Israel, negara ini memang tidak punya hubungan diplomatik dengan Indonesia. Namun begitu, bukan berarti Indonesia lantas tidak menaruh perhatian pada Israel. Perhatian yang TS maksud disini adalah perhatian di bidang alutsista terutama di segmen senapan mesin ringan.

Salah satu senjata buatan Israel yang sukses membuat Indonesia kesengsem adalah sebuah SMG bernama Uzi, meskipun Indonesia sudah punya Uzi Sulistyawati. Namun, Indonesia tetap butuh Uzi dari Israel untuk kebutuhan senjata TNI. Mari langsung kita mulai pembahasannya, seperti biasa kita mulai dari sejarahnya.


SEJARAH

Sejarah lahirnya Uzi dimulai pada tahun 1948 setelah Israel mendeklarasikan diri sebagai sebuah negara, hal itu lantas membuat Israel diserang oleh koalisi negara Arab yang terdiri dari Saudi, Mesir, Suriah, Lebanon serta Transjordan.

Berbagai organisasi paramiliter Israel, khususnya milisi Haganah, kemudian bergabung menjadi satu serta membentuk Angkatan Pertahanan Israel (IDF) yang merupakan angkatan bersenjata negara itu.

Meski kalah jumlah dari sisi senjata, IDF berhasil mempertahankan negaranya. IDF memukul mundur gabungan negara Arab dengan hanya 200 senapan mesin, 10.000 senapan, dan 3.600 senapan mesin ringan. Kemenangan IDF itu karena mereka memiliki koleksi beraneka ragam senjata kecil dari seluruh dunia.




Ilustrasi: Martin Mendoza/Pinterest


Setelah berhasil mempertahankan kedaulatan negaranya, Israel pun berencana ingin mengembangkan senjata sendiri dengan memanfaatkan para warga negaranya yang berpendidikan tinggi. Pengembangan senjata secara mandiri ini dilakukan karena Israel adalah negara miskin pada awalnya dan tidak mampu membeli senjata terbaru.

Senjata tersebut sebenarnya sudah mulai dikembangkan pada tahun 1940-an oleh Letnan Uziel Gal, senapan mesin ringan ini mulai diadopsi pada tahun 1948, serta produksi massalnya dimulai pada tahun 1949 oleh Israel Military Industries (IMI). Nama senjata ini pun diambil dari nama perancangnya, namun sang perancang senjata menolak penamaan tersebut. Tapi pihak Israel tetap menamainya sebagai Uzi, kemudian tahun 1952 senapan tersebut resmi dipatenkan.




Letnan Uziel Gal.

Foto: Imgur.


Dengan menggunakan sistem blowback memungkinkan laras dipindahkan ke belakang dan magazen (wadah peluru) ditempatkan pada pegangan senjata. Penempatan magazen yang unik ini membuatnya mudah dilepas untuk perawatan rutin dan membuatnya lebih murah untuk diproduksi. Magazen yang ditempatkan di dalam pegangan senjata juga memungkinkan untuk mengisi ulang peluru secara mudah dalam kondisi gelap atau sulit.

Laras Uzi bisa dilepas dengan membuka drat yang mengunci laras yang ada di bagian depan receiver, senapan ini juga memiliki ukuran yang lebih pendek. Bagian bolt group dibuat sebagai satu blok yang solid, dengan pengokang ditempatkan dibagian atas receiver.

Tidak seperti model senapan serbu, tuas pengokang tidak akan ikut bergerak saat Uzi ditembakkan. Dengan bentuknya yang sederhana, setiap prajurit Israel diwajibkan mampu membongkar dan merakit kembali Uzi dengan mata tertutup.





Mudah dibongkar pasang.

Foto: savesaze.com




Magazen Uzi.

Foto: iwi.us


Varian awal Uzi belum dilengkapi sistem pengaman dan masih menggunakan popor dari kayu, jenis ini juga digunakan oleh pasukan Taifib Marinir. Sementara varian Uzi SMG yang lebih baru sudah dilengkapi blok pengaman, dan sudah mengadopsi popor lipat dari logam yang arah lipatannya ke bawah receiver.

