inarosesAvatar border
TS
inaroses
Pengalaman Diikuti Arwah Gadis Berbau Anyir. Seram, Gan!
Kisah horor nyata yang masih menghantui


Assalamualaikum, jumpa lagi dengan Thread ane dalam kisah horor kali ini. Selamat membaca...




Indigo, orang-orang menjulukiku demikian. Bagi sebagian mereka, ini adalah anugerah. Tapi tidak bagi sebagian lainnya, yang justru menganggapku aneh. Bahkan tidak jarang dikatakan Cantik sih, tapi gila.Terserahlah. Sesuai kata pepatah, "Biarkan anjing menggonggong, kafilah tetap berlalu."

Aku pun tidak bangga dengan kemampuan ini. Jangan dikira hal seperti ini membuatku bahagia. Malah sebaliknya. Membuatku stres, untung saja aku tidak mempunyai sakit jantung, bisa mati kaget setiap melihat penampakan yang muncul tiba-tiba, dengan kondisi menyeramkan. Setelah itu mereka terkikik, seolah geli melihatku gemetar ketakutan. Sepertinya hiburan bagi mereka. Hffff...

Sebenarnya sejak kecil aku tidak begitu paham dengan makhluk halus di sekitarku. Karena bagiku yang nampak itu manusia atau teman. Aku kira semua sama. Semua masih terkendali dan dianggap wajar, sebab ketidakpahamanku.

Semakin aku tumbuh, semakin intens mereka mendekatiku. Hingga aku sadari, mereka bukanlah manusia sepertiku. Kali ini aku akan bercerita sepenggal kisah yang masih membekas. Sebenarnya semua yang kualami hampir tidak bisa kulupakan begitu saja. Baiklah, inilah salah satu kisahku.

Kala itu aku baru lulus sekolah menengah atas. Aku memutuskan merantau ke kota metropolitan karena tidak ingin membebani orang tua untuk menguliahkanku. Kebetulan saat itu kakak perempuanku juga sedang kuliah. Aku juga berpikir, mungkin di kota tidak seseram dan sebanyak penampakan di desa.

Singkat cerita, aku telah diterima bekerja di sebuah pabrik perangkat keras mesin. Gajiku lumayan besar, alhamdulillah cukup untuk biaya hidup dan kuliah. Ternyata di kota sebesar dan semodern ini pun banyak makhluk astral di mana-mana.

Suatu hari ketika aku akan pergi bekerja, terjadilah kecelakaan tunggal. Saat itu kebetulan aku kebagian sift malam. aku sendirian, memang aku selalu sendiri. Tidak bisa bergaul. Apalagi di kelilingi makhluk gaib, membuatku semakin tertutup. Pernah suatu ketika aku ceritakan apa yang kulihat, malah aku dibully habis-habisan. Lalu diolok-olok dan disebut dukun.

Kembali ke cerita. Ada sebuah mobil yang datang tiba-tiba dengan kecepatan tinggi, kemudian brak!!!, "astaghfirullah!" Pekikku. Dengan dahsyatnya mobil menabrak pembatas jalan. Kaca depannya pecah berhamburan. Naasnya lagi, sang pengemudi tidak mengenakan sabuk pengaman. Dia terlempar keluar dengan posisi telungkup, wajah dan kepala membentur aspal. Kontan saja wajahnya hancur, dan kepalanya retak. Isinya meleleh bercampur darah segar mengaliri jalan beraspal. Kejadian itu tepat di depanku, saat itu aku sedang berjalan menuju halte. Sejenak aku terpaku. Isi perutku bergejolak minta dikeluarkan.

Kalian tahu gimana kondisinya? Sungguh mengenaskan. Sang pengemudi adalah seorang gadis cantik, berambut ikal sebahu. Jangan ditanya keadaan mobilnya. Hancur. Aku terpaku bukan hanya karena shock dan mual, tapi aku melihat ruh gadis itu bangkit dari tubuhnya, melihat jasadnya sendiri yang terbujur tak berdaya lalu menangis dan menjerit pilu menyayat hati. Hanya aku yang melihatnya. Sepertinya dia menyadari jika aku bisa melihatnya, dia menoleh padaku. Wajahnya rusak, tidak berbentuk lagi. Darah mengalir dari kepala yang retak hingga ke leher. Seramnya. Kheeeerrrr....

Aku segera pergi, keluar kerumunan. Mencari tempat untuk duduk sejenak dan minum air sekedar istirahat setelah menyaksikan kejadian di luar dugaan itu. Kebetulan aku selalu membawa air mineral kemana-mana.

Saat seteguk air mengaliri kerongkongan, tiba-tiba aku dikejutkan suara isak tangis seorang gadis yang sudah duduk di sebelahku. Aaagh... Itu gadis yang barusan mati. Kepalanya retak, dan mengeluarkan darah segar bercampur otak. Baunya anyir menyengat, rasanya ingin muntah lagi. Tanpa kupedulikan, aku segera bangkit meneruskan langkah cepat menuju halte bus.

