@robotomax @idia9
Latar belakang ayat itu turun pada saat terjadi deklarasi perang antara kaum musyrikin mekkah dengan imperium romawi dalam waktu bersamaan, sehingga Allah سبحان الله وتعالى memerintahkan junjungan kami Baginda Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم untuk memulai perang dengan kaum dan wilayah yg terdekat terlebih dahulu (termakhtub dalam tafsir Jami’ al-Bayan fi Ta’wil al-Quran , Imam al-Tabari (w. 310 H/ 922 M)).
Adapun perang yang diceritakan dalam ayat tersebut adalah ketika terjadinya perang khandaq (dengan musyirikin mekkah) dan yarmuk (dengan imperium romawi).
Kenapa bisa sampai terjadi perang?
Pada dasarnya, perang dengan pedang merupakan jalan terakhir untuk berdakwah, setelah cara-cara dengan jalan persuasi dan diplomasi tidak tercapai. Adapun dalam upaya menyebarkan agama Islam, Rasulullah صلى الله عليه وسلم beserta para Sahabat menempuh langkah-langkah sbb :
1. Mengirimkan surat kepada penguasa / raja setempat, menyeru untuk menerima dan masuk kepada ajaran agama yang haq, Islam Rahmatan lil'alamin. Atau jika tidak,
2. Membuka pintu gerbang kota / mengizinkan masuk para pendakwah untuk menyebarkan agama kepada para penduduk, dan agar pemerintah untuk membayarkan "jizyah" sebagai bentuk ketaatan terhadap agama Allah سبحان الله وتعالى (atas Daulah Islamiyah), sesuai dengan perintah Allah صلى الله عليه وسلم dalam QS(9) : 9
Atau jika tidak,
3. Deklarasikan perang
Karena dianggap menghalangi penyebaran agama Islam, masyarakat dibiarkan dalam kesesatan penyembahan berhala.
Adapun adab dalam peperangan, Junjungan kami Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم mengajarkan hal sbb :
Nabi Saw bersabda: “Janganlah kalian memerangi perempuan dan anak-anak.” (HR. Bukhari, Muslim, Abu Dawud, Ibn Majah, dan lain-lain)
Nabi Saw bersabda: “Janganlah kalian membunuh para pemuka agama.” (HR. Ahmad dari Ibn ‘Abbas)
Atau dalam riwayat yang lebih panjang dari Anas bin Malik, Rasulullah Saw bersabda:
انْطَلِقُوا بِاسْمِ اللهِ وَبِاللهِ وَعَلَى مِلةِ رَسُولِ اللهِ وَلاَ تَقْتُلُوا شَيْخًا فَانِيًا وَلاَ طِفْلاً وَلاَ صَغِيرًا وَلاَ امْرَأَةً وَلاَ تَغُلوا وَضُموا غَنَائِمَكُمْ وَأَصْلِحُوا وَأَحْسِنُوا (إِن اللهَ يُحِب الْمُحْسِنِينَ)
Nabi Saw bersabda: “Beranjaklah kalian untuk berperang dengan menyebut Nama Allah, demi Allah dan di atas agama Rasulullah. Dan janganlah kalian membunuh orang tua yang fana (lanjut usia), jangan pula bayi, anak-anak, perempuan, dan janganlah kalian berlebih-lebihan. Lalu kumpulkanlah binatang ternak dan ciptakanlah kedamaian serta berbuat baiklah.” (HR. Abu Dawud)
=================================
Bandingkan dengan metode penjajahan yang dilakukan oleh kaum-kaum kafir terdahulu, seperti : penjajahan orang-orang persia, romawi, inggris, eropa, mongol, jepang. Semuanya melakukan invasi dengan kejam, dengan mengeksploitasi penduduk lokal, perampokan dan pemerkosaan.
Jadi, siapa yang IBLIS SEBENARNYA ???