onee643Avatar border
TS
onee643
Psikologi Depresi: Support Kawan Kita Bila Ada Ciri Berikut!
Hai kawan-kawan semua!

Seperti kita ketahui, manusia mempunyai kemampuan dalam mengontrol psikis masing-masing. Berbeda antara satu orang dengan orang yang lainnya. Semua tergantung mindset dan stereotip berpikir, lingkungan daerah tempat tinggal (seperti lokasi dan culture), bagaimana dia dibesarkan oleh orang tua, level pendidikan seseorang, dan berbagai hal lain baik secara langsung maupun tidak ikut mempengaruhi bagaimana karakter seseorang.

Gak muluk-muluk, kali ini saya ingin berbagi sedikit saja, beberapa tanda-tanda orang yang sedang sedih berlarut-larut.

Emangnya penting?

Menurut saya secara kacamata pribadi ya penting. Senada dengan para pakar psikolog. Takutnya dia merasa sedih berlarut-larut, dalam jangka waktu tertentu (cukup lama) kemudian menginjak ke level depresi. Kalau udah yang namanya depresi, ujung-ujungnya nanti merugikan dia sendiri.


Tidak hanya wanita tapi rasa depresi bisa terjadi pada semua jenis kelamin, segala jenis umur, tua muda sama saja. Gambar nyolong dari sini.

Entah kerugian finansial, aktivitas kehidupan pada umumnya, merembet merugikan orang terdekat seperti keluarga maupun kawannya, bahkan pada level akut, dia terpikir untuk melukai dirinya sendiri (self harm) ataupun muncul keinginan suicidal (bunuh diri).

Ada tanda-tanda yang perlu diperhatikan. Takutnya orang tersebut sedang dalam masa depresi. Entah diri sendiri maupun orang terdekat kita.

Quote:


Mari kita mulai!

-------


Ada beberapa tanda seseorang sedang terkungkung pada kesedihan mendalam, maupun sedang terjebak pada lubang depresi.

Perubahan nafsu makan serta weight alias berat badan yang drastis (appetite and weight changes)
Sebagian besar orang ketika ada pikiran bertubi-tubi alias ada beban banget di pundaknya tanpa solusi yang solutif akan menggerus berat badannya. Banyak beban pikiran membuat sekumpulan orang ini enggan makan. Karena pada dasarnya kehilangan nafsu makan.

Tapi jangan salah. Sebagian orang lagi malah makan banyak banget untuk menghilangkan pusing di kepala nya. Para pakar menyebutnya dengan overeating.



Seorang dokter dari barat, Alana Biggers MD sempat membahas pada sebuah artikel yang saya comot dari sini,menjelaskan bahwa penurunan berat badan yang drastis banget pada seseorang bisa karena beberapa sebab.

Baik itu bakteri maupun virus secara kacamata medis (pneumonia, meningitis, infeksi kulit, penyakit paru-paru dan beberapa penyakit lainnya sehingga menimbulkan penurunan berat badan karena terpaksa menyerap banyak nutrisi dalam tubuh) maupun faktor psikologis (seperti kebanyakan pikiran sehingga depresi).

Quote:


Overeating merupakan kebanyakan makan pada seseorang. Michelle May, MD, seorang dokter sekaligus penulis dari sebuah buku berjudul Eat What You Love, Love What You Eatmembagi kondisi seseorang yang suka makan terlalu banyak menjadi dua sebab utama.

Golongan pertama adalah karena kebiasaan. Mau ngapain aja enak di temenin sambil makan. Nonton TV, bermain keluar jalan-jalan, melakukan apapun sambil makan. Di sini berangkat karena kebiasaan (yang tergolong kebiasaan negatif) sehingga treatment yang dilakukan juga sederhana: sekedar merubah kebiasaan menjadi culture yang lebih sehat.

Sayangnya golongan kedua yang menjadi perhatian para psikiater dan psikolog. Yaitu golongan orang yang kebanyakan makan karena beban pikirannya begitu berat (rasa sedih terlarut maupun depresi kemudian melampiaskannya dengan makan sesuatu yang enak sayangnya berlebihan).

