eff13
TS
eff13
Rinjani Reborn - Pendakian 22-23 Agustus 2020
Rinjani, Gunung dengan sejuta pesona yang sangat layak dinobatkan sebagai gunung yang wajib dinikmati oleh seluruh insan di Indonesia. Rugi kalau agan punya uang punya waktu tapi ngga kesini, warga asing aja banyak banget yang kemari hahaha emoticon-Peace

Terletak di Lombok Nusa Tenggara Barat dengan ketinggian 3.726 mdpl. Setelah ditutup hampir 2 tahun karena Gempa Lombok tahun 2018 dan Pandemi Covid-19, per tanggal 22 Agustus 2020 resmi dibuka dengan 4 jalur pendakian resmi, yaitu Sembalun, Senaru, Timbanuh dan Aikberik. 

Disini, ane bakal coba share pengalaman pendakian Gunung Rinjani 22-23 Agustus 2020 dan apa aja yang sudah berubah dari gunung ini setelah hampir 2 tahun ditutup, cekidott ... emoticon-Wowcantik


1. Booking online pendakian
Untuk bisa terdaftar secara resmi sebagai pendaki Gunung Rinjani, agan harus melakukan booking online melalaui aplikasi e-Rinjani yang bisa diunduh dari playstore. Untuk IOS belum tersedia, jadi bagi agan yang hp nya iphone ngga guna wkwkwkw kudu pinjem hp dulu yee 


Biaya pendaftaran per orang sekitar 20rb, kalau mau mendaki besok agan kudu daftar minimal hari ini atau kalau mau lebih aman 2 hari sebelum. Karena apa? Karena jumlah pendaki yang diijinkan menggunakan sistem kuota. Misal agan nyoba daftar sekarang tapi kuota penuh, nanti coba lagi aja dan terus coba lagi gan karena banyak kemungkinan kuota yang sudah di booked sama pendaki lain hangus (waktu pembayaran 3 jam). 

Jalur Senaru = kuota 45 orang

Jalur Sembalun = kuota 45 orang

Jalur Timbanuh = kuota 30 orang

Jalur Aikberik = kuota 30 orang

Siapin plan agan mau naik dan turun gunung via Jalur apa, karena ini salah satu data yang harus diisi saat melakukan booking online selain mengisi data diri.

2. Informasi dan Persyaratan Pendaftaran Pendakian

Di RTC atau di pos pendaftaran data yang diperlukan Bukti Booking Online, KTP dan Surat Keterangan Kesehatan. Surat Rapid yang agan gunakan untuk naik pesawat masih bisa digunakan kok, jadi ndak perlu test lagi di klinik terdekat dengan basecamp ya gan. 

Durasi waktu yang diberikan dari pengelola hanya 2 hari 1 malam, jadi kalau agan bukan expert banget naik gunung nya jangan berharap berlebih bisa dapet puncak dan danau, agan kudu pilih salah satu wkwkw apa ngga gila tuh gan 2 hari 1 malam ya kayak tektok ye kan, tapi tenang gan setelah ane kulik-kulik petugasnya ternyata durasi 2 hari 1 malam itu durasi berdasarkan booking online nya, misal agan mau nambah jadi 3 hari 2 malam atau lebih bisa aja nanti sampai pos pendaftaran saat agan turun gunung agan tinggal bilang ke petugas untuk di cek in dan cek out dihari yang sama. Budayakan tertib agar data pendaki dapat dipertanggungjawabkan ye kan hehe 


(Gapura RTC dengan kenampakan baru)

3. Jalur Pendakian Bawak Nao

Jalur pendakian paling favorit saat ini naik via Jalur Sembalun. Tapi jangan salah gan, jika agan pengen ngirit waktu dan tenaga lebih ane saranin cari Jalur Pendakian Bawak Nao. Jalur ini biasa digunakan warga sekitar, karena dengan lewat jalur ini agan ndak perlu muter nyusuri ladang warga. Lokasi nya ada di bawah RTC jaraknya lumayan jauh, pintu masuknya gang kecil pemukiman warga gitu, kalau pas mau mendaki tanya warga sekitar aja gan biar aman sentosa. 

