mpmedianewsAvatar border
TS
mpmedianews
Pengamat Intelijen Beberkan Peselancar Gelap dalam Demo UU Cipta Kerja


MerahPutih.com - Pengamat intelijen dan keamanan, Stanislaus Riyanta mengidentifikasi bahwa ada tiga blok kelompok di dalam aksi unjuk rasa menolak UU Cipta Kerja. Kelompok pertama adalah mereka yang murni menyuarakan aspirasi terhadap ketidaksetujuannya dalam pengesahan omnibus law ini.

“Pertama adalah buruh dan mahasiswa yang murni menyuarakan penolakan UU Cipta Kerja,” kata Stanislaus kepada wartawan, Selasa (13/10).

Kemudian, kelompok kedua adalah mereka yang hanya terpengaruh oleh seruan untuk melakukan aksi unjuk rasa, namun kurang paham apa sebenarnya substansi dari aksi yang terjadi. Kelompok kedua ini, kata Stanislaus, cenderung hanya ingin eksis semata.

“Kedua adalah kelompok follower yang ikut-ikutan aksi demi eksistensi, terpicu ajakan, korban propaganda, dan hoaks di media sosial, antara lain adalah pelajar,” terangnya.

Dan, kelompok ketiga ini yang dinilai menjadi biang kerusuhan di tengah situasi pro dan kontra UU Cipta Kerja termasuk saat terjadi aksi unjuk rasa.

“Ketiga adalah penumpang gelap, antara lain kelompok anarko yang melakukan perusakan fasum (fasilitas umum) dan serangan kepada polisi, kelompok politik yang menyuarakan pelengseran presiden, dan kelompok intoleran yang menyuarakan anti etnis tertentu,” pungkasnya.



Sejumlah halte bus Transjakarta dan fasilitas umum lainnya dirusak massa aksi yang menolak pengesahan Undang-undang Cipta Kerja saat menyampaikan aspirasinya di jalan M.H Thamrin, Jakarta, Kamis, (8/10/2020). Kerusuhan terjadi setelah massa aksi tidak terima dibubarkan pihak Kepolisian karena bertindah anarkistis. Puluhan personil Brimob POLRI dengan kendaraan taktis dan water canon mendorong mundur massa untuk membubarkan diri. Merahputih.com / Rizki Fitrianto

Perlu diketahui, hari ini ada kelompok yang menamakan diri Aliansi Nasional Anti Komunis (ANAK) NKRI. Mereka berencana menggelar aksi unjuk rasa dengan mengangkat isu menolak UU Cipta Kerja.

Namun, di dalam tuntutan kelompok yang dipimpin oleh Damai Hari Lubis itu, terdapat isu turunan yang akan diangkat, yakni mendesak dicabutnya RUU HIP dan BPIP dan bubarkan lembaga Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), dan isu tuntutan ganyang Tiongkok.

Isu-isu ini muncul di banner digital yang tersebar di media sosial. Di dalam kelompok ANAK NKRI, terdapat beberapa ormas yakni Front Pembela Islam (FPI), GNPF Ulama dan Persaudaraan Alumni 212 (212).

Di mana isu yang mereka angkat salah satunya adalah mundurnya Joko Widodo sebagai Presiden Republik Indonesia yang sah hasil Pilpres 2019.

Sumber: Link
nomorelies
nomorelies memberi reputasi
1
1.1K
15
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan Politik
icon
670KThread40.3KAnggota
Tampilkan semua post
nganggurAvatar border
nganggur
#5
Kalau model demo hari ini dll kelihatan sih agenda nya memang beda...murni politis, sekelas mereka jauh dari pemikiran mahasiswa..jauh..mahasiswa mayoritas masih polos, lugu, lurus..
Btw Polisi kenapa tidak bisa bergerak cepat saat kejadian? kan jelas terlihat di cctv scr realtime, apa kekurangan operator yg mengawasi real-time saat demo sehingga masih mengandalkan rekaman??

Operator2 pengawas cctv polisi kan harusnya bisa dinamis ngikutin keadaan, klo normal ya dikit...klo lagi operasi seperti kemarin harusnya banyak dan saling konek dengan yg di lapangan
misal alasan susah ambil karena campur kerumunan..apa gunanya intel disebar campur mahasiswa?? ga bisa ngikuti??
aguswahyu86
db84x3
db84x3 dan aguswahyu86 memberi reputasi
0
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.