jonmaliboAvatar border
TS
jonmalibo
Anthony Martial Tidak Nyaman dengan Persaingan?


Musim 2019-20 bisa dibilang jadi yang paling bagus untuk seorang Anthony Martial ketika berseragam Manchester United. Total 23 gol dan 12 assists dibuat oleh pemain asal Prancis tersebut dari 48 pertandingan di semua kompetisi. Tapi performa tersebut seolah belum tampak sejauh musim 2020-21 berjalan.

Kita mundur sejenak pada awal kedatangan Martial ke Old Trafford, musim panas 2015. Debut bersama The Red Devils berjalan begitu manis: mencetak gol ke gawang rival abadi, Liverpool. Martial mengakhiri musim pertamanya di Inggris dengan catatan 17 gol dan 9 assists di semua kompetisi serta sebuah trofi Piala FA. Tak heran jika Martial digadang-gadang menjadi harapan Man United untuk menjadi mesin gol di musim-musim berikutnya.

Sayangnya, harapan tersebut seolah hilang di beberapa musim berikutnya. Catatan gol Martial menurun drastis, hanya mencetak delapan gol di musim 2016-17. Kemudian 11 gol di musim berikutnya, dan 12 gol di musim 2018-19.

Menurut saya, salah satu faktor utamanya adalah posisi bermain yang mungkin kurang nyaman untuk Martial. Di awal kedatangannya, Martial cukup sering dimainkan di posisi ujung tombak oleh Manajer Man United saat itu, Louis van Gaal. Tapi kedatangan Zlatan Ibrahimovic, kemudian Romelu Lukaku, memaksa Martial harus rela digeser ke posisi winger sebelah kiri.



Ketika memulai musim 2019-20, Man United tak lagi diperkuat Ibrahimovic atau Lukaku yang memilih hengkang. Martial pun mendapat tugas menjadi ujung tombak The Red Devils. Kepercayaan yang diberikan Ole Gunnar Solskjaer dibayar tuntas! Buktinya, 23 gol di semua kompetisi, yang 17 di antaranya dicetak di Premier League. Catatan gol terbaik Martial di kompetisi kasta tertinggi sepak bola Inggris.

Kompetisi musim 2020-21 digelar, Martial tentu kembali menjadi andalan. Tapi sejauh ini, Martial belum menunjukkan penampilan yang memuaskan. Baru dua gol yang dicetaknya, dan semuanya di pentas Liga Champions. Belum lagi hukuman kartu merah saat melawan Tottenham Hotspur yang bukan tidak mungkin mempengaruhi performanya sejauh ini.

Ada satu hal menarik lain, yakni datangnya Edinson Cavani pada deadline day bursa transfer lalu. Menurut saya, kedatangan Cavani seharusnya bisa semakin mengeluarkan kemampuan Martial. Dengan adanya pesaing di posisi yang sama, sudah pasti seorang pemain akan berjuang sekuat tenaga untuk memikat hati sang pelatih. Contohnya, lihat bagaimana David De Gea yang kembali ke performa terbaiknya, setelah mendapat ‘tekanan’ dari Dean Henderson yang kembali dari masa peminjaman.

Jangan sampai apa yang terjadi ketika Man United mendatangkan Ibrahimovic dan Lukaku, kembali terulang. Martial seolah tidak nyaman ketika posisinya terancam, dan berimbas pada penampilannya di lapangan.
Daniswara92
Junmai92
tien212700
tien212700 dan 13 lainnya memberi reputasi
14
3K
43
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Sports
Sports
icon
22.9KThread10.9KAnggota
Tampilkan semua post
jedvajAvatar border
jedvaj
#4
baru bangun dari hibernasi ya gan
fujimulia
fujimulia memberi reputasi
1
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.