Jadi, setelah agan konfirmasi pendaftaran pendakian di RTC, agan perlu turun lagi dan itu lumayan kalau naik angkutan apalagi mau jalan kaki hehe normalnya RTC ke Pos 2 itu 5 jam jalan cepat kalau dari Bawak Nao bisa 2,5 sampai 3 jam lumayan kan. Titik temu jalur resmi Sembalun dan Bawak Nao ini ada di Jembatan sebelum Pos 1. Kalau agan pengen hemat waktu lagi bisa naik ojek, jalur nya lewat Bawak Nao juga biaya nya sekitar 200rb waktu tempuh nya sekitar 30 menit untuk sampai ke Pos 2. Selebihnya dari Pos 2 ke Pos 3 ke Pos 4 dan Bukit Penyesalan dan Pelawangan dan Summit agan kudu ngandalin mental fisik dan kekuatan kaki agan sendiri hehe. 

(Pos 2 ke Pos selanjutnya)


4. Perpindahan Mata Air
Setelah kejadian Gempa Lombok 2018, beberapa sumber mata air di jalur pendakian Rinjani via Sembalun mengalami perubahan, yaitu :
a. Mata Air Pos 2 - yang dulunya kecil dan kurang jernih, sekarang jadi gede dan jernih dan sudah dibuatkan penampungannya sama warga. Lokasinya ada di bawah jembatan tepat sebelum pos 2. 
b. Mata Air Pos 3 - udah ilang akibat gempa, yang tersisa pasir-pasir ukuran kerakal di jalur lahar dingin Gunung Rinjani.

c. Mata Air Pelawangan - mata air yang lama ketutup longsor tertimbun semua bersama kamar mandi yang dulu ada. Sekarang mata air nya pindah agak ke atas, 1 bukit ke atas sebelah kiri setelah mata air yang lama kalau jalan dari pelawangan. Rasa airnya tidak seseger yang dulu gan, tapi sangat membantu ketika agan butuh asupan air. 

5. Perubahan Jalur Pendakian

Jalur pendakian sedikit mengalami perubahan akibat gempa. Jalur pendakian yang baru cenderung dialihkan ke arah kiri, jadi biar aman naik ambil kiri turun ambil kanan. Banyak jalur yang tertutup semak-semak yang tinggi, kudu hati-hati beberapa spot jalur membahayakan. Jembatan sebelum Pos 3 runtuh, jalaurnya melipir lewat aliran lahar dan naik lagi ke bukit. Tepat sebelum jembatan ada jalan yang ngeri banget, mepet kiri kalau jalan menuju jembatan ini, bagian kanan itu longsor parah dan jalur pendakian yang baru ada sedikit retakan dikasih tanda silang. Jangan berkerumunan di jalur ini takut nya nanti ngga mampu nahan beban agan semua hehe. 

(Daerah berbahaya, jembatan menuju pos 3)

Selain perubahan jalur yang mengharuskan kita hati-hati, tidak ada lagi pedagang yang jualan di pos-pos pendakian gan, jadi untuk logistik dan minum agan ndak bisa mengandalkan pedagang yang dulu nya rame jualan. Hanya ada 1 pedagang di Pos 2 yang jualan minuman dingin, ada air mineral dingin dan minuman kemasan dingin lainnya dengan harga dibandrol 20rb/botol. Asli nyesek, jangan ambil air mineral gan mending ambil minuman berasa, kalau butuh air putih ambil aja di mata air nya haha biar ngga rugi-rugi amat. Di pos 2 ini juga udah banyak dibangun pendopo-pendopo luamayan buat tiduran dulu sebelum gas ke atas atau turun ke basecamp.

