Berkisar 20 tahun lalu, tepatnya ketika saya masih duduk di kelas 6 sekolah dasar. Ketika saya masih tinggal di suatu daerah di dekat sebuah Balai Yasa yang konon angker. Saya tidak menampik hal itu; keangkeran Balai Yasa tersebut sudah menjadi legenda urban di kawasan tempat saya tinggal.

Singkat cerita, saya yang waktu itu masih anak-anak; masih terlalu apatis untuk hal-hal mistis, karena yang ada dipikiran saya dan teman-teman sebaya, hanya bagaimana kami bisa bermain dan bersenang-senang. Bahkan jika harus memasuki kawasan Balai Yasa tersebut; Saya dan teman-teman memiliki jalur rahasia untuk memasuki area kebun yang dijadikan 'kuburan kereta' di dalam balai yasa itu dan kami sering bermain di kebun itu, diantara bangkai-bangkai kereta yang dibiarkan berkarat. Hari itu seperti biasanya hari-hari lain. Kami bermain segala macam permainan tradisional, hingga akhirnya kami memutuskan bermain petak umpet. Kebetulan saya kalah hompimpa dan harus bertugas jaga ~ mencari teman-teman saya yang bersembunyi. That's a show up! Saya kesulitan menemukan teman-teman saya yang bersembunyi, tidak seperti biasanya, bahkan hingga petang menjelang mereka belum juga bisa saya temukan. Sedikit merasa dikerjai, karena saya pikir saat itu teman-teman saya sudah pulang akhirnya gue pun meninggalkan area Balai Yasa tersebut.

Cahaya temaram di arah barat tampak ketika saya tiba di halaman rumah, sedikit terkejut karena saya disambut tangis haru, seketika menyadarkan saya jika temaram matahari bukan berada di tepiannya terbenam, melainkan di ufuk timur matahari memulai perjalanan.