinya, tanganx, atau lehernya. Yang aku tau sosok-sosok manusia ini adalah jin qorin dari manusia yang tersesat itu.


Gambar hanya ilustrasi

Mereka seperti terbelenggu dengan janji yang mereka buat dengan makhluk-makhkuk gaib. Tak akan pernah bisa selesai, entah sampai kapan perjanjian itu akan berakhir.

Ngeriii... hanya untuk mendapatkan kenikmatan dunia yang hanya sesaat, rela melakukan segala cara, tanpa berfikir panjang lagi. Lebih baik hidup sewajarnya ga neko-neko, lebih baik bekerja dengan halal, tapi selamat dunia akhirat. Jangan sampai jadi budak jin/siluman di dunia, dan berakhir teragis nantinya.

Berfikir jernih dulu sebelum menyesal dikemudian hari...
Itulah kisahku tentang perjanjian dengan makhluk gaib..
Sampai jumpa di threadku yang lain
Terimakasih