(Kenampakan Pos 2)

6. Monyet Bangs*t di Pelawangan

Ati-ati sama monyet di Pelawangan Sembalun saat agan summit dan ngga ada orang yang jagain tenda agan. Dari dulu memang di Pelawangan sudah banyak monyet, tapi setelah hampir 2 tahun gunung ini semedi dari pendaki monyet-monyetnya pun berevolusi menjadi lebih dan sangat agresif. Kalau dulu hanya nyuri sampah pendaki dan cari makanan dari situ, sekarang monyet nya jebol tenda dan obrak-abrik seluruh isi tenda agan untuk nyari makanan. Tenda di robek, career yang ditinggal digigit, semua baju di dalam plastik digigitin dan semua makanan di embat, mulai dari air mineral, beras mentah, nasi, sosis, nugget, sarden kalengan, sayur, bawang merah bawang putih sampai kemasan kopi, jahe, nutrisari, tolak angin bahkan minyak angin dan balsem di embat semua. Logistik ane yang tersisa saat itu hanya garam dan cabe, monyet nya ga suka asin dan takut kepedesan kali ye gan hiks wkwkw sedih asli gan 

(Sampah yang dibawa turun pun sampah monyet wkwkw)

Pengalaman ane kali ini please jadikan pelajaran buat agan semua, perlu sangat diingat kalau monyet di PELAWANGAN SEMBALUN SANGAT AGRESIF. Singkat cerita, ketika ane turun dan cerita ke warga sekitar, warga bilang coba lain kali pakai terasi, dimakanannya atau di tenda nya kasih terasi. Kata warga sih monyet gasuka bau trasi, bisa dicoba ye gan pas nanti agan naik, hasil nya update dimari biar semua jadi jelas wkwkw

7. Jalur Summit lebih sempit dan lebih terjal bukit sebelum trek pasir (di batas vegetasi)

Pendopo Pos Pelawangan runtuh karena gempa, kamar mandi di Pelawangan ketutup longsor karena gempa. Mata air pindah karena gempa. Dan karena gempa jalur Pelawangan-Puncak jadi lebih sempit dan lebih terjal gan. Di jalur pendakian lama ada tangga sekarang udah runtuh, diganti dengan tali. Agan kudu manjat sekitar 1,5 meter dengan tali tersebut. Kalau nanti udah rame pendaki, pasti di jalur ini akan jadi macet gan wkwkw 

(Calon Jalur Summit Macet)

8. Bonus - Tips Summit
Beberapa tips Summit yang bisa agan coba untuk terhindar dari hal-hal yang buruk dan mengecewakan, yaitu :
a. Jika seluruh rombongan pengen summit ke puncak dan ngga pakai porter, mending tenda dan seluruh barang bawaan agan di packing lagi masukin ke career dan dititipin ke tenda yang ada porternya. Biar porter bisa jagain dan jaga nya lebih mudah saat monyet menyerang di pagi hari waktu matahari terbit. Jangan berpikir monyet yang datang sendiri atau berdua tapi puluhan. Porter bakal fokus di tenda  nya aja, dan tenda agan yang dititip apalagi jaraknya jauh dari porter ga ada jaminan tenda agan selamat, jadi mending di packing dulu ae dah. 

(Danau Segara Anak dari Pelawangan Sembalun)

b. Pelawangan ke Puncak memerlukan waktu kurang lebih 4-6 jam, agan perlu atur waktu start summit mau jam berapa disesuaikan dengan kondisi fisik. Start summit jangan kepagian gan, nanti kelamaan di puncak dan kedinginan wkwkw. Foto di puncak itu bagusnya ketika matahari sudah menyinari danau Segara Anak, kalau sinar mataharinya masih ketutup bukit dan danau Segara Anak masih gelap buat foto kurang bagus. Jam recommended untuk foto di puncak dengan view danau segara anak sekitar jam 7an. 

(Batas Vegetasi Pelawangan - Puncak)

Sekian beberapa hal yang ane alamin dan bisa ane share saat pendakian tanggal 22-23 Agustus 2020 lalu gan. Semoga bermanfaat buat agan yang mau merencanakan pendakian di Gunung Rinjani.



Salam #ManusiaMerderka

moaEdogawausthalayazhuramasda
azhuramasda dan 44 lainnya memberi reputasi
43
5.5K
105
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Outdoor Adventure & Nature Clubs
Outdoor Adventure & Nature Clubs
icon
2.9KThread4.3KAnggota
Tampilkan semua post
ravidetan
ravidetan
#27
oh jadi seperti itu pengalaman TS mendaki Gunung Rinjani
eff13
eff13 memberi reputasi
1
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.