Apa yang akan kita lakukan saat matahari tepat di ubun-ubun kepala dengan cuaca yang begitu panas? Atau mungkin setelah bekerja dengan rasa lelah, keringat bercucuran. Pasti kita akan mencari minuman dingin dan segar yang mampu menghilangkan dahaga di tenggorokan. Saat ini sudah banyak sekali minuman dingin yang menawarkan dan menjanjikan kesegaran ketika diminum.

Sepertinya es sejak dulu sampai sekarang masih tetap digandrungi oleh sebagian orang. Jika saat ini, kita sangat mudah menemukan es batu karena sudah adanya kulkas sebagai media pembuatannya. Hingga es menjadi sesuatu hal yang aneh. Namun, siapa sangka pada pertama kali diperkenalkan, es batu menjadi hidangan istimewa. Bahkan menjadi ladang bisnis yang menjanjikan.



gambar

Seperti apakah kemunculan es batu kali pertama di Indonesia? Yuk terus simak thread nya!

Dulu, ternyata es bukan hanya menjadi favorit tetapi juga dianggap sebagai sajian yang istimewa. Sebab hanya orang-orang kaya, dan pejabat saja yang mampu membelinya. Pada 18 November 1846, Indonesia yang masih bernama Hindia Belanda sempat dihebohkan dengan kedatangan sebuah kapal yang mengangkut es batu. Diketahui, ternyata kapal tersebut dari Boston, Amerika Serikat dan sudah berlabuh sehari sebelumnya.



gambar

Kapal besar itu mengangkut es batu hasil pesanan dari seseorang bernama Roselie en Co. Sontak saja, kabar kedatangan es menjadi berita dan bahan pembicaraan orang-orang. Kala itu mereka menyebutnya batu-batu putih sejernih kristal yang mana bisa membuat tangan kaku. Kemudian tak lama dari itu, Roselie en Co membuat sebuah iklan dan menjual es miliknya seharga 10 sen untuk setiap 500 gram.

Berita tentang es batu tak hanya sampai di situ saja, namun juga soal bagaimana penyimpanan dari es batu tersebut agar tidak mencair cukup menjadi perhatian orang-orang. Kala itu, es batu disimpan dan dibungkus dengan selimut wol. Karena es masih menjadi barang impor, maka terciptalah peluang bisnis. Beberapa restoran mulai menyajikan minuman dingin. Selain itu, untuk pertama kalinya es disajikan pada malam natal pada tahun 1846 di Hotel Des Indes.



gambar

Es batu bukan hanya menjadi sajian minuman dingin saja, namun juga dipercaya sebagai obat sariawan. Maka tak heran jika pemerintah Hindia Belanda berani menyiapkan bonus 6.000 gulden bagi siapapun yang bersedia mengirimkan es batu ke rumah sakit di Batavia. Setidaknya impor es dari Amerika berlangsung hingga tahun 1870.

Setelah sekian lama, barulah di tahun 1895 seorang bernama Kwa Wan Hong yang merupakan keturunan Tionghoa menjadi soerang pelopor terciptanya es batu di Indonesia yang mana ia dirikan pabriknya di Semarang, Jawa Tengah. Sejak saat itu, pabrik es mulai menjamur. Setidaknya beberapa wilayah seperti Surabaya, Pekalongan, hingga Batavia mulai memproduksi es batu.



gambar

Di awal kedatangannya perlu diakui bahwa memang es batu hanya bisa dinikmati oleh keluarga Belanda yang tinggal di kawasan Meester (sekarang dikenal dengan Jatinegara) dan Weltevreden (sekarang disebut dengan Sawah Besar).

Bagaimana keadaan saat ini? Tentunya es batu sangat mudah ditemui ya. Anak kecil pun bisa membelinya sekarang. Kalau hidup di zaman dulu, barangkali pribumi seperti kita dengan keterbatasan ekonomi mungkin hanya mendengar beritanya saja tanpa pernah mencicipi seperti apa dinginnya es batu ya.

Sumber :

1

2