goal481
TS
goal481
Kunjungan Hanya 10 Persen, Pengusaha Mal Kibarkan Bendera Putih

Mal Kota Kasablanka, Jakarta Selatan, delapan Hari pasca pemberlakuan Pembatasan Sosial Berkala Besar (PSBB) Jidil Dua, Selasa (22/9/2020).(M Faris)

Penulis Hilda B Alexander | Editor Hilda B Alexander

JAKARTA, KOMPAS.com - Delapan hari sejak Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Jilid II atau PSBB Pengetatan diberlakukan pada Senin (14/9/2020), tingkat kunjungan pusat perbelanjaan di Jakarta mengalami penurunan signifikan. Ketua Umum Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia ( APPBI) Alphonzus Widjaja mengungkapkan, tingkat kunjungan anjlok sekitar 50 persen jika dibandingkan dengan saat PSBB Transisi.

"Jadi tingkat kunjungan sekarang hanya tinggal sekitar 10 persen hingga 20 persen saja," ujar Alphonzus kepada Kompas.com, Selasa (22/9/2020).

Menurut Alphonzus, hampir semua pusat belanja anggota APPBI, khususnya di Jakarta yang harus memenuhi kapasitas 50 persen yang ditetapkan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, mengalami penurunan tingkat kunjungan.

Mal Kota Kasablanka, AEON Mall BSD City, Pondok Indah Mall, Mal Taman Anggrek, Kuningan City, Senayan City, Plaza Senayan, dalam kondisi aktual pada hari ini Selasa (22/9/2020) juga terlihat sepi. Oleh karena itu, APPBI berharap PSBB kali ini tidak berkepanjangan dan berdampak pada perekonomian masyarakat.

Kondisi aktual AEON Mall BSD City, Seals (22/9/2020).(Pratama Faizal)


Namun ternyata, apa hendak dikata, jumlah kasus positif juga tidak kunjung turun sehingga sepertinya PSBB kali ini akan berlangsung lama.

Sejumlah strategi dan siasat untuk tetap dapat bertahan, seperti efisiensi di seluruh aspek, tidak lagi bisa dilakukan.

Terlebih lagi, kerugian yang diderita sejak PSBB pertama dan PSBB Transisi yang mencapai sekitar Rp 12 triliun, belum bisa ditutupi.

"Kami sudah lebih dari enam bulan melakukan efisiensi. Saat ini sudah tidak ada lagi yang bisa diefisiensikan lagi," cetus Alphonzus. Sebagian besar pengelola (pemilik) dari total 296 pusat belanja anggota APPBI juga tercatat tidak lagi memiliki dana cadangan untuk bisa bertahan.

"Mayoritas sudah kehabisan dana cadangan, oleh karenanya APPBI sangat memerlukan bantuan pemerintah secepatnya," kata Alphonzus.

Untuk diketahui, selama PSBB Pengetatan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengizinkan pasar dan pusat perbelanjaan di Jakarta tetap beroperasi, namun dengan ketentuan khusus.

Ketentuan tersebut adalah penerapan batas kapasitas paling banyak 50 persen pengunjung yang berada dalam lokasi pada waktu bersamaan.

Restoran, rumah makan, dan kafe di dalam pusat perbelanjaan hanya boleh menerima pesan antar atau bawa pulang.

Sumber

Baguslah kalo konsisten dari awal mengenai psbb, mungkin aja kasus covid akan berkurang sedemikian rupa
aldonisticentopcrazyidea
crazyidea dan 14 lainnya memberi reputasi
15
8.1K
188
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan Politik
icon
669.2KThread39.7KAnggota
Tampilkan semua post
scorpiolama
scorpiolama
#20




emoticon-Cool
eyefirst2nailts2entop
entop dan 7 lainnya memberi reputasi
8
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.