Lockdown666Avatar border
TS
Lockdown666
Airlangga Geram: Kami Tahu Siapa yang Membiayai Demo Buruh!


Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah membuka suara terkait gerakan demo buruh dan pekerja yang sudah berlangsung sejak Selasa , (6/10/2020) sampai hari ini, Kamis (8/10/2020). Pemerintah meyakini ada tokoh yang menggerakkan dan membiayai aksi massa dari para buruh dan pekerja tersebut.

"Sebetulnya pemerintah tahu siapa di belakang demo itu. Jadi kita tahu siapa yang menggerakkan, kita tahu siapa sponsornya. Kita tahu siapa yang membiayainya, sehingga kami berharap 7 fraksi di DPR juga merepresentasi rakyat," ujar Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto, dalam program Squawk Box di CNBC Indonesia TV, Kamis (8/10/2020).

Menurut Airlangga orang 'di balik layar' yang menggerakkan dan membiayai aksi demonstrasi tersebut memiliki ego yang sangat besar. Di tengah pandemi mereka menggerakkan demo, namun orang di balik layar ini tidak ikut dalam demo.

Oleh karena itu, sponsor dari aksi massa yang menolak Undang-Undang Cipta Kerja ini sudah dipantau oleh pemerintah.

Pemerintah pun, kata Airlangga, tidak akan segan-segan melakukan tindakan tegas secara hukum, apabila situasi aksi massa yang terjadi di berbagai daerah di Indonesia semakin ricuh. Terlebih, di tengah pandemi Covid-19 saat ini, mengingat aksi demonstrasi melibatkan banyak orang, akan berbahaya untuk keselamatan semua masyarakat di Indonesia.

"Situasi sekarang adalah pembatasan sosial berskala besar (PSBB), jadi ini berpotensi untuk menyebarkan Covid-19. Oleh karena itu, dalam PSBB sudah jelas aturannya dan pemerintah sudah berbicara dengan aparat untuk melakukan tindakan tegas," jelas Airlangga.

Jika penularan Covid-19 tidak kunjung berhenti, maka kata Airlangga, akan butuh waktu yang panjang lagi untuk memulihkan ekonomi. Oleh karena itu, dia menegaskan pemerintah tidak akan segan untuk membawa kasus ini ke jalur hukum jika situasi semakin tidak kondusif.

"Kita tidak bisa menghukum hanya berdasarkan kata-kata. Tentu kita melihat tindakan-tindakan yang dilakukan. Apabila ada tindakan hukum [yang dilanggar], pemerintah mengambil tindakan tegas, terutama melalui aparat penegak hukum," jelas Airlangga.

Indonesia saat ini, kata Airlangga, memiliki lebih dari 30 juta masyarakat yang ingin mendapatkan pekerjaan. Oleh karena itu, Airlangga meminta agar para demonstran membaca terlebih dahulu isi dari Undang-Undang Cipta Kerja.

Airlangga pun meyakini, mobilisasi aksi demonstrasi penolakan Undang-Undang Cipta Kerja ini sudah dirancang dengan rapi, bahkan sebelum UU Cipta Kerja disahkan di DPR.

"Demo itu digerakkan tanpa melihat isi undang-undang dan sebagian dari penggerak demo memang ditugaskan untuk demo. Bukan persoalan isinya apa. Jadi ini adalah gerakan yang dimobilisasi." 


"Dan dimobilisasinya itu sebelum undang-undang diketok dan jadwalnya sudah dibuat tanggalnya. Jadi kita harus melihat secara objektif bahwa ini memang ada gerakan dari mereka di balik layar yang memang ingin mendapatkan perhatian," tutur Airlangga.

Pemerintah bahkan mengetahui, meski 90% pabrik tetap beroperasi dan berproduksi, tapi mereka tetap mengirimkan utusan karyawannya untuk melakukan aksi massa.