Kalau Anda atau memang ada kawan terdekat (maupun keluarga) yang dalam waktu sangat singkat berat badannya benar-benar berubah (makin berat atau makin ringan beratnya) patut dicurigai.

Kehilangan keinginan untuk beraktivitas sehari-hari (loss of interest in daily activities).
Nggak peduli lagi sama kebanyakan aktivitas yang sebelumnya dilakukan. Hobi ditinggalkan. Sosial media males. Keluar rumah males. Nggak ada lagi ketertarikan bertemu kawan-kawan, ogah canda tawa yang biasanya dilakukan bersama kolega maupun keluarga. Komunikasi aja juga males. Adanya diam mulu. Kelihatan kan kalau lagi banyak pikiran?

Helplessness and hopelessness
Merasa nggak berdaya. Nggak ada harapan.

Misalnya anak kecil yang susah dalam memahami ilmu matematika. Ada sebagian kecil anak yang merasa nggak ada gunanya mempelajari karena dia enggak akan bisa. Apapun yang dia lakukan tidak akan berubah performa sama sekali terutama masalah skill akan rumusan matematika yang bisa dia pecahkan. Merasa nggak berdaya. Nggak ada harapan meskipun mempelajari ilmu matematika seharian semalaman.


Berasa tak tertolong dan nggak akan ada yang bisa menolong. Sumber gambar di sini.

Seorang wanita. Introvert. Merasa malu banget ketika harus masuk ke dunia sosialita. Bertemu orang pun takut. Dia merasa bahwa apapun yang dia lakukan, dia akan nggak bisa ketika harus bertemu seseorang ataupun keramaian. Akhirnya hanya mengkungkung diri di dalam kamar bersembunyi di dalam rumah, enggak mau keluar karena takut bertemu orang.

Merasa frustasi. Merasa nggak ada harapan dan yakin enggak bakal ada bantuan. Sama sekali nggak ada motivasi.

Perubahan drastis porsi tidur (insomnia dan oversleeping/hypersomnia)
Sama seperti urusan perut pada poin sebelumnya. Kalau insomnia seperti kita sama-sama tahu, identik dengan jam tidur yang sangatlah kurang. Kalau oversleeping sebaliknya, jam tidurnya sangat berlebihan. Bisa-bisa seharian semalaman tidur mulu.

Berangkat dari sebuah website yang membahas tantang medis di sini, insomnia ada dua perbedaan besar setiap orang.

Pertama, sebab-sebab klasik seperti kebanyakan minum kopi (pengaruh kafein) maupun kebiasaan begadang (menyebabkan jam biologis tidur pada tubuh berantakan) dan berbagai hal lain seperti tempatnya berisik (polusi suara menyebabkan orang susah tidur).

Namun point kedua yang menjadi perhatian banyak kalangan medis: insomnia karena banyaknya pikiran atau stres bahkan depresi.

Hypersomnia atau oversleeping adalah kebalikan dari insomnia: jam tidurnya sangat sangat banyak.

Perubahan drastis dalam jam tidur yang berlebihan banget daripada sebelumnya ini bisa berbeda sebab setiap orang. Baik itu medis fisik seperti kelenjar tiroid ada sesuatu, memang lelah karena aktivitas yang sangat banyak dan berlebihan daripada kebiasaannya dia masa kecil, pengaruh obat-obatan tertentu, bahkan karena psikis seperti kebanyakan pikiran sehingga dia merasakan sedih berlarut-larut atau depresi. Wawasan berlebih tentang oversleeping bisa diintip di sini.

Emosional suka meledak, sensitif penuh terhadap rangsangan lingkungan sekitar (anger and irritability)
Mendadak karakter seseorang berubah. Emosional suka meledak-ledak. Gampang marah. Mudah tersinggung. Toleransi atas rangsangan lingkungan (misalnya candaan kawan, sapaan, bahkan hingga fisik seperti tepukan kawan di pundak) tidak seperti normal, lebih sensitif, sehingga menimbulkan responsif yang negatif (perkataan verbal maupun perlakuan kasar terhadap pihak kedua yang coba interaksi dengan kita).

