Pelajaran tentang RA Kartini memang banyak orang tahu, bagaimana kisahnya seringkali di ungkap ke publik sebagai sosok wanita yang inginkan kesetaraan gender.

Kartini menjadikan wanita saat ini banyak yang berprestasi, luar biasa memang perjuangan sosok Kartini dimasanya. Tapi sangat berbeda dengan pemberitaam tentang kakaknya, Kartono.

Nama lengkapnya Raden Mas Panji Sosrokartono, ia adalah sosok jenius di zamannya. Bahkan ia pun sekolah di luar negero lulus secara terbaik di Universitas Leiden.



Dengan kemampuannya yang jarang dimiliki orang karena bisa 35 bahasa, sosok Kartono menjadi ketua jury bahasa di Liga Bangsa-Bangsa bahkan dipercaya juga untuk menjadi atase kebudayaan untuk Kedubes Perancis di Den Haag.

Pangeran Jenius dari timur ini memang sangat sedikit sekali di ulas, bahkan di buku sejarah hampir tidak pernah namanya disebut atau bersanding dengan sosok Kartini. Maka tak heran banyak orang tidak tahu kiprahnya, padahal ia lahir di Jepara tanggal 10 April 1877 sebagai kakak dari RA Kartini.

Tapi sayang kejeniusannya tidak di dukung oleh pemerintahan Belanda saat itu, sebagai wartawan yang meliput Perang Dunia I ketika itu pada 1914. Membuat Kartono lebih idealis dan ia banyak membantu gerakan Patriotisme kepada Budi Utomo.



Pekerjaan dari pemerintah kolonial banyak yang ia tolak, maka pemikiran kolonial saat itu Kartono merupakan ancaman hingga akhirnya Belanda mempersempit ruang geraknya.

Ki Hajar Dewantara memberikan kesempatan agar ia mengajar di Taman Siswa, tapi pemerintah kolonial terus mempersulit ruang geraknya hingga akhirnya terkena masalah dengan Snouck Hurgronje, masalah hutang dengan pemerintah kolonial Belanda.

Tekanan batin yang bertubi-tubi membuat dirinya jatuh sakit hingga lumpuh di tahun 1942, hingga akhirnya ia pun menghembuskan nafas terakhirnya pada 8 Februari 1952.

Namun namanya kini tak sebesar RA Kartini, karena ia memang tidak agresif dalam melawan kolonial. Cenderung lebih soft dan ke arah pemikiran-pemikiran patriot untuk membela bangsa lewat Taman Siswa dan sebagainya.

Saat ini sosok Kartono memang sudah tidak ada, tapi jiwa patriot harusnya ditanamkan oleh pemerintah ke generasi muda. Jangan sampai patriot kepada bangsa dan negara berbelok kepada yang lainnya, ini yang sekarang kita rasakan semangat bersama, bersatu dan menghilangkan perbedaan semakin terkikis.



Semoga thread ini memberikan info untuk kamu yang belum tahu, bahwa dulu ada sosok tampan yang jenius hingga bisa memguasai 35 bahasa, tak lain ia adalah kakak dari Kartini yang namanya kurang dikenal. See u next thread.





"Nikmati Membaca Dengan Santuy"
--------------------------------------
Tulisan : c4punk@2020
referensi : klik
Pic : google