Kembali berurusan dengan hujan. Beberapa waktu yg lalu kembali seperti biasa terjadi anomali cuaca. Yaitu tidak rata terjadinya hujan. Dan sekali lagi, daerah saya tidak kebagian hujan. Padahal bulan sudah masuk november, seharusnya hujan deras sudah terjadi.

Alasannya macem2, tp kebanyakan karena adanya acara hajadan pernikahan yg molai bebas dilaksanakan lagi. Kmaren era covid hajadan pernikahan sempat tidak diperbolehkan digelar, sekarang sudah molai bebas di gelar.

Pada awalnya godaan yg muncul adalah kalimat, "ditempat lainnya diluar kota, dikota lain, tidak hujan juga kok". Lalu waktu berlalu, dan nampak anomali jelas ketika dalam kota sendiri ada sebagian yg hujan dan sebagian yg lain terang. Terjadi berkali2. Dan daerah tempat tinggal saya termasuk yg tidak hujan berkali2.

Ahirnya saya pun memutuskan untuk kembali ritual seperti tahun2 sebelumnya. Yaitu selalu meminta hujan dengan menaruh bunga dipunden keramat terdekat. Biasanya ditahun2 lalu, kalo di tahan hujan oleh pawang maka biasanya akan jebol paling lambat 4 hari. Jika pawangnya sangat kuat maka jebolnya biasanya 4 hari. Kalo yg biasa2 aja maka sehari dua hari sudah turun hujan.

Tapi tahun ini terjadi anomali. Sampai dua minggu tidak jebol2. Saya berpikir bahwa memang tahun ink banyak hal yg ga wajar. Termasuk juga soal hujan ini. Daerah lain didalam kota sudah hujan deras, sementara lokasi tempat tinggal saya dan aekitarnya kering.

Wal hasil walo sempet grundel saya rutinkan saja taruh bunga tiap hari di punden keramat dekat rumah. Walo sudah liwat dua minggu juga ga peduli. Tetap saya lakukan. Walhasil ahirnya kebagian hujan juga ahirnya. Dan kadung hujan, bisa ga berhenti2 seharian walo hanya bentuk gerimis. Jeda ada pun tetap dipayungi mendung tebal.

Yg lucu saat pilkada kemaren, karena kentara sekali kalo banyak yg ga suka hujan. Jd angin gede bertiup selama dua sampai tiga hari. Hujan turun langsung mendung disapu jd panas. Jd hujan turun ditengah panas matahari. Tp setelah itu ke tutup mendung lagi. Bahkan saat hari H tgl 9 desember, suasana mendung pekat selama coblosan. Sorenya hujan juga ahirnya setelah rumor pemenang paslon beredar. Anehnya setelah pilkada angin hilang entah kemana.

Hahhaa ya unik saja sih. Bukti nyata kalo alam masih bisa dipermainkan oleh orang2 yg berkepentingan. Dan sekali lagi, semua butuh proses kalo mau perubahan. Jika biasanya ritual 4 hari jebol, kasus kali ini melebihi 2 minggu baru bisa ada turun hujan. Kalo menyerah di ukuran 4 hari ya tambah susah perjalanan.

Kalo ada yg bertanya, knapa sih ngotot banget pingin menurunkan hujan. Biarin ajalah hujan ga hujan sama saja. Tidak sama lah bos, efek memindah hujan atau menahan hujan akan membuat terjadinya hal2 ini
1. Panas gerah berlebih di daerah yg terkena efek.
2. Emosian dan ngamukan trutama orang2 di tempat yg terkena efek.
3. Rejeki terganggu. Yg mestinya negosiasi jual beli lancar jadi terkendala.
4. Kesehatan terganggu, apalagi yg sensitif. Pasti kerasa badannya remuk semua dan lemes.
5. Mendatangkan apes dan kesialan. Mimpi2 buruk yg mengganggu. Susah tidur dan tidak tenang alias gelisah.

Nah apa anda mau hidup dalam keadaan seperti itu selama berbulan2?