================================

QUETZALCOATL - Brazil

================================
ORIGIN NAME » Quetzalcohuātl
CATEGORY » Terrestrial ; Canopy
================================

THE BACKGROUND

"Ia adalah angin;
Ia adalah pemandu
Jalan-jalan tersapu sang dewa hujan
Tuan dari segala air
Dari mereka yang meminta hujan;
Dan ketika angin kencang melanda
Seperti yang didengungkan legenda
Ketika debu pasir berterbangan
Aumannya terdengar
Meraung;
Gelap merangkak turun
Pada segala arah dan sisi;
Petir guruh menyambar di udara
Semakin lama semakin Cumiakkan."

- "The Plumed Serpent", dari bahasa Nahuatl

Quetzalcoatl adalah bagian dari literatur bangsa Mesoamerika. Nama makhluk yang dianggap sebagai dewa ini dalam bahasa Nahuatl adalah "Quetzalcohuātl", yang berarti "ular naga berbulu" ("Quetzal" berarti "burung jamrud" dan "Coatl" berarti "ular naga").



Wujud Quetzalcoatl adalah gabungan dari 2 entitas: burung quetzal, yang dipuja sebagai dewa nirwana dan angin, serta ular yang mewakili bumi dan kesuburan. Nama "Quetzalcoatl" juga berarti "si kembar yang berharga", dan dalam beberapa kisah mitologi, dia memiliki saudara kembar bernama Xolotl yang berwujud manusia berkepala anjing atau ocelot (kucing liar berbulu bintik).



Bentuk pemujaan terhadap ular naga berbulu ini pertama kali ditemukan pada Stela 19 di situs Olmec yang terletak di La Venta, yang dibangun pada abad 900 SM. Selain itu juga ditemukan dalam naskah kuno suku Teotihuacan di Brasil bertanggal abad 1 Masehi. Periode masa itu terentang antara era Pra-klasik Akhir hingga era Klasik Awal (400 SM - 600 M) dalam kronologi bangsa Mesoamerika, dan sosok yang sama berulangkali muncul dan tersebar di kebudayaan Mesoamerika pada era Klasik Akhir (600 - 900 M).

Dalam era Pasca-Klasik (900-1519 M), pemujaan sosok dewa ular naga berbulu ini berpusat di Cholula. Pada era inilah dewa ini mendapatkan sebutannya, "Quetzalcoatl", dari suku Nahua dan Aztec.

Menurut suku Aztec, yang catatan sejarahnya terdokumentasikan dengan rapi, Quetzalcoatl adalah dewa angin, keimaman dan pengetahuan yang berhubungan dengan planet Venus. Dia adalah salah satu dewa utama dalam pantheon suku Aztec, bersama-sama dengan Tlaloc (dewa hujan) dan Huitzilopochtli (dewa perang, matahari dan pengorbanan manusia).

Quetzalcoatl berperan sebagai penjaga batas dan pelindung antara bumi dengan langit. Dia berperan juga dalam penciptaan manusia. Namanya juga menjadi gelar imam tinggi; dalam kebudayaan Aztec kuno, para imam tinggi memakai sebutan "Quetzalcoatl Tlamacazqui".



Pada era Pasca-Klasik, suku bangsa Maya mengadaptasi Quetzalcoatl yang dipuja dalam wujud manusia, yang juga disebut Ehecatl. Dalam kebudayaan suku Maya, dia disebut sebagai Kukulkan dan Gukumatz, yang juga berarti "ular naga berbulu" dalam berbagai ragam bahasa Maya.

Dewa angin dan pengetahuan ini digambarkan memakai pelindung dada yang disebut "ehecilacocozcatl" (permata angin berspiral) yang terbuat dari cangkang kerang. Bentuk ini dijadikan jimat dan sering dipakai oleh para tetua suku adat, seperti yang ditemukan pada sebuah situs makam arkeologi di sepanjang daratan Mesoamerika; simbol-simbol berupa angin topan, badai debu, cangkang kerang laut serta pusaran air, semuanya menandakan adanya kekuatan elemental yang signifikan dalam mitologi suku Aztec. Dalam gambaran pada codex (teks manuskrip kuno berbentuk kitab), Quetzalcoatl dan Xolotl digambarkan memakai ehecailacocozcatl di leher mereka.



THE MYTH



Begitu banyak versi dari mitologi tentang dewa Quetzalcoatl. Salah satu mitologi menyebut bahwa dia adalah satu dari 4 anak dewa Ometecuhtli dan Omecihuatl yang disebut "Empat Tezcatlipoca", yang masing-masing mewakili 4 penjuru mata angin :

Di sebelah Barat berdiam Tezcatlipoca Putih bernama Quetzalcoatl, dewa cahaya, keadilan, pengampunan dan angin.

