thetimes.co.uk

Buat agan lulusan sekolah menengah yang gak lulus tes atau belum diberi kesempatan masuk Perguruan Tinggi.

Juga buat agan-agan lulusan Perguruan Tinggi yang belum lolos interviewatau belum dapat panggilan kerja.

Gak ada salahnya memutuskan untuk mengambil tahun jeda (gap year) dulu, sebelum lanjut kuliah/kerja.



Setelah ikut wajib belajar selama belasan tahun, agan punya hak untuk mengambil tahun jeda guna mempersiapkan diri serta mental agan, sebelum memasuki dunia perkuliahan/kerja.

Ibarat seekor hamster, ia juga berhak keluar dari roda tempatnya berlari, untuk ngasosejenak.

Stigma, atau anggapan, bahwa "tidak segera kuliah/kerja sama saja dengan menganggur" harus segera diubah. Mengambil tahun jeda bukan berarti menganggur. Di saat teman-teman agan kuliah/bekerja, agan justru punya kesempatan untuk lebih mematangkan diri.

Jika agan memanfaatkan jeda waktu dengan benar, agan akan punya kesempatan untuk menggali potensi, atau mendalami minat serta bakat yang belum sempat agan tekuni selama ini.

Bahkan, lebih jauh lagi, agan bisa menjelajahi dunia dan realita di luar sekolah yang tidak pernah diajarkan dalam kurikulum pendidikan tinggi.



Pengalaman yang agan dapatkan di luar sekolah, dan kemampuan untuk surviveserta mandiri di kehidupan sehari-hari, akan menjadi bekal yang sangat berharga di masa depan.

Bekal yang tidak didapatkan oleh teman-teman agan lainnya, yang mengambil jalur sesuai pakem.

[URL=https://www.crosswalk.comS E N S O Rchristian-trends/when-you-blame-god-for-your-chronic-illness.html]crosswalk.com[/URL]

Jujur, jika diberi kesempatan untuk memutar waktu, ane juga akan memilih rehat dulu setelah lulus sekolah menengah, guna memantapkan diri ane.

Sekedar cerita, dulu selepas sekolah menengah, ane langsung diterima sebagai mahasiswa angkatan pertama sebuah program studi baru, di sebuah Perguruan Tinggi yang cukup hype. Sayangnya waktu itu mentalitas ane belum matang.

Sebagai mahasiswa baru (yang polos) ane kesulitan beradaptasi dan merasa hilang arah karena tidak tahu tujuan ane kuliah. Alhasil, tiga semester dalam kehidupan perkuliahan ane terbuang sia-sia. Ane memilih mengundurkan diri dari kampus tersebut dan minggat ke kampung halaman.

Coba bayangkan, andai selepas lulus sekolah menengah ane mengambil tahun jeda dan menunda kuliah dahulu. Lalu, mempersiapkan diri ane dengan matang. Mungkin 18 bulan dalam hidup ane tidak akan sia-sia begitu saja.

Tapi itulah hidup. Waktu gak bisa diputar balik dan kita gak bisa menghindar. Life must go on. Semoga dari pengalaman ane, agan bisa belajar.

*****

shutterstock.com

Lalu, apa saja yang bisa agan lakukan untuk mematangkan diri, jika agan memutuskan untuk mengambil tahun jeda sebelum lanjut kuliah/bekerja?

Sebenarnya hal pertama yang mau ane sarankan adalah keluar rumah dan merantau. Tapi di situasi pandemi seperti ini, keluar rumah bukan pilihan bijak dan malah membahayakan keselamatan agan.

Saran ane asah kemampuan agan. Lebih baik lagi kalau kemampuan itu bisa dijadikan pilihan karir agan di masa depan. Cobalah berjualan onlineatau jadi admin media sosial. Atau mungkin perdalam kemampuan menulis agan, belajarlah copywriting atau digital marketing.

Asah bakat desain grafis, atau public speaking agan, ikut kompetisi online. Perdalam kemampuan bermain alat musik, kemampuan menggambar, coding, akting, bercocoktanam, beternak, fotografi dan videografi, atau tambal ban. Apa saja.

Tekuni kemampuan-kemampuan yang ingin agan kuasai.

beatlesbible.com| looper.com

Hugh "Wolverine" Jackman mengambil tahun jeda dan menghabiskan waktunya untuk mengajar di sekolah asrama, sebelum memutuskan untuk lanjut kuliah ke Perguruan Tinggi.

Para personil awal The Beatles juga mengambil tahun jeda dan menghabiskan masa muda mereka untuk "ngamen" di klab-klab malam Hamburg, sebelum memperoleh kontrak rekaman.

Mereka mengambil tahun jeda dan melakukan apa saja yang mereka sukai, sebelum akhirnya memantapkan diri. Agan pun juga bisa jika memang mau.

Ambil tahun jedamu dan matangkan dirimu. Semangat gan!