Terdapat 3 pilihan pengaturan tombol oada Uzi terdiri dari 3 kode huruf yakni S, R, dan A. S adalah Safe (aman) yang berarti senjata dalam posisi terkunci, R berarti Repetition dimana senjata bisa ditembakkan secara semi-otomatis. Yang terakhir adalah A yang berarti Automatic, pada mode ini senjata bisa ditembakkan sepenuhnya otomatis.




Ilustrasi tombol mode pada Uzi.

Ilustrasi Gambar: Tangkapan Layar Chanel TBF TV.


Saat ini senjata diproduksi oleh IWI (Israel Weapon Industries) dan sudah dipakai oleh 90 negara di dunia termasuk Indonesia, varian dari Uzi pun sudah dibuat dibawah lisensi oleh beberapa negara di dunia. Beberapa perusahaan yang membuat senjata dibawah lisensi adalah FN Herstal, Lyttleton Engineering Works serta RH-ALAN.

Masuknya Uzi ke Indonesia pun dilakukan secara rahasia, mengingat negara kita tidak punya hubungan diplomatik dengan Israel. Selain itu pemerintah dan sebagian besar masyarakat Indonesia tidak menyukai berbagai aksi serangan yang dilakukan Israel terhadap Palestina.

Hal tersebut membuat banyak masyarakat kita membenci Israel dan lebih menyukai Palestina. Biasanya kita melihat aksi demo atau pertandingan sepakbola dimana banyak bendera Palestina yang berkibar. Aksi itu bisa disebut sebagai wujud dukungan masyarakat pada Palestina.




Dipakai Om Chuck Norris juga nih

Ilustrasi: blogs.timesofisrael.com


Dengan fakta di lapangan yang seperti itu mengharuskan Uzi masuk ke Indonesia secara rahasia. Masuknya Uzi ke Indonesia juga dibantu oleh Paman Sam. Namun, sebelum membeli produk senjata dari Israel, negara kita sudah pernah bekerjasama dengan negara tersebut. Hubungan dengan Israel sejatinya sudah terjadi sejak tahun 1968, saat pendirian Satsus Intel (cikal bakal Satuan Pelaksana BAKIN).

Waktu itu Mossad (Dinas Rahasia Israel) mengirim instrukturnya ke Indonesia pada 1968 untuk memberikan pelatihan tentang intelejen. Hubungan ini pun terus berlanjut, tidak hanya dengan Mossad, namun dengan Badan Intelejen Amerika Serikat (CIA). Pada tahun 1980, CIA kebetulan mengadakan pelatihan kontra-terorisme dan perlindungan VIP di Indonesia.




Pasukan Taipur Kostrad, nomor dua dari kanan memakai Uzi.

Foto: indomiliter.com


Pada masanya Paman Sam sangat menyukai Uzi, sehingga CIA dan US Secret Service menggunakannya. Tentu senjata yang dipakai saat pelatihan di Indonesia adalah SMG Israel tersebut. Sama seperti para pelatihnya dari Paman Sam, anggota yang ikut pelatihan waktu itu yang berasal dari BAKIN (Badan Koordinasi Intelijen Negara) dan TNI AD, juga dibuat jatuh cinta pada Uzi.

Niat untuk meminang pun diutarakan, namun harus dilakukan secara rahasia. CIA kemudian menghubungkan TNI AD dan BAKIN dengan sebuah pabrik senjata AS yang berlokasi di Philadelphia.

Uzi milik Indonesia diperoleh dari pabrik yang memperoleh lisensi dari IMI (pembuat Uzi pada dekade 1980-1990) untuk menjual Uzi di Amerika Serikat. Sepengetahuan penulis varian Uzi SMG dimiliki oleh pasukan Taipur Kostrad dan Taifib Marinir.




Pasukan Taifib Marinir dengan Uzi varian pertama, popornya masih kayu.

