anton2019827Avatar border
TS
anton2019827
Bahtera Rumah Tangga "Pacaran Setelah Menikah"

Tak perlu kau risaukan tentang masa depan, sebab aku akan jadi pemandumu, lalu akupun tak perlu pikirkan tentang langit kelam, sebab kau akan jadi penerang dalam perjalanan kita.

Tak usah kita berkeluh kesah sebab esok kan jadi hari terindah, berhentilah berbicara tentang yang sudah-sudah, esok kita akan menikah.

Mari mulai lembaran terindah, dengan goresan do'a kedua orang tua, serta restu keluarga dan para kolega.

Dengan kita naiki bahtera rumah tangga untuk menuju sakinah, mawaddah, warohmah.

Pacaran sebelum menikah memang epic, tapi pernahkah terpikirkan indahnya pacaran setelah menikah? Ya, tentu saja pacaran setelah menikah ini sudah termasuk kedalam kisah 'bahtera rumah tangga'.

Apa itu pacaran?
Pacaran adalah perjalanan suatu hubungan yang telah direncanakan antara dua orang yang bertemu dan melakukan beberapa aktivitas bersama dalam kontek hubungan sosial dengan komitmen yang dipegang, agar dapat mengenal satu sama lain untuk melihat kemungkinan sesuai atau tidaknya orang tersebut untuk dijadikan pasangan hidup yang selamanya.

Menurut Saxton(Bowman, 1978) pacaran adalah suatu peristiwa yang telah direncanakan yang meliputi berbagai aktivitas bersama antara dua orang manusia, biasanya dilakukan oleh orang yang belum menikah dan berlainan jenis kelamin.

Apa saja komponen pacaran?
1. Komunikasi (Communicate Your Self)
Komunikasi merupakan dimana situasi dua orang atau lebih saling bertukar informasi sebagai dasar terbinanya suatu hubungan yang baik termasuk didalamnya 'pacaran'. Tanda adanya pacaran antara dua pihak adalah adanya feedbackuntuk mampu mencapai tujuan yang dimaksud dalam berkomunikasi.

2. Meningkatkan komitmen (Increase Commitment)
Komitmen adalah langkah dimana seseorang terikat dan berjanji untuk terus bersamanya hingga hubungannya berakhir. Dua insan yang sedang berpacaran tidak dapat melakukan hubungan spesial dengan wanita atau pria lain selama masih terikat komitmen pacaran dengan seseorang.

3. Saling percaya (Trust Eac Other)
Kepercayaan merupakan salah satu kualitas dalam suatu hubungan yang sering kali dikaitkan dengan 'cinta' dan 'janji' yang merupakan dasar hubungan yang ideal. Kepercayaan merupakan dasar dalam membangun dan mempertahankan hubungan intrapersonal.

Bagaimana pacaran dalam pandangan Islam?
Pacaran sebelum menikah dalam islam itu tidak diperbolehkan, kalaupun ada yang namanya pacaran yang diperbolehkan dalam agama islam yaitu 'teman lawan jenis yang tetap dan mempunyai hubungan batin, untuk menjadi tunangan, dan kemudian menjadi istri atau suami'.

Setiap makhluk Allah termasuk manusia remaja dan dewasa dianugerahi oleh tuhan rasa cinta kepada lawan seksnya, seperti diungkapkan dalam QS. Ali Imran ayat 14 :

"dijadikan indah pada pandangan manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini yaitu ; wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak, sawah dan ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia dan di sisi Allah lah tempat yang baik (syurga)".

Atas dasar itulah tuhan tidak melarang pacaran dalam pengertian diatas, agama hanya mengarahkan, memberikan rambu-rambu dan membuat pagar-pagar agar tidak terjadi 'kecelakaan' yang tidak diinginkan sebagaimana yang banyak terjadi saat ini.


Apa itu menikah?
Menikah adalah sesuatu yang sangat di dambakan oleh setiap insan manusia yang ada di bumi ini, bukan hanya tempat melepas masa lajang, tapi juga dijadikan ajang pencarian pahala dan dalam menyempurnakan separuh agama.

Rasulullah SAW bersabda :

"ketika seorang hamba menikah, berarti dia telah menyempurnakan setengah agamanya, maka bertaqwalah kepada Allah setengah dari sisanya".

Islam memandang pernikahan sebagai sesuatu yang luhur, mulia dan sakral, karena bermakna ibadah kepada Allah dan mengikuti sunnah Rasulullah SAW, kemudian harus dilaksanakan atas dasar keikhlasan, tanggung jawab, dan mengikuti ketentuan-ketentuan hukum.

Lalu bagaimana jika menikah tanpa melalui pacaran?, memang benar adanya bahwa sebelum menikah, seseorang harus mengenal terlebih dahulu, mengenal satu sama lain merupakan suatu tahapan penting untuk menuju pernikahan, namun hal itu tidak bisa untuk dijadikan alasan 'berpacaran'. Apalagi pacaran dengan sejumlah perbuatan dosa yang dilakukan, itu jelas tidak boleh dan harus dihindari oleh umat islam. Sebagai solusinya maka islam mengenalkan istilah 'Ta'aruf' sebelum melaksanakan pernikahan.

