sumber gambar: halodoc.com

Dalam banyak kasus di dunia, terdapat sebuah kondisi Mr. P pada pria bengkok, memendek, atau menyempit. Di dunia medis sendiri, kondisi ini disebut sebagai penyakit Peyronie. Diperkirakan, ada sekitar 3-9% pria di dunia mengidap penyakit ini. Penyebabnya masih belum dapat dipastikan secara spesifik, namun banyak ahli berpendapat bahwa hal ini dapat terjadi akibat cedera pada organ intim saat melakukan hubungan, atau terjadinya trauma pada Mr. P baik itu luka atau bengkak. Semua hal tersebut mengakibatkan munculnya plak atau jaringan parut pada Mr. P sehingga ketika ereksi, plak tersebut membuat Mr. P bengkok.  

Ketika menegang, Mr. P yang mengidap Peyronie dapat membengkok baik ke arah kanan, kiri, atas, maupun bawah. Secara medis, kondisi ini memang tidak berbahaya dan sama sekali bukan penyakit menular. Hanya saja, untuk beberapa pria yang mengalaminya, Peyronie dapat menyebabkan kesulitan ereksi dan menghalangi saat akan penetrasi. Selain itu, kondisi Peyronie tentu akan membuat sebagian pria menjadi tidak percaya diri dan dapat berujung stress. Gejala pada penyakit ini sendiri dapat berupa:

Dari beberapa sumber yang penulis baca, selain tidak berbahaya, penyakit ini juga dapat sembuh sendirinya, namun dengan catatan bahwa kelengkungan Mr. P tidak menimbulkan rasa sakit maupun disfungsi ereksi. Untuk mengobati penyakit ini sendiri, terdapat berbagai macam jalan seperti: operasi bedah dan meminum obat-obatan yang sudah diresepkan dokter. Dan yang paling penting adalah, jangan lupa hidup sehat dan selalu berolahraga. Jauhi juga rokok dan alkohol karena hal tersebut dapat memicu gaya hidup tidak sehat yang berkepanjangan.