SuaraturateacomAvatar border
TS
Suaraturateacom
Melihat Lebih Dekat Edhy Prabowo saat di AS dan Ditangkap KPK di Bandara


SUARATURATEA.COM - Nama Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Edhy Prabowo jadi buah bibir di masyarakat. Dirinya dilaporkan baru saja telah ditangkap oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) setelah pulang dari Amerika Serikat (AS).

Kegiatannya di AS kemudian dikait-kaitkan dengan aksi penangkapan tersebut. Untuk diketahui, kunjungan Edhy Prabowo ke AS merupakan rangkaian dari kunjungan kerjanya. Edhy Prabowo ditangkap usai balik di AS.

Usai kegiatannya itu di AS, Edhy Prabowo yang tiba di Bandara Soekarno Hatta langsung ditangkap oleh KPK, pada Rabu (25/11) dinihari tadi.

Sebelum menutup kegiatan kunjungan kerjanya di AS, Edhy menyempatkan diri bertemu dengan 201 nelayan Indonesia di Honolulu, Hawaii. Hal itu bisa disaksikan bersama di laman Instagram pribadinya @edhy.prabowo.
@edhy.prabowo.


"Menutup kunjungan kerja di Amerika Serikat, saya bertemu ABK asal Indonesia yang selama ini bekerja di sana. Banyak hal yang mereka sampaikan tentang dinamika kerja di luar negeri, termasuk kerinduan terhadap keluarga di Indonesia. Meski mencari nafkah di Negeri Paman Sam, para ABK ini tetaplah nelayan Indonesia. Sehingga kami di KKP akan selalu berkomunikasi dengan pihak KJRI untuk mengetahui kabar teman-teman di sini," tulis Edhy dalam salah satu unggahannya di laman Instagram pribadinya dilihat suaraturatea.com. Rabu (25/11/2020).

Dalam rilis resminya, Edhy memastikan bakal menyerap semua keluhan dan masukan dari para nelayan yang bekerja di kapal penangkap ikan berbendera AS tersebut.

"Masukan, saran, pertanyaan bisa juga ke instagram menteri. Ini 24 jam bisa kita akses," kata Edhy.

Edhy juga memastikan pihaknya bakal akan terus berkomunikasi dengan Konsulat Jenderal (Konjen) Republik Indonesia yang bertugas di negeri Paman Sam.

Berdasarkan hasil pembicaraan dengan para nelayan, diketahui gaji yang mereka terima berkisar US$ 300-500 per bulan, dan selama ini mendapat perlakuan yang cukup baik dari pemilik maupun kapten kapal.

Kendati demikian, para nelayan nampaknya tidak memahami isi kontrak kerja dan tidak memiliki posisi tawar untuk menegosiasikan prasyarat kontrak, antara lain terkait keimigrasian AS dan asuransi. Sehingga, mereka tidak memiliki visa AS dan asuransi kecelakaan kerja dan kesehatan yang jelas.


Dampak dari kondisi ini adalah mereka tidak diperkenankan meninggalkan area pelabuhan dan harus setiap saat siap kembali ke kapal saat pemeriksaan oleh petugas Imigrasi AS. Selain itu apabila terjadi kecelakaan kerja, besaran tanggungan asuransi adalah hasil negosiasi saat itu.

"Jadi ini teman-teman semua mudah-mudahan pertemuan ini menjadi catatan kita semua. Ada hal-hal yang perlu kita perbaiki. Saya tanya ke pak Konjen, memang tidak mudah. Saya yakin kalau semuanya demi kepentingan kemanusiaan, InsyaAllah pak Konjen ya, (ini) jadi niat baik kita," sambungnya.

Usai berdialog, Edhy menyempatkan diri untuk bermain game dengan para nelayan. Ia pun melemparkan lima pertanyaan kepada lima nelayan sekaligus menyiapkan hadiah bagi mereka yang bisa menjawab dengan benar.

Pertanyaan-pertanyaan yang dilempar Edhy di antaranya, siapa Presiden RI saat ini, Pancasila, serta lagu-lagu kebangsaan.

"Pertanyaannya gampang, saya takut lama-lama kalian disini sampai lupa negeri sendiri," candanya.

Sebagai informasi, setiap tahun KJRI LA berkunjung ke Hawai'i untuk memberikan layanan keimigrasian dan kekonsuleran. Salah satu yang menjadi prioritas dari kunjungan tersebut adalah para nelayan Indonesia yang tidak memiliki akses keluar kapal. Sehingga pelayanan keimigrasian, seperti pembaruan paspor, SPLP, dan lainnya dilakukan di atas kapal tempat mereka bekerja, saat tengah sandar di Honolulu.

Sebelumnya, Edhy juga mengunjungi Oceanic Institute of Hawaii Pacific University, salah satu lembaga riset yang berbasis di Honolulu. Ia juga menyaksikan penandatangan Letter of Intent (LOI) antara KKP yang diwakili Dirjen Perikanan Budidaya Slamet Soebjakto bersama Direktur Eksekutif, Wakil Presiden Senior, dan Rektor Hawaii Pacific University di Ocean Institute pada Jumat 20 November siang waktu setempat.

Kerja sama KKP dengan Oceanic Institute of Hawaii Pacific University mencakup transfer teknlogi, transfer pengetahuan, dan peningkatan kapasitas SDM. OI sendiri merupakan lembaga riset yang fokus pada produksi induk udang unggul, budidaya laut, bioteknologi, dan pengelolaan sumber daya pesisir secara berkelanjutan.

[ SUMBER ]
soleh955
soleh955 memberi reputasi
1
930
7
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
670KThread40.3KAnggota
Tampilkan semua post
djengAvatar border
djeng
#2
Abis dari AS bagian mana? Lord juga abis dari AS.
takebeer212
takebeer212 memberi reputasi
1
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.