"Memang ada beberapa pabrik 'mengirimkan utusan' karena mereka khawatir pabriknya terganggu. Nah, ini lah tentu sebagai pengikut-pengikut 'merasa harus berpartisipasi' dalam kegiatan-kegiatan semacam ini," ujarnya. 


sumur

https://www.cnbcindonesia.com/news/2...yai-demo-buruh
emineminna
nirankara
overtheclouds
overtheclouds dan 20 lainnya memberi reputasi
19
14.1K
343
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan Politik
icon
669.9KThread40.3KAnggota
Tampilkan semua post
54m5u4d183Avatar border
54m5u4d183
#11
Dari kegiatan demo mahasiswa ke DPR dan DPRD di beberapa daerah beberapa hari lalu dan istana negara hari ini tuntutan pokoknya pembatalan/menolak  UU Cipta Kerja. Pada perkembangannya, dinilai demo² semacam itu sebagai warming up, dan akan disusul dengan demo² lain yang diharapkan si perancang lebih besar. Targetnya kini makin gamblang, kalau dulu di UU KPK, UU KUHP mau menghalangi pelantikan presiden dan wapres 20 Oktober 2019. Pokoknya si perancang mau menghalangi/menurunkan Pak Jokowi presiden periode 2019-2024.

Di belakang itu pada era transparansi, terbaca ada kongkalikong beberapa tokoh politik dan pensiunan tentara yang mau menggerakkan masyarakat, mahasiswa, umat Islam dengan tujuan satu, memaksa Presiden Jokowi mundur.

Gedung DPR dalam sejarah pernah diduduki mahasiswa pada jaman Pak Harto berkuasa, lantas menterinya pada mundur, Pak Harto give up, menyerahkan jabatan kepada wapres pak Habibie. Apakah pola ini yang mau dipakai?

Upaya menjatuhkan sebuah pemerintahan yang sah biasanya disebut subversi dan makar. Sarananya seperti, riot (kerusuhan), sabotase, PUS Prop, teror, pembunuhan dan lain²

Sasaran yang dituju oleh tindakan subversi biasanya merupakan bidang² yang signifikan seperti militer, ekonomi, politik, sosial, budaya, serta psikologi.

Kelompok yang tidak puas serta kelompok ambisi dan pendukung Paslon 02 ketika Pemilu 2019 kini nampaknya lepas kontrol dan diluar Prabowo. Tanpa disadari, siapapun yang anti Jokowi, mereka kini juga sedang dimanfaatkan principle/intelijen asing untuk kepentingan nasional mereka.

Sebagai Kepala Negara yang sah, Presiden Jokowi dilindungi konstitusi, setiap ancaman kelangsungan pemerintahannya akan sulit digoyang oleh parlemen jalanan. Walaupun narasi propaganda terus ditiupkan oleh lawan politik, posisinya diperkirakan masih cukup kuat dan tidak perlu diragukan. Counter terapi harus pas. Menurut analis intelijen AS, bila terjadi turbulensi polkam di Indonesia yang dapat menyelesaikan adalah TNI.

Hambatan besar dalam menjatuhkan Presiden apabila anggota MPR/DPR tidak mencapai kuorum mendukung kehendak rakyat. Tekanan yang dilakukan menginginkan Jokowi mundur, yang perlu diingat, costnya mahal bagi bangsa Indonesia bila ini terjadi. Itulah target yang dikehendaki si principle sebagai akibat efek perkembangan geopolitik kawasan, persaingan AS dengan China.

Maka untuk menetralisir ancaman luar negeri dengan mengirim team intelijen strategis Kemhan ke AS, kabarnya Menhan Prabowo Subiyanto setelah mendapat visa AS akan berkunjung ke Amerika. Bila signal kemitraan pemerintah Indonesia ke AS jelas, dan mereka bilang stop, semua yang bergemuruh itu akan berhenti.

Tekanan dalam negeri dengan penerapan law inforcement yang berlaku (teori potong kepala ular). Jangan kita korbankan persatuan dan kesatuan yang ada. Miris bila membuka data base.
cangcut421
wmt22
teguh biadab
teguh biadab dan 26 lainnya memberi reputasi
27
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.