• Beranda
  • ...
  • Militer
  • PT. pindad Kobra 8x8 (Pandur II) | Overview dan Opini Pribadi

pacific.frontAvatar border
TS
pacific.front
PT. pindad Kobra 8x8 (Pandur II) | Overview dan Opini Pribadi


Halo semuanya, kembali lagi di Pacific Front! Channel Youtube yang membahas topik-topik dan peralatan militer, terutama untuk kebutuhan TNI.

Kali ini saya akan membahas tentang Pandur II 8x8, atau yang kita kenal sekarang dengan nama Kobra. Ranpur 8x8 dari Excalibur Army, sekarang Czechoslovak Group. Apa spesifikasinya dan pengadaannya untuk TNI-AD.

Pertama-tama, saya senang akhirnya TNI-AD punya ranpur 8x8. Memang sudah saatnya. Kita lihat sendiri dalam beberapa tahun terakhir ini ada kenaikan trend dimana negara-negara di dunia mengakuisisi ranpur 8x8 untuk angkatan bersenjata mereka. Inggris dan Australia milih Boxers, USMC punya ranpur amfibi baru, dll. Tetangga ASEAN kita juga sudah pada punya ranpur 8x8. Jadi, bagus akhirnya TNI punya “mainan” yang sama.

Apa sih kelebihannya ranpur 8x8?
Ranpur 8x8 punya ekstra volume, ekstra daya angkut, dan proteksi ekstra. Yang membuat ranpur 8x8 bisa menjalankan misi yang lebih beragam daripada ranpur 6x6.

Spesifikasi Kobra
Kobra 8x8 punya panjang 7.5 m, lebar 2.67 m, dan tinggi 2.1 m. Bobot tempurnya sekitar 17 ton atau 22 ton dengan add-on armor. Ditenagai dengan mesin diesel Cummins dengan daya 455 hp. Kobra punya kecepatan maksimum 105 km/h di jalan raya, 10 km/h di air, dan jarak jelajah maksimum kurang lebih 700 km. Diawaki oleh tiga orang (komandan, penembak, dan pengemudi) serta delapan pasukan bersenjata lengkap.

Kobra dilengkapi kubah senjata U30 Mk 2 Unmanned Combat Turret dari Elbit Systems, yang akan disediakan oleh Ares (Elbit Systems Brazil). Kanon yang digunakan adalah Northrop Grumman 30mm Bushmaster Mk 44 dan senapan mesin 7.62 dari PT. Pindad untuk senjata kedua. Saya juga melihat beberapa foto yang menampilkan Kobra menggunakan kanon Cockerill 3105, 105mm kanon. Sangat cocok sebagai Mobile Gun System (MGS). Kalau saya perhatikan varian ini tidak memiliki propeller. Apakah terlalu berat bila dipasang kanon 105?

Pengadaan
Produksi seri pertama ditandatangani bulan April 2019 antara PT. Pindad dan Kementerian Pertahanan. Dengan nilai kontrak sebesar 80 juta dollar AS untuk 22 unit Kobra 8x8 yang akan memperkuat batalyon infanteri mekanis TNI-AD. Beberapa diantaranya sudah ada yang datang Februari kemarin. Namun saya tidak dapat memastikan berapa jumlah total unit yang datang. PT. Pindad mengatakan kalau TNI-AD berencana membeli sebanyak 250 ranpur Kobra 8x8.

Opini
Seperti yang saya katakan di awal, saya senang akhirnya TNI-AD punya ranpur 8x8. Dengan meningkatnya ancaman dari kanon kaliber besar dipasang di kendaraan, hampir mustahil untuk APC 6x6 seperti ANOA atau rantis yang lebih kecil selamat dari kerusakan. Ranpur 6x6 tetap dibutuhkan, tapi untuk di medan operasi yang tingkat ancamannya rendah. Tapi untuk pertempuran di masa depan, ranpur 8x8 akan lebih banyak memainkan peran bersama tank dan ranpur beroda rantai.

Tidak seperti Marder yang juga dimiliki TNI-AD, Ranpur beroda seperti Kobra dengan berat sekitar 17 sampai 22 ton dapat dengan mudah masuk di pesawat C-130 Hercules atau A400M Atlas. Kobra juga tidak membutuhkan transporter sehingga mempermudah logistik dan pergelarannya. Ranpur ini juga sangat cocok di medan pertempuran kota, tanpa harus khawatir merusak jalan atau jembatan.

