Arti Quote Einstein tentang Agama, Versi Ane

Beranda

...

The Lounge
Arti Quote Einstein tentang Agama, Versi Ane

froye

20-10-2020 03:25

Arti Quote Einstein tentang Agama, Versi Ane

Quote:

HOT THREAD
HT_Ke-109

Quote:

“Ilmu pengetahuan tanpa Agama lumpuh, Agama tanpa ilmu pengetahuan buta.”

Mungkin kalian sudah banyak mendengar atau membaca quote di atas atau mungkin kalian baru tau..?

Mari kita bahas quote menarik dari Albert Einstein tersebut di Thread ini..

Pernyataan Einstein tentang Agama sangat menarik untuk diulas, quote di atas sendiri banyak digunakan oleh mereka yang memegang agama tertentu untuk mengajak orang percaya agama..

“Salah satu Orang paling Jenius aja percaya Agama masa lu enggak?"

Atau quote tersebut dijadikan tameng untuk berdebat dengan mereka yang tidak percaya Tuhan (Atheis) atau tidak percaya Agama (Agnostik atau Dheism)

“Agama itu cara Tuhan ngasih tau tentang ciptaanya dan disampaikan ke kita sebagai mahkluk ciptaanya yang paling sempurna, noh Einstein aja percaya Agama!!”

Hmm, mari kita bahas Einstein sang pemberi quote terlebih dahulu,

Einstein adalah seorang yang lahir dari keluarga Yahudi, namun orang tuanya bukanlah orang yang terlalu religius. Einstein sendiri sewaktu kecil bersekolah di Sekolah Katolik. Berbagai pelajaran tentang agama membuatnya Einstein bertanya-tanya, saat usinya 12 tahun ia pun banyak menanyakan tentang kebenarannya cerita dalam kitab suci.

Setelah ia dewasa ia semakin meninggalkan agama, dan pernah suatu ketika pada tahun 1954 ia menulis sebuah surat kepada filsuf Eric Gutkindyang telah mengiriminya salinan buku Choose Life: The Biblical Call to Revolt, salah satu isinya adalah sebagai berikut:

Quote:

“The word god is for me nothing more than the expression and product of human weaknesses, the Bible a collection of honorable, but still primitive legends which are nevertheless pretty childish. No interpretation no matter how subtle can (for me) change this”

Kurang lebih maksud dari berkataan Einstein adalah ia tidak mempercayai Agama, dimana kata Tuhan sendiri merupakan ekspresi dari Manusia yang merasa lemah dan ia tidak mempercayai kitab suci.

Banyak yang mengatakan bahwa Einstein itu adalah seorang Agnostik ada juga yang mengatakan ia adalah orang yang menganut Dheism, dan yang pasti ia bukan seorang Atheis, karena pada buku Einstein: His Life and Universeia mengatakan bahwa ia bukanlah seorang atheis dan pada buku The Ultimate Quotable Einstein ia lebih suka untuk menggunakan kata Agnostik mengenai pandangannya terhadap Tuhan.

Einstein sebetulnya mempercayai adanya “pencipta” namun bukan “Sosok” yang ikut campur dengan kehidupan manusia, walaupun ia pernah menggunakan kata “Tuhan” untuk menjelasakan bahwa teory quantum bukanlah sebuah kebetulan yang acak, ia mengatakan, “He [God] does not throw dice”.

Credit: Quotesgrasm.com

Dimana quote tersebut pun sering dijadikan senjata dari para pemeluk agama, namun sebetulnya Einstein hanya ingin menyederhanakan bahasa yang dimengerti banyak orang bahwa ada pencipta yang tidak asal-asalan dalam menciptakan dunia ini dengan segala hukum-hukum fisika nya.

Bahkan ia pernah marah ketika quotenya dijakan “senjata” untuk menyerang Atheism, karena menurutnya pernyataan yang Ia sampaikan bukan untuk menyerang kamu tertentu.

Nah, sekarang kita kembali ke Quote Einstein mengenai Sains akan buta tanpa Agama dan Agama yang akan lumpuh tanpa sains.

Menurut ane, pada quote ini Einstein ingin menyerhanakan bahasa saja agar mudah dipahami banyak orang. Karena ia sendiri pernah berkata, "If you can't explain it simply, you don't understand it well enough.", kurang lebih ia mengatakan bahwa bila kita tidak dapat menyampaikan sesuatu hal dengan sederhana berarti kita belum terlalu paham hal tersebut.

Jadi, dari quote tersebut sains disini adalah hal yang akan membantu kita mengerti tentang alam semesta ini sedangkan Agama disini adalah hal yang berubungan dengan kemanusiaan seperti moral dari kehidupan, arti kehidupan, juga pentingnya untuk memiliki rasa kemanusiaan.

Sains hanya memastikan apa yang ada bukan apa yang seharusnya ada sedangkan Agama terlibat untuk evaluasi dari tindakan dan pemikiran manusia yang tidak dapat secara tepat menjabarkan suatu fakta.

Kedua hal ini bukanlah hal yang bisa “di-cocoklogi-kan” tetapi lebih baik dipisahkan karena kita suci sendiri bukanlah sebuah “buku sains” sedangkan sains bukanlah tempat untuk mengukur hubungan kemanusian.

Bila sains dan agama dapat dipisahakan menurut Einstein seharusnya tidak ada konflik dimasa lalu mengenai perbedaan pendapat tentang apa yang diutarakan para scientist dan apa yang diutarakan oleh para ahli agama.

Seperti pada kasus Galileo mengenai pusat tata surya kita atau mengenai teori evolusi dari Darwin.

Bahkan sering kali agama dijadikan alasan untuk menyakiti orang lain, bisa karena salah menafsirkan arti dari kitab suci atau dapat pula karena kurangnya berpandangan pada logika khususnya mengenai kemanusiaan.

Seseorang yang mengatakan bahwa agamanya adalah yang paling benar seringkali tidak mau mendengarkan atau mencari tahu tentang agama lain atau yang lebih buruk lagi tidak lagi mau menggunakan logika dan percaya 100% dari apa yang ia baca atau dengarkan.

Ini adalah saat Agama menjadi buta karena hanya tertuju pada satu arah tanpa mampu melihat sisi lain.

Jadi, menurut ane Einstein yang adalah seorang Agnostik ingin mengatakan bahwa pentingnya arti kemanusiaan dibarengi dengan ilmu pengetahuan bukan menjadikan agama atau sains sebagai alasan untuk permusuhan.

Sains harus dijadikan alat untuk membantu umat manusia dalam menjalani hidup di alam semesta ini sedangkan Agama harus menjadi tempat manusia mengerti pentingnya arti kemanusiaan bahwa manusia haruslah saling menolong bukan menyerang.

Sains menjadi buta tanpa agama, karena manusia dapat menjadi rakus dan menciptakan hal berbahaya untuk menguasai dunia tanpa peduli kemanusiaan.
Agama akan lumpuh tanpa Sains, karena dalam memahami agama kita tetap membutuhkan logika, tidak mungkin kita diminta untuk saling menyakiti dalam kemanusiaan.

Alam semesta ini masih menjadi misteri tentang keberadaanya, kita sebagai manusia dapat mencari tahu tentang misteri ini atau cukup menjalani kehidupan ini tanpa perlu memikirkan “kenapa mars gak punya cincin seperti Saturnus? emoticon-Big Grin