Quote:
Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah melemah melawan dolar Amerika Serikat (AS) hingga pertengahan perdagangan Rabu (30/9/2020), padahal di pembukaan sempat menunjukkan pergerakan yang menjanjikan.
Pelaku pasar berfokus pada debat pertama calon presiden AS yang berlangsung pagi tadi, Selasa waktu AS (29/9/2020).
Melansir data Refinitiv, rupiah membuka perdagangan dengan menguat 0,13% di level Rp 14.825/US$, tetapi tidak lama rupiah langsung melemah hingga 0,26% ke Rp 14.884/US$.
Setelahnya, rupiah mampu menipiskan pelemahan dan berada di level Rp 14.850/US$, melemah tipis 0,03% hingga pukul 12:00 WIB.
Indeks dolar AS yang kembali menguat memberikan tekanan bagi rupiah. Siang ini, indeks yang mengukur kekuatan dolar AS tersebut naik 0,02% setelah melemah 2 hari beruntun dengan total 0,79%.
ready viewed Debat pertama calon presiden AS antara petahana Donald Trump dari Partai Republik dan Joe Biden dari Parta Demokrat, berlangsung pad dilakukan Selasa (29/9/2020) pukul 21.00 malam waktu setempat atau Rabu (30/9/2020) pagi pukul 8.00 WIB.
Setidaknya ada enam topik bahasan, mulai dari rekam jejak kedua kandidat, posisi Hakim Agung AS, pandemi corona (Covid-19), kesetaraan ras, perbaikan ekonomi, dan integritas pemilu di masyarakat.
Sebelum debat tersebut dimulai, Joe Biden dijagokan untuk memenangi pemilu presiden (Pilpres) 3 November mendatang, dengan keunggulan 6,1% poin dari Trump, berdasarkan hasil survei RealClearPolitics.
Meski demikian seusai debat, gambaran siapa yang paling unggul masih belum jelas. Pasar masih diliputi ketidakpastian, sehingga dolar AS kembali menguat.
"Ini menjadi malam yang panjang, banyak yang haris dicerna oleh para investor," kata Daniel Deming, direktur pelakasana di KKM Financial, sebagaimana dilansir CNBC International, Rabu (30/9/2020).
"Volatilitas jangka pendek tidak akan hilang setelah debat ini. Bahkan, debat tersebut menimbulkan lebih banyak ketidakpastian," katanya.
Ketidakpastian adalah musuh utama investor, saat pasar dipenuhi ketidakpastian risk appetite akan menurun. Terbukti, indeks Dow Jones futures melemah hingga 200 poin yang menjadi indikasi risk appetite sedang memburuk.
Saat kondisi tersebut terjadi, dolar AS tentu saja jauh lebih diuntungkan ketimbang rupiah.
Sumber
https://www.cnbcindonesia.com/market...rupiah-ko-lagi
Selama masih berkiblat ke barat ya bakal begini terus.
Padahal ada pepatah,
Tuntutlah Ilmu Sampai ke Negeri Cina
China memang hebat
Salut dengan China
Be like China