Dokpri


Sialnya, bus yang kutunggu baru saja melintas. Jadi harus menunggu setengah jam lagi, jika beruntung. Gadis itu ternyata mengikutiku sampai di halte. Aku tetap abai. Siapa tahu dia hanya ingin berjalan-jalan, atau mencari sesuatu, bukan mengikutiku.

"Kakak, aku ikut, ya?"


Apa? Dia bicara padaku? Oh, tidak! Apa maksudnya? Aku sungguh tidak suka. Aku tidak mau berteman dengan mereka yang tak kasat mata. Takut akidahku ternoda. Pertanyaannya tidak kujawab.

Alhamdulillah bus datang, aku segera naik. Gadis itu ikut naik. Bahkan duduk di bangku tepat di depanku. Dia terus menatapku. Aku pura-pura tidak melihatnya. Sejak itu gadis berambut ikal sebahu itu mengikutiku kemanapun kakiku melangkah.

Akhirnya aku tidak bisa cuek terus padanya. Mau tidak mau, harus ada komunikasi di antara kami.

"Pergilah, tak usah ikuti aku, kita beda alam."


Kembali dia terisak lalu menjawab,"tolong jangan usir aku, Kakak. Hanya Kakak yang bisa melihatku dan yang bisa menolongku."


"Aku tidak ada urusan denganmu,"Tanpa menoleh aku berkata padanya.


"Asal Kakak tahu, selama ini Kakak aman pergi kemana-mana, itu semua karena aku menjaga Kakak. Jadi, biarkan aku tetap di sisi Kakak."


Inilah yang aku tidak suka, dan aku takutkan. Seolah dia menolong, hingga aku harus membalas budi padanya.


"Itu bukan inginku, kamu datang sendiri, bukan aku yang meminta."


Dia tetap mengikutiku, termasuk di rumah kontrakanku. Saat aku salat, dia berada tepat di belakangku. Membuat salatku tidak khusuk. Aku kira dia ikut salat, menjadi makmumku. Ternyata tidak, dia hanya berdiri, mengawasiku. Begitu salam, yang kulihat kaki pucat mengambang. Tetap saja hal itu membuatku terkejut. Lalu ketika aku akan tidur, dengan percaya diri dia duduk di kasur membelakangiku. Tidak dilupakan isak tangisnya yang menyayat. Kalau sudah begitu, gimana aku bisa tidur?

Satu hal yang aku suka, yaitu ketika aku tadarus Al-Quran, membaca kalam Ilahi. Dia tidak bisa mendekatiku. Meski masih dalam jarak pandang, setidaknya kami berjauhan. Sedikit bisa bernapas tanpa aroma anyir darahnya.



Lama kelamaan aku tak tahan tinggal satu atap dengannya. Setelah berpikir dan berdiskusi dengan keluargaku tercinta. Akhirnya kuputuskan pindah rumah kontrakan. Agar dia tidak mengikutiku lagi. Alhamdulillah, cara tersebut ampuh. Dia tetap tinggal di rumah kontrakan lamaku. Lega rasanya.

Sungguh aku bukan bermaksud lari dari kenyataan atau tidak mau membantunya. Tapi, aku tidak tahu sejauh apa kemampuanku. Selama ini aku tidak pernah membiarkan diri ini terbuai bujuk rayu mereka. Seperti kata seorang ustad ketika aku mengikuti kajian di kampung, bahwa mereka penuh tipu daya. Jangan pernah mempercayai ucapannya. Bisa jadi hanya dusta. Meski awalnya memihak, akhirnya menjerumuskan.

Itulah satu pengalaman ane dari banyak pengalaman mistis lainnya. Yuk, diskusi santuy di kolom komentar. Siapa tahu menambah pengetahuan kita mengenai dunia mereka. Terimakasih.

#Oktoberhantu


Pertanyaan untuk para nara sumber cantik: Mengapa setelah menikah, tidak bisa melihat dan berkomunikasi lagi dengan mereka yang tak kasat mata? Terimakasih.


Penulis dan dokpri : Inaroses
Diubah oleh inaroses 19-10-2020 09:21
tien212700
meqiba
yusha321
yusha321 dan 30 lainnya memberi reputasi
29
3.4K
87
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
icon
31.4KThreadβ€’41.5KAnggota
Tampilkan semua post
gohanazaAvatar border
gohanaza
#5
Kenapa tidak minta diruqyah sama ustadz? Supaya indigonya dihilangkan..πŸ™πŸ™πŸΌπŸ™πŸ»
bekticahyopurno
ajang.dee
iamzero
iamzero dan 6 lainnya memberi reputasi
7
Tutup
Ikuti KASKUS di
Β© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.