Jakarta - Satgas Penanganan COVID-19 mengungkap kegiatan kerumunan yang menjadi klaster penambahan kasus baru virus Corona (COVID-19). Kerumunan yang menyumbang angka kasus Corona meliputi kerumunan di Petamburan, Jakarta Pusat hingga Megamendung, Kabupaten Bogor.
"Sejumlah kasus yang ikut menambah terjadinya kasus selama libur panjang yang lalu adalah kegiatan-kegiatan kerumunan yang terjadi dalam beberapa hari terakhir, terutama di wilayah Bandara Soekarno-Hatta Cengkareng, di wilayah Kelurahan Petamburan dan juga wilayah Slipi, kemudian juga Tebet Timur, serta Megamendung," kata Ketua Satgas COVID-19 Doni Monardo dalam konferensi pers yang ditayangkan kanal YouTube Sekretariat Presiden, Senin (23/11/2020).
Doni meminta masyarakat yang ikut dalam acara kerumunan di sejumlah tempat itu untuk melakukan pemeriksaan swab secara sukarela. Masyarakat bisa melakukan pemeriksaan swab secara gratis.
"Kami mengajak kepada seluruh masyarakat yang ikut dalam aktivitas tersebut agar secara sukarela bersedia untuk melakukan swab antigen yang telah disiapkan oleh pemerintah dan Dinas Kesehatan DKI di sejumlah puskesmas. Pemeriksaan itu dilakukan secara gratis kepada masyarakat," ujarnya.
Doni menekankan pentingnya pemeriksaan swab bagi mereka yang ikut serta dalam kerumunan di Petamburan hingga Megamendung. Menurutnya, hasil swab akan menjadi dasar penanganan lanjutan terhadap masyarakat yang terpapar Corona.
"Hal ini sangat penting agar bisa sesegera mungkin diketahui apakah mereka yang ikut kerumunan tersebut terpapar atau tidak. Apabila sudah positif terpapar COVID melalui pemeriksaan swab PCR, maka harus dilakukan langkah-langkah sedini mungkin, baik melakukan isolasi mendiri secara personal yang disetujui atau diberikan rekomendasi oleh petugas puskesmas, atau isolasi yang disiapkan oleh pemerintah," ungkap Doni.
Doni sekali lagi mengungkapkan pentingnya swab untuk agar penanganan bisa segera dilakukan. Upaya pengecekan dini ini dimaksudkan untuk mempercepat proses penyembuhan bagi masyarakat yang terpapar Corona dari kerumunan tersebut.
"Inilah tugas kita semua untuk menyampaikan pesan-pesan kepada masyarakat agar secara sukarela bersedia melakukan pemeriksaan swab, apakah swab PCR maupun swab antigen. Sekali lagi, upaya untuk mengetahui secara dini akan sangat membantu percepatan penyembuhan," tegasnya.
Kemenkes telah menemukan sejumlah kasus positif dari klaster Petamburan dan Megamendung.
Sebelumnya, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyampaikan hasil tracing terhadap warga yang mengikuti kegiatan terkait kerumunan massa Habib Rizieq, mulai dari Petamburan, Tebet, hingga Megamendung. Kemenkes menyebut di Tebet ditemukan 50 orang positif Corona.
"Dari hasil tracing dan testing pada sejumlah kejadian tersebut berdasarkan hasil pemeriksaan PCR di Lakesda 21 November ditemukan di Tebet total 50 kasus positif, dan di Petamburan sebanyak 30 kasus dan di Megamendung terdapat 15 sedang menunggu hasil pemeriksaan," kata Plt Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes, dr Muhammad Budi Hidayat, dalam konferensi pers yang disiarkan di YouTube BNPB Indonesia, Minggu (22/11).
Budi mengatakan dalam dua minggu terakhir terdapat beberapa kerumunan massa di Jakarta, Banten, dan Jawa Barat yang berisiko memunculkan klaster penularan COVID-19. Budi meminta masyarakat yang mengikuti acara tersebut dan melakukan kontak erat dengan warga yang lainnya menjalani isolasi mandiri.
"Atas adanya kerumunan pada kegiatan yang dilakukan pada acara keagamaan dan pernikahan tersebut Kemenkes mengimbau semua orang yang mengikuti acara tersebut dan siapapun yang merasa kontak erat dengan orang yang hadir agar melakukan isolasi mandiri di rumah selama 14 hari," ujarnya.
https://news.detik.com/berita/d-5266...kasus-corona/2
Ini membuktikan klo penyebaran corona tidak dapat d bendung hanya dengan bagi2 marker..