Saat ini proses belajar dan mengajar pendidikan menengah ke bawah sedang pada momen akhir semester satu. Kegiatan belajar mengajar pada momen akhir semester biasanya dilalui dengan kegiatan ujian akhir semester atau penilaian akhir semester.




Di tengah momen ujian akhir semester tersebut, pemerintah DKI Jakarta malah dihebohkan dengan berita yang kontroversial yakni adanya soal ujian yang menyerempet ranah politik. Soal ujian jenjang SMP tersebut menyinggung nama dua tokoh, Anies dan Mega.




Pada soal tersebut nama Anies digambarkan sebagai seorang yang sabar. Nama Mega digambarkan sebagai seorang yang mengejek.




"Anies selalu diejek Mega karena memamakai sepatu yang sangat kusam. Walaupun demikian Anies tidak pernah marah. Perilaku Anies merupakan contoh...," demikian bunyi soal tersebut (detik.com, 14 Desember 2020).

Perkara soal 'Anies diejek Mega' inipun menjadi mengundang kehebohan besar. Kepala Dinas Pendidikan DKI mengaku tidak pernah menghimbau guru untuk membuat soal dengan nama pejabat. Sedang Komisi E DPRD DKI Jakarta memanggil Dinas Pendidikan dan jajarannya serta pembuat soal untuk mengkonfirmasi dan menjelaskan perkara ini Selasa, 15 Desember 2020.

Nah belum selesai perkara soal ujian SMP Anies diejek Mega ini, ternyata juga ada beredar soal lain yang juga memantik kontroversi. Yakni adanya soal SD yang menggunakan bahasa yang sangat vulgar. Dari Kop Soal terlihat bahwa soal tersebut untuk kelas 5 SD di Kota Bogor.

Soal mata pelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (PJOK) tersebut menuliskan pertanyaan-pertanyaan dan pilihan jawaban yang sepertinya terlalu vulgar untuk kelas 5 SD. Bagaimana tidak, soal itu menyangkut organ-organ reproduksi manusia yang sepertinya tidak pantas untuk kelas 5 SD.

"Alat kelamin laki-laki dinamakan...," bunyi pertanyaan pertama soal tersebut. "a. testis, b. vagina, c. sperma, d. ovarium," pilihan pada jawaban pertama.

"Alat kelamin perempuan dinamakan...," bunyi soal kedua. "a. testis, b. vagina, c. sperma, d. ovarium," pilihan kedua pada jawaban kedua.

"Alat kelamin laki-laki mengeluarkan...," bunyi soal ketiga. 'a. testis, b. sperma, c. ovarium, d. tuba falopi," pilihan jawaban untuk soal ketiga.

Berkaitan dengan soal berbau cabul ini, Kepala Dinas Pendidikan Kota Bogor, Fahrudin, mengakui bahwa soal tersebut memang benar adalah soal ujian akhir semester ganjil untuk kelas 5 SD. Soal tersebut menurut Fahrudin diambil oleh Sang Guru pembuat soal dari Buku BSE yang dikeluarkan oleh Pusat Perbukuan Kementerian Pendidikan yang terbit tahun 2009/2010. Tetapi guru yang bersangkutan kurang selektif dalam memilih soal dan penyempurnaan bahasa.

Hal ini menurut Fahrudin bisa terjadi karena guru yang bersangkutan sedang dalam kondisi kesehatan yang kurang baik. Ia sedang terkena sakit jantung serius dan menunggu pemasangan ring sehingga kurang dalam penyempurnaan bahasa. Guru yang bersangkutan pun mengaku merasa bersalah karena tidak melakukan penyempurnaan bahasa dari soal yang dipilihnya.

Mengaitkan soal dengan kehidupan sehari-hari memang sebuah kreativitas dalam mengkontekskan ilmu di bangku sekolah dengan kehidupan. Memilih soal dari buku juga tidak ada salahnya. Tetapi para pembuat soal juga harus mempertimbangkan bahasa dan kepatutan dari soal tersebut. Juga yang tidak kalah penting adalah adanya tim evaluasi soal sehingga soal yang diberikan ke anak tidak mengandung unsur-unsur yang tidak semestinya.

Jangan sampai bangku sekolah yang seharusnya menjadi tempat mulia untuk menuntut ilmu dikotori dengan hal-hal yang berbau politik praktis dan pornografi yang seharusnya belum saatnya untuk diberikan...I]


Referensi:

1. https://news.detik.com/berita/d-5293854/bola-salju-soal-ujian-anies-diejek-mega 

2.  https://megapolitan.kompas.com/read/2020/12/15/16481171/bentak-guru-pembuat-soal-anies-diejek-mega-ketua-dprd-dki-apa-yang-di?page=all

3. https://republika.co.id/berita/qky0v5428/kadisdik-kota-bogor-klarifikasi-soal-ujian-pjok-kelas-5-sd