Para dokter psikolog menyebutnya dengan istilah "tolerance level is low".



Menyapa teman lalu tiba-tiba dia marah banget. Atau sekedar menepuk pundaknya dengan tepukan pelan tapi dia udah tersinggung. Enggak seperti biasanya. Ternyata keesokan harinya dia bilang kalau dia merespon demikian karena sedang banyak pikiran. Pernahkah hal ini terjadi pada anda? Pada teman Anda?

Minim energi untuk beraktivitas.
Berasa males, lamban, gak bertenaga sama sekali dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Badan terasa berat banget. Melakukan sesuatu pun benar-benar lambat daripada biasanya, saat melakukan sesuatu pun kurang konsentrasi. Pemecahan masalah solutif juga ribet, nggak lancar seperti biasanya.

Rasa benci dan tidak menghargai diri sendiri (self loathing)
Dengan kata lain semacam low self esteem. Harga diri berasa nggak ada. Benci ama diri sendiri. Merasa nggak bisa melakukan sesuatu pun dengan benar. Suka menyalahkan diri akan sebuah kesalahan. Ketika ada sesuatu keadaan tidak sesuai ekspektasi, adanya menyalahkan diri sendiri secara berlebihan.

Terlihat sembrono dalam melakukan beberapa aktivitas (reckless behavior)
Mudah kok mendeskripsikannya. orang yang depresi atau terlalu banyak pikiran bergelantungan di dalam benak membuat orang tersebut gagal fokus dalam melakukan aktivitas tertentu apalagi yang membutuhkan konsentrasi berlebih. Bercampur juga emosi yang gejolak didalam hati. Klop. Bakal ada kemungkinan dalam melakukan sesuatu dia sembrono.

Misalkan saat mengendarai kendaraan bermotor. Mobil. Terlihat dia terburu-buru atau sembrono saat tikungan maupun zig zag diantara kesibukan kendaraan di jalan raya. Terlihat gusar, gelisah, cenderung ngawur. Pindah persneling maupun mengatur gas rem.

Quote:


Termasuk karakter seseorang yang tiba-tiba berubah menyukai kekerasan atau violence. Peluncuran verbal tidak memilih kalimat tepat tetapi cenderung kasar, tiba-tiba suka main tangan (padahal dulunya dia terkenal sebagai orang yang halus), juga kurang bisa menempatkan intonasi yang tepat saat berkomunikasi dengan orang lain. Cenderung intonasi keras atau kasar. Intinya segala hal yang dilakukan secara sembrono.

Kurangnya kemampuan berkonsentrasi (concentration problems)
Masih berkaitan dengan poin sebelumnya, ada perubahan konsentrasi dari seseorang berkonotasi negatif. Tiba-tiba orang itu nggak bisa fokus dalam melakukan banyak hal. Selalu terpecah.

Sama seperti dia harus membuat keputusan akan sesuatu (decision making). Berasa susah nggak seperti orang normal. Iya enggak, iya gak, maju mundur, maju mundur.


Sesuatu yang mudah dipecahkan oleh otak dalam keadaan normal menjadi ribet pada momentum drop tersebut. Sumber gambar ngerampok web ini.

Seperti yang saya lansir dari salah satu website medis di sini,wajar saja jika orang yang sedang sedih berlarut (depresi banyak pikiran) kesusahan untuk membuat keputusan. Karena membuat suatu keputusan biasanya menguras energi dan fikiran.

Quote:


Juga saat harus mengingat sesuatu. Menjadi pelupa. Menaruh kunci mobil di mana terakhir kali lupa. Serba lupa. Bisa dipahami kalau ada fenomena seperti ini. Pikirannya lagi penuh. Padahal otak manusia serba terbatas. Wajar aja kalau jadi pelupa.

Munculnya keluhan kesehatan fisik yang susah dijelaskan secara tiba-tiba (ache and pain)
Sakit kepala, pening, sakit punggung, badan lemas tak bertenaga, linu, bahkan sakit perut.