Foto: indomiliter.com



Sekilas Tentang Uzi

Varian Uzi dibekali peluru standard 9 x 19 mm Parabellum, selain peluru tersebut Uzi juga mampu menembakkan peluru varian lain seperti .22 LR, .45 ACP, dan .41 AE. Magazennya pun punya kapasitas yang beragam mulai dari 10, 16, 32 sampai 50 butir peluru. Dengan ini maka operator bebas memilih magazen mana yang akan digunakan.

Rata-rata tembakannya adalah 600 butir per menit dengan jarak efektif 100 m dan jarak jangkauan maksimalnya sampai 200 m. Senjata ini lebih cocok digunakan di ruangan tertutup atau dalam misi perang dalam kota, jika digunakan di luar ruangan dengan wilayah luas seperti hutan dan padang pasir, senjata ini kurang begitu efektif.

Saat ini produksinya sudah mencapai 10 juta unit diseluruh dunia, bukan hanya digunakan oleh pihak militer namun juga banyak digunakan oleh pasukan khusus polisi. Di lingkup militer Uzi sendiri digunakan oleh kru kendaraan lapis baja, pasukan artileri, serta pasukan infanteri yang berada di garis depan.

Secara umum varian Uzi terdiri dari 3 jenis sebagai berikut:

Varian Pertama



Ilustrasi: firearms.net

Ini adalah senjata pertama yang diproduksi, bagian popornya masih menggunakan kayu. Kemudian selama tahun 1970-an dibuat varian dengan popor dari logam yang bisa dilipat seperti ilustrasi dibawah ini.



Varian popor logam.

Ilustrasi: wikimedia


Varian Kedua



Ilustrasi: firearms.net

Varian ini disebut sebagai Mini Uzi dan mulai diperkanalkan tahun 1980 dengan popor yang bisa dilipat. Memiliki panjang 360 mm saat popor dilipat, dan 600 mm saat popor dibuka. Panjang larasnya adalah 197 mm.


Varian Ketiga



Ilustrasi: firearms.net

Varian ini dibuat lebih kecil dari Uzi sebelumnya, senjata ini diberi nama Micro-Uzi dan diperkenalkan pada tahun 1986. Panjang keseluruhan 486 mm, 282 mm dengan posisi popor dilipat, serta panjang larasnya adalah 134 mm. Selain hadir dalam versi militer, Uzi juga hadir dalam varian sipil yang terdiri dari Uzi Karabin, Mini Uzi Karabin serta Uzi Pistol. Sedangkan untuk varian terbaru, Uzi sudah dilengkapi picatinny rail yang bisa digunakan untuk memasang aksesoris tambahan seperti alat bidik optik.




Varian sipil.

Ilutrasi: rockislandauction.com





Uzi

Negara Pembuat: Israel
Pabrikan Pembuat: IWI (Israel Weapon Industries)
Berat: 3,5 kg
Panjang: 640 mm (popor tidak dilipat) dan 470 mm (popor dilipat)
Panjang laras: 260 mm
Peluru: 9 x 19 mm Parabellum, .22 LR, .45 ACP, .41 AE
Jumlah Amunisi: Magazen box isi 10 (.22 dan .41 AE), 16 (.45 ACP) 20, 32, 40 dan 50 butir peluru
Mekanisme: Blowback
Kecepatan peluru: 390 meter/detik
Jarak Efektif: 100 m
Jarak Maksimum: 200 m
Rata-Rata Tembakan: 600 butir/menit
Negara Pemakai: Amerika, Australia, Aljazair, India, Indonesis, Filipina, Nigeria, Brazil dan masih banyak lagi



-----------------


Demikian sedikit bedah alutsista dari Israel kali ini, semoga bisa menambah wawasan baru buat kita semua di bidang tembak-menembak. TS ucapkan terimakasih untuk agan dan sista yang sudah membaca tulisan ini dari awal sampai akhir. Jika kalian menyukai tulisan ini jangan lupa untuk rate 5, share, cendol serta komen. TS undur diri dulu, sampai jumpa lagi dan tetap enjoy Kaskus





Referensi: 1.2,3.4
Ilustrasi Gambar: fireaems.net, wikipedia.org, google image