Di sebelah Selatan dijaga oleh Tezcatlipoca Biru bernama Huitzilopochtli, si dewa perang.

Di sebelah Timur dikuasai Tezcatlipoca Merah, yaitu Xipe Totec, dewa emas, pertanian dan persemaian.

Di sebelah Utara diperintah oleh Tezcatlipoca Hitam, yang hanya dikenal dengan sebutan Tezcatlipoca, dan merupakan dewa pengadilan, malam, penipuan, ilmu sihir dan Bumi.

Konon Bumi memiliki 4 siklus matahari yang secara bergantian berputar. Matahari yang ada saat ini diyakini sebagai siklus matahari kelima. Keempat matahari sebelumnya konon telah musnah akibat berbagai bencana alam seperti angin topan, banjir, gempa bumi dan api. Untuk mencegah kemusnahan lainnya, Quetzalcoatl pergi ke Mictlan (dunia bawah) dan menciptakan umat manusia dari tulang-tulang manusia sebelumnya menggunakan darahnya, yang mengalir dari lubang telinganya, pinggulnya, lidahnya serta kemaluannya untuk memberi nyawa pada manusia ciptaannya.

Dalam versi mitologi lain dikatakan bahwa Quetzalcoatl dilahirkan dari seorang perawan bernama Chimalman. Gadis ini melahirkan Quetzalcoatl setelah didatangi dewa Onteol di dalam mimpinya. Versi lain menyebutkan bahwa dewa Mixcoatl memanah rahim perawan Chimalman dan 9 bulan kemudian dia melahirkan Quetzalcoatl.

Quetzalcoatl juga dikenal sebagai dewa yang memandu umat manusia untuk menciptakan dan mendirikan kota megah yang sampai sekarang keberadaannya misterius bernama kota Tollan. Pada abad ke-16 ketika bangsa Spanyol menjajah Kerajaan Aztec, sejumlah sumber tertulis yang ditemukan mencatat adanya pertempuran Quetzalcoatl dengan Ce Acatl Topiltzin, penguasa Tollan. Keberadaan bukti ini menjadi debat bertahun-tahun di antara para sejarawan, karena narasi tentang legenda kota serta penguasa Toltec ini mungkin sebenarnya benar-benar ada dalam sejarah.

THE PSEUDOSCIENTIFIC CONCEPTS

Menariknya, ada anggapan yang menduga bahwa Quetzalcoatl dan dewa lain dalam kebudayaan suku-suku Amerika kuno adalah bagian dari entitas kuno tak dikenal yang datang ke daratan Amerika di masa lampau, dan oleh penduduk setempat mereka dijuluki “The White Gods” atau “Dewa-Dewa Berkulit Putih”.

Beberapa penulis yang mengusung teori adanya UFO (Unidentified Flying Objects/Obyek Terbang Tak Dikenal) dan Ancient Astronaut menyatakan bahwa “The White Gods” sebenarnya adalah makhluk luar angkasa.



Peter Kolosimo (1922-1984), seorang jurnalis dan penulis Italia penganut aliran pseudoarkeologi, yaitu aliran yang menentang semua teori arkeologi dan data yang terkumpul secara analisis dalam bidang itu, percaya bahwa legenda Quetzalcoatl punya basis yang kuat. Kolosimo menyatakan legenda itu menggambarkan sebuah ras manusia kulit putih yang lahir di kapal luar angkasa dan bermigrasi ke Atlanis. Lalu, ketika Atlantis hancur, mereka pindah ke benua Amerika kuno dan diperlakukan sebagai “dewa” oleh “para penduduk primitif setempat”.



Entah keberadaannya dilukiskan dengan wujud ular naga bersayap maupun manusia - karena narasi kuno tidak secara jelas menyebut nama, tempat maupun peristiwa yang saat ini dianggap hanya sebagai bagian dari mitos - namun catatan kebudayaan kuno dari beberapa suku bangsa Mesoamerika sepakat memuja Quetzalcoatl sebagai dewa tinggi yang keberadaannya memiliki pengaruh dalam perkembangan eksistensi umat manusia di era kuno.

================================

THREAD DALAM LEGENDARY BEAST SERIES INI:

Legendary Beast Series Part 1 – DRAGON

================================

Sekian thread dari saya, mari diskusi dengan santai dan menyenangkan!
Sampai jumpa di thread saya berikutnya!

Ilustrasi Utama : @bravehigh
Diterjemahkan dari berbagai sumber & pendapat pribadi: @bravehigh
Ilustrasi Lainnya: Dari berbagai sumber internet