Dr. Daniel Hall-Flavin M.D. dalam salah satu website kesehatan di sinimenjelaskan banyak hubungan antara depresi yang diidap oleh seseorang dengan kemunculan sakit tertentu. Berkorelasi lurus. Wajar. Depresi bisa menyebabkan sakit. Sedangkan sakit berkepanjangan juga bisa memunculkan depresi bila psikis seseorang tidak kuat.

Beneran loh. Bisa saling mengisi seperti itu keduanya. Bayangkan aja seseorang yang sakit harus tertidur di rumah sakit sekian lama. Berbulan-bulan. Enggak bisa kemana-mana. Stres enggak? Iya lah.

-------


Apakah perubahan seperti ini sempat bertengger di diri Anda? Atau salah satu keluarga maupun kawan Anda?

Tetap tenang aja. Kalau hal-hal diatas Anda rasakan, entah saat ini atau kedepannya, ketahuilah bahwa anda sedang tidak sendirian.Ada orang-orang disekitar Anda termasuk keluarga yang siap support. Sebagai teman bercerita, berbagi kisah, maupun partner untuk meluangkan waktu bersama-sama kepada hal-hal yang menyenangkan.

Luangkan waktu bersama orang lain. Jangan menutup diri. Sama seperti bila anda menemukan kawan ataupun keluarga yang merasakan demikian. Temani dia. Sebagai teman, sebagai anggota keluarga, sebagai saudara, sebagai partner dalam support satu sama lain. Nama bekennya social support.



Banyak manfaat ketika kita menghabiskan waktu bersama teman/partner lain. Mengembalikan mood. Secara tidak langsung mengajari kita untuk meraih tujuan atau menggambarkan perjalanan adventure kehidupan kedepannya yang harus dipijaki.

Intinya segala hal yang menyenangkan di mana bisa mengurangi rasa sedih atau depresi yang kita rasakan. Sedikit banyak dijelaskan di website [URL=https://www.helpguide.org/articles/relationshipsS E N S O Rmunication/making-good-friends.htm]ini.[/URL]

Cobalah untuk tetap bergerak. Beraktivitas sehari-hari, bangkit dari tempat tidur. Seringkali gerakan tubuh bisa memperlancar peredaran darah. Mobilitas yang ada di peredaran darah bisa memperlancar hormon, saraf, serta asupan oksigen yang harus dibawa ke otak. Pada keadaan tersebut identik dengan otak yang udah lelah.

Atau sebentuk pengalihan pikiran lain. Hobi lama disemaikan kembali atau pun mencoba hobi baru. Membaca buku, bersepeda, bermain game, bercanda tawa dengan keluarga ataupun menghabiskan waktu bersama teman ke suatu tempat yang baru bisa menjadi pilihan tepat.

Jangan berkonsentrasi pada suatu masalah tertentu dan terpuruk di dalamnya. Jika bukan kita tapi kawan yang merasakan demikian, penuhi momen tersebut dengan hal-hal yang menyenangkan. Ajak dia beraktivitas yang positif.

Ada kalanya kondisi psikis yang benar-benar down, membutuhkan komunikasi dan persegi atau orang yang lebih mumpuni di bidangnya. Tapi paling tidak bisa dicoba cara lain yang low cost, tidak membutuhkan biaya banyak tapi menyenangkan dan tepat sasaran.

Dunia terlalu luas. Kalau kita merujuk pada bahasa katak dalam tempurung, umpamanya orang depresi adalah katak, bukan tempurung yang sedang dihadapi. Tapi dunia luas yang indah. Masih banyak tempat yang belum dijelajahi. Berjuta aktivitas menyenangkan yang mungkin belum pernah dicoba.


Seperti inilah bumi. Jangan pikir dunia itu sempit. Luas banget malah. Anda pusing di kamar. Kawan ada pusing di daerah lingkungan tempat ia tinggal. Berapa km kuadrat luasnya? Seberapa besar kalau kita lihat dunia yang luas ini? Sumber Nasa.

Sebagai manusia yang sadar akan adanya Tuhan, semua memang sudah digariskan Tuhan kepada kita. Setiap permasalahan secara kacamata religi adalah suatu ujian dimana Tuhan yakin bahwa kita bisa melewatinya. Mari berprogres. Tetap melangkah ke depan. Gantungkan cita