Meja belajar Jojo terlihat sangat berantakan. Ia tengah terfokus menyelesaikan naskah bukunya yang hanya tinggal beberapa halaman lagi. Selain itu, dia hanya tinggal memberikan sentuhan terakhir sebelum mengirimkan naskah buku itu ke penerbit.

Jika ditarik kembali ke belakang, Jojo telah melalui berbulan-bulan hanya untuk menyelesaikan buku ini. Ia jadi merasa bernostalgia dengan kisah-kisah lama dia bersama Zulfa dan Rara. Juga rindu cerita-cerita sahabatnya yang tak lebih beruntung dari dirinya.

Jojo sendiri tidak pernah menyangka bahwa cerita-cerita tersebut mampu memberikan dia ide untuk dijadikan sebuah buku yang menurutnya sangat krusial. Dalam buku inilah, dia ingin menceritakan perspektif baru kepada orang-orang di luar sana bahwa ada empat orang sahabat yang mengalami cerita cinta yang kandas di tengah jalan.

Melalui buku ini, Jojo berharap dapat memberikan pelajaran bahwa cinta memang selalu layak diperjuangkan sebisa mungkin. Dia dan keempat sahabatnya sudah berjuang sekuat tenga untuk cinta mereka yang sangat berharga.

Akhirnya, Jojo bisa bernafas lega karena buku ini sempurna selesai. Sesuai dengan kata-kata spontan Arman di Bromo saat itu, Jojo memberikan judul buku ini “4Love”.