Saat-saat ini perhatian publik internasional sedang tertuju ke Amerika Serikat. Pasalnya di negara adi daya tersebut sedang terjadi suksesi kepemimpinan tertinggi.




Sang Presiden Petahana dari Partai Republik, Donald Trump, harus berhadapan dengan penantang kuat dari Partai Demokrat, Joe Biden. Bahkan Sang Mantan Wakil Presiden era Barack Obama tersebut sementara ini unggul dari Donald Trump dengan perolehan 264 electoral votes melawan 214 electoral votes.




Pada pemilihan presiden di Amerika memang tidak memakai sistem pemilihan langsung. Para pemilih memang memilih kertas suara yang memuat nama calon Presiden, tetapi sebetulnya mereka tidak memilih secara langsung, melainkan memilih perwakilan yang akan mewakili mereka memilih presiden dengan sistem yang disebut dengan electoral votes.




Total ada 538 electoral votes diseluruh saentaero Amerika yang tersebar di seluruh negara bagian. Ada negara bagian dengan electoral votes besar dan kecil, tergantung populasinya. Untuk memastikan menjadi presiden terpilih, calon presiden minimal harus mencapai 270 electoral votes. 

Saat ini Joe Biden telah memperoleh 264 electoral votes. Dengan kata lain hanya butuh 6 electoral votes lagi untuk menjadi presiden Amerika Serikat. Maka angin kemenangan sepertinya sedang berhembus kepada Sang Mantan Wakil Presiden dua periode.

Lalu apa pengaruhnya terhadap kita jika Donald Trump atau Joe Biden yang terpilih menjadi Presiden Amerika Serikat?

Salah satunya adalah berkaitan dengan sikap terhadap agama yang mayoritas dipeluk oleh orang Indonesia, Islam.

Saat Donald Trump menjabat sebagai Presiden Negeri Paman Sam, beberapa sikap dan kebijakannya mengundang kontroversi den menyudutkan muslim. Diantaranya adalah melarang semua muslim memasuki Amerika. Konon kebijakan itu diambil demi mencegah terorisme.

Sikap yang lain adalah pengakuan Donald Trump atas Jerusalem sebagai Ibu Kota Israel. Padahal masyarakat Palestina dan komunitas internasional mrengupayakan Jerusalem Timur sebagai Ibu Kota Masa Depan Palestina.

Lalu jika yang terpilih nantinya adalah Joe Biden, apakah kebijakannya terhadap muslim nanti lebih baik dari pada Donald Trump?

Belum diketahui pasti, tetapi sinyal itu ada. Diantaranya adalah janji Joe Biden pada sebuah video yang diupload pada akun YouTube salah satu media Amerika, The Hills, pada 21 Juli 2020. Pada Video tersebut Joe Biden berjanji akan menandatangani perjanjian kejahatan rasial dan menunjuk staf muslim. 

Selain itu Joe Biden juga berharap di sekolah-sekolah Amerika tentang Iman Islam. Dan yang menarik, dalam video tersebut Sang Politikus Demokrat juga mengutip Hadist Nabi Muhammad SAW tentang kemungkaran.

"Hadist dari Nabi Muhammad menginstruksikan, barang siapa diantara kamu yang melihat kemungkaran, maka hendaklah ia mengubahnya dengan tangannya, jika tidak mampu hendaklah ia mengubahnya dengan lisannya, jika tidak mampu hendaklah ia mengubah dengan hatinya, dan itulah keimanan yang paling lemah," tutur Biden (detik.com, 7 Nopember 2020).

Sebuah sinyal kuat bahwa Joe Biden sepertinya akan memberlakukan kebijakan terhadap muslim dan Islam dengan lebih baik. 

Akankah janji-janji Joe Biden tersebut bakal benar-benar di tepati? Atau hanya untuk meraup suara belaka?

Waktu akan menjawabnya...I]

Referensi:

1. https://news.detik.com/berita/d-5245649/selangkah-lagi-jadi-presiden-as-ini-janji-biden-kepada-umat-islam/2