Kemampuannya untuk berenang juga nilai tambah ranpur ini. Tidak hanya cocok buat pendaratan amfibi, tapi juga lintas sungai dimana di lokasi tidak terdapat jembatan atau jembatan telah hancur. Tanpa harus menunggu kendaraan jembatan M3 datang terlebih dahulu. Mempertahankan tempo pergerakan pasukan tetap tinggi.

Sepengetahuan saya, Marinir belum ada rencana untuk ikut mengakuisisi ranpur ini. Melihat banyaknya ranpur amfibi mereka yang sudah tua, saya rasa Marinir juga perlu untuk membeli ranpur ini. Memiliki ranpur ini tidak hanya akan meningkatkan kemampuan tempur Marinir, tapi juga kemampuan tempur TNI secara keseluruhan. Karena TNI-AD dan Marinir menggunakan ranpur yang sama, memudahkan perawatan, logistik, dan operasi bagi TNI. Juga salah satu cara menghemat anggaran TNI.

250 Kobra untuk TNI-AD apakah cukup? Untuk negara dengan luas wilayah seperti Indonesia, tidak. Menurut kalkulasi awam saya, TNI-AD membutuhkan paling tidak 1200 Kobra dalam beberapa varian untuk empat Komando Wilayah Pertahanan (Kowilhan). Jadi setiap Kowilhan akan mendapatkan sekitar 300 Kobra. Jumlah 300 ini saya ambil dari jumlah rata-rata Stryker Brigade Combat Team (BCT) yang dimiliki angkatan darat Amerika. Kalau nanti Marinir juga ingin diperkuat dengan Kobra, paling tidak dibutuhkan 900 ranpur untuk tiga divisi Marinir.

Ada satu hal yang saya kurang setuju, yaitu pemilihan kubah senjatanya. Tentu Ares (dan Elbit Systems) adalah salah satu produsen kubah senjata terbaik yang ada sekarang. Tapi PT. Pindad dan TNI-AD memasang Cockerill 3105 di salah satu unitnya. Mengapa tidak menggunakan Cockerill 3030 atau 3040 sekalian? Basis yang digunakan keduanya sama, dan bisa dipertukarkan satu dengan yang lainnya dalam waktu 48 jam. Tank Medium Harimau juga menggunakan Cockerill 3105. Tank Boat juga akan dipasang kubah yang sama. Jadi menurut saya Ares kurang cocok untuk kubah senjata di Kobra karena akan memperumit pengoperasian dan perawatannya.

Penutup
Sebagai penutup, ranpur Kobra 8x8 dengan ekstra volume, daya angkut, dan proteksi menawarkan kemampuan untuk menjalankan misi yang lebih beragam bagi TNI-AD. Cocok sebagai ujung tombak TNI-AD di masa yang akan datang. Terutama untuk operasi di medan perkotaan. Kemampuannya berenang juga cocok digunakan untuk Marinir.

Kerjasama antara Excalibur Army dan PT. Pindad dalam hal produksi juga memberikan kesempatan untuk Indonesia bisa mengembangkan ranpur 8x8 lokal di masa yang akan datang. Hanya kubah senjatanya saja yang saya kurang setuju. Tapi itu hanya opini pribadi saya. PT. Pindad dan TNI-AD lebih tau apa yang cocok dan terbaik untuk kebutuhan mereka.

Bagaimana menurut agan-agan semua soal ranpur Kobra ini?
Apakah menurut agan Marinir juga harus beli?
Bagaimana dengan kubah senjata nya? Apakah setuju dengan opini saya pakai Cockerill? Atau Ares juga sudah cocok?

Tulis komentar agan-agan di kolom komentar! Dan jangan lupa cendolnya Gan!


Lihat video:




Artikel sebelumnya:
Membangun Batalyon Berbasis Kontainer! Mungkinkah?
Pentingnya Standarisasi Truk TNI
[Poll] Rheinmetall MAN HX Vs Tatra Force
Diubah oleh pacific.front 11-10-2020 07:32
GoodAnonymous
yoseful
yoseful dan GoodAnonymous memberi reputasi
2
2.8K
4
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Militer
Militer
icon
20KThread6.8KAnggota
Tampilkan semua post
medef.idAvatar border
medef.id
#1
Masih sepi2 saja sih di Pindad soal kobra ini malah ngebutnya ngerjain pesanan Maung. Harimau juga so so aja progressnya
0
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.