Banyak orang yang berbicara bahwa pacaran dapat membuat dua orang lebih dekat atau menambah pengalaman dalam hal asmara. Padahal itu hanyalah alasan klasik orang-orang yang tidak serius atau hanya main-main saja, sebab orang yang akan serius pastinya menata untuk masa depan agar semakin matang dengan tidak membuang-buang waktunya secara percuma.


Seperti apa manfaat pacaran setelah menikah?
Segala sesuatu pasti ada manfaatnya, mari kita simak apa saja manfaat dari pacaran setelah menikah :
1. Mendapatkan 'sesuatu' yang baru
Saat berpacaran setelah menikah maka akan banyak mengalami berbagai proses kebersamaan dan menjadi pengalaman yang nyata mendapatkan sesuatu yang baru di dalam hidupnya, tentunya akan ada rasa penasaran dan selalu ingin tahu lebih mendalam tentang pasanganmu.

2. Hubungan yang lebih kuat
Jika sebelumnya di dalam proses pengenalan (ta'aruf), sepasang insan belum memiliki hubungan yang kuat karena belum terikat dengan pernikahan, dengan tujuan hanya untuk saling mengenal saja dan mencari kecocokan diantara keduanya.

maka pacaran setelah menikah, akan memperkuat hubungan kedua insan ini karena sudah merasa saling memiliki tanpa adanya batasan, apapun bisa dilakukan antara keduanya karena telah 'sah' melalui aqadpernikahan.

3. Setiap hari selalu romantis
Hubungan yang dimiliki oleh pasangan yang sudah menikah dan yang belum menikah tentu beda. Mereka yang sudah menikah pasti memiliki keinginan untuk selalu menjaga hubungan agar selalu harmonis, salah satu cara yang dilakukan yaitu dengan rajin berpacaran dan melakukan hal-hal yang romantis.

4. Lebih memahami sifat pasangannya
Biasanya seseorang dapat memahami sifat pasangan melalui pacaran sebelum menikah, sebenarnya memahami pasangan tidak mesti lewat pacaran saja, karena sifat seseorang itu bisa berubah. Pacaran setelah menikahpun dapat membuat kita lebih memahami pasangannya secara lebih mendalam, sedangkan memahami harus terus dilakukan agar pernikahan berjalan lebih baik, tidak adanya pertengkaran yang berarti karena telah memahami sifat, kekurangan dan kelebihannya.

5. Mental lebih kuat
Sebelum menikah pacaran sudah tidak asing lagi, akan tetapi jika pacarannya setelah menikah memang asing ditelinga banyak orang, padahal pacaran setelah menikah ini menjadi sesuatu yang menarik, memiliki manfaat yang besar, unik dan tentunya akan mendapat ridhlo Allah SWT.

Dalam mengarungi bahtera rumah tangga, selain rasa cinta, mental juga menjadi salah satu hal yang wajib untuk dipersiapkan, karena mengarungi bahtera rumah tangga dalam prosesnya banyak tantangan dan ujian, jika mental, material maupun spiritualnya belum siap maka 'kehancuran' sering terjadi yang diakhiri dengan perasaan sakit dan perceraian.

Untuk menjemput bahtera rumah tangga yang selalu harmonis dan berjalan lancar, dapat dilakukan dengan rutin melakukan pacaran setelah menikahnya.

6. Terhindar dari hal yang tidak diinginkan
Menikah adalah solusi yang sangat tepat untuk menghindari berbagai resiko yang dapat merugikan diri sendiri, maka setelah melalui pernikahan yang sah dimata agama dan negara, untuk bermesraan dan melakukan apapun berdua tidak lagi takut akan dosa, seseorang dapat bebas melakukan apa saja dengan pasangannya tanpa adanya fitnah mauput berdosa.

7. Cinta yang tulus
Orang-orang yang mengenal pasangannya lebih jauh setelah menikah, biasanya perjalanan rumah tangganya lebih baik, ia menjadikan sebuah cinta yang tulus dari hati yang sangat dalam, dengan adanya saling menerima apa adanya dari sisi kekurangan maupun kelebihannya.

8. Adanya keinginan kuat untuk mempertahankan hubungan
Pacaran sebelum menikah biasanya tidak memiliki keinginan yang kuat untuk mempertahankan hubungan, karena biasanya di dasari oleh 'nafsu' sehingga setelah menikah banyak terjadi 'perceraian' dalam rumah tangganya. Sedangkan pacaran setelah menikah biasanya istiqomah dalam mempertahankannya dengan tidak adanya keinginan untuk 'gonta ganti' pasangan atau mengakhirinya.


Saat sudah menjadi pasangan suami istri maka mendapat ikatan yang lebih serius sehingga sama-sama memilih untuk menjaga keutuhan rumah tangga. Pada proses ini adanya pendewasaan diri untuk terus menjadi lebih baik dan membuktikan keseriusan hubungan dengannya dimasa depan.

emoticon-Big Kiss
Penulis : Shaila Insani Zahra (Mahasiswi PAI-FPIK Universitas Garut)
Editor    : Anton News
Diubah oleh anton2019827 14-10-2020 10:55
shailaiz
jaizal
tien212700
tien212700 dan 2 lainnya memberi reputasi
3
2K
8
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Inspirasi
Inspirasi
icon
10.5KThread6.7KAnggota
Tampilkan semua post
jaizalAvatar border
jaizal
#4
Gan itu foto siapa?kayanya foto lawas
anton2019827
red.bezos
red.bezos dan anton2019827 memberi reputasi
2
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.