Ruang angkasa merupakan sebuah area yang terletak 100 km di atas planet. Area ruang angkasa juga disebut sebagai vacuum atau ruang hampa. Kehampaan yang ada di ruang angkasa membuat suara tak terdengar di area tersebut. Hal tersebut disebabkan oleh tak cukupnya udara untuk menghantarkan suara. Di ruang angkasa langit yang dari bumi terlihat biru berubah menjadi hitam. Perubahan tersebut disebabkan oleh sedikitnya molekul oksigen sehingga ruang angkasa menjadi berwarna hitam. Namun beberapa film mengilustrasikan ruang angkasa dalam beberapa versi. Beberapa ilustrasi yang disajikan oleh film ruang angkasa tersebut melenceng dari kenyataan. Hal tersebut mengundang komentar para astronot sungguhan untuk meluruskan apa yang diilustrasikan dalam film tersebut. Film-film bertema ruang angkasa yang mengundang komentar astronot sungguhan adalah Interstellar, Guardians of The Galaxy, Total Recall dan Gravity.

1. Interstellar

Interstellar merupakan film yang bercerita tentang perjalanan seorang astronot di luar angkasa. Perjalanan tersebut bertujuan untuk mencari planet tempat tinggal manusia di luar angkasa. Hal itu dilakukan karena bumi sedang di ambang kehancuran. Film tersebut dinilai oleh seorang astronot yang bernama Reisman. Dia memberi nilai 8 untuk Interstellar. Reisman mengatakan bahwa film tersebut mengandung fakta ilmiah walaupun beberapa bagian film membuatnya bingung. menurutnya, penggambaran lubang hitam dalam film tersebut tak sesuai dengan kenyataannya. Selain itu, dia juga mengatakan bahwa efek relativitas yang ada dalam interstellar menggambarkan apa yang ada di dunia nyata.

2.The Guardians of The Galaxy

Sebuah adegan dalam the guardians of the galaxy dikomentari oleh seorang astronot. Adegan tersebut berupa upaya lord star untuk menyelamatkan Gamora. Dalam penyelamatan tersebut Lord Star berkorban demi keselamatan gamora. Dia keluar dari pesawatnya untuk memasangkan helm miliknya ke kepala gamora. Hal tersebut dilakukannya untuk membuat gamora bisa bernafas dengan baik di ruang angkasa. Walaupun rocket telah memperingatkannya, Lord Star tetap bersikeras melakukan aksinya. Menurut astronot, adegan tersebut dinilai melenceng dari fakta ilmiah di dunia nyata. Dia mengatakan bahwa helm tak akan langsung menyelamatkan seseorang dari ruang hampa karena akan sia-sia jika yang kena pelindung hanya kepalanya. bagian tubuh lain yang terpapar ruang hampa juga akan mengalami akibat buruk. Salah satu contohnya adalah barotrauma. Fenomena tersebut adalah tak adanya kekuatan yang menekan udara di paru-paru manusia.

3. Total Recall

Total recall merupakan salah satu film terbaik yang dibintangi oleh Arnold Schwarsneger. Film tersebut bercerita tentang seorang astronot dengan ingatan palsu. Seorang astronot yang bernama Stott berkomentar bahwa beberapa bagian film tersebut benar, namun sebagian lainnya tak mencerminkan apa yang ada di dunia nyata. Salah satu hal tak benar tentang film total recall adalah mudah pecahnya helm astronot. Hal tersebut disebabkan oleh bahan yang digunakan untuk membuat helm tersebut. Stott mengatakan bahwa helm astronot terbuat dari polikarbonat yang tahan lama sehingga tak mudah rusak.

4. Gravity

Grafity mendapat predikat sebagai film yang memberi gambaran terbaik tentang kondisi ruang angkasa. Dalam film tersebut beberapa hal nyata di ruang angkasa dapat dilihat. Hal-hal tersebut di antaranya perputaran bumi yang terlihat seolah perlahan dari luar angkasa. Tak hanya itu, hal nyata yang juga dapat dilihat dalam Gravity adalah tak bisanya seseorang bergerak saat dia kehilangan momentum. Walaupun film tersebut merupakan penggambaran paling baik terhadap kondisi ruang angkasa, beberapa hal dalam film tersebut juga tak sesuai dengan kenyataan. ketidaksesuaian tersebut adalah kecepatan orbit satelit yang hanya 19 km per jam. Pada kehidupan nyata, kecepatan satelit di ruang angkasa adalah 8 km per detik. Kecepatan tersebut setara dengan 10 kali kecepatan peluru sebuah rifle.
Space.com
Listverse.com