Welcome To My Thread



Hallo, selamat hari senin, Agan-Sista. Lama tidak jumpa. Apa kabar semua? Semoga baik-baik saja dan sehat. Aamiin.

Di era digital ini kita dengan mudah melakukan banyak hal. Terutama dalam menjalin komunikasi dengan sanak saudara yang berada jauh hingga ke luar negeri sana. Kita juga dengan mudah membaca berita di luar maupun di dalam negeri melalui ponsel yang dimiliki.

Akan tetapi, di era ini juga kita banyak menemukan berbagai macam konten yang memilukan. Sebagian besar pengguna media sosial berlomba membuat konten yang membuat diri mereka terkenal. Tidak peduli apakah konten tersebut mengandung hal positif atau negatif. Menyinggung atau bahkan terkesan menghina orang lain.

Parahnya lagi, tidak ada sanksi yang memuaskan untuk para pembuat konten sampah ini. Seperti mereka yang melakukan prankterhadap orang-orang miskin, dan mereka yang menjadikan agama sebagai bahan candaan. Mereka bisa bebas hanya dengan modal minta maaf dan air mata.

Ada juga yang berbagi untuk orang lain tetapi selalu disoroti kamera. Hal ini mungkin bukanlah masalah. Karena, tergantung bagaimana kita melihat dan menilainya. Jika hal itu dilihat sebagai kebaikan yang patut dicontoh, maka akan baik dan menjadi hal positif.

Nah, bicara soal memberi bantuan ke pada orang kurang mampu atau miskin, baru-baru ini bereadar vidio yang memerlihatkan seorang bocah perempuan yang diberi tantangan memakan cabai hijau, dengan begitu, bocah tersebut akan diberikan sejumlah uang.



Dalam captionyang tertulis, bocah perempuan ini merupakan seorang pengemis. Ia duduk di pinggir jalan menunggu orang memberinya uang seikhlasnya. Ketika sedang duduk, seseorang mendekatinya dan menawarkan sejumlah uang. Akan tetapi, untuk mendapatkan uang tersebut, bocah perempuan itu diminta untuk memakan cabai hijau.

Tanpa berpikir panjang, ia pun mengambil cabai dari tangan pria yang menawarinya uang. Lantas menggigit dan mengunyah cabai hijau tadi hingga habis. Meski terlihat sulit, bocah perempuan itu tetap berusaha menelan kunyahan cabai sambil tersenyum kecil dan memastikan pada pria di depannya bahwa, ia sudah memakan habis cabai yang diberikan.

Meski bibir tersenyum, matanya tidak bisa menyembunyikan rasa pedas dari mengunyah cabai. Bocah perempuan itu menangis setelah menerima uang kertas dari pria yang menyuruhnya mengunyah cabai. Sementara pria tersebut hanya tertawa melihat air mata sang bocah menetes perlahan.



Sungguh miris, bukan? Bagaimana bisa orang dewasa melakukan hal seburuk ini terhadap seorang anak kecil?! Menjadikan air matanya sebagai bahan tertawaan. Menjadikan kemiskinan seseorang sebagai senda gurau yang dirasa menyenangkan.

Ane harap hal seperti ini tidak pernah terjadi lagi di negara mana pun. Tidak di Indonesia atau pun di berbagai belahan dunia. Melihat bocah perempuan yang menahan tangis seperti ini rasanya sangat mengirit hati. Bagaimana jika terjadi pada saudara kita? Tidak bisa dibayang seperti menyakitkannya.

Apa susahnya memberi sesuatu yang kita punya dengan hati yang tulus? Jika tidak berniat memberikannya, maka simpanlah. Tidak perlu memberi tantangan ke pengemis untuk melakukan sesuatu yang menyakiti dirinya sendiri.

Kelakuan pria tidak berhati di atas pantas mendapat banyak umpatan dan cacian. Secara, sebagai manusia, dia tidak manusiawi. Orang dewasa saja tidak sanggup memakan cabai, bagaimana bisa ia meminta anak kecil melakukannya?! Sangat kejam.

Bodohnya lagi, ia merasa senang melihat air mata bocah itu. Bahkan merekamnya begitu dekat. di mana hatinya, ya? Jika terjadi di Indonesia, habislah orang itu!

Semoga adek perempuan ini menjadi anak yang sukses di kemudian hari. Aamiin. Mari bersedekah tanpa menghina. Memberi tanpa mencaci maki. Berbagai tanpa mengharap balas budi.

Sekian thread dari ane. See you anymore, Gansist.


Penulis: @darmawati040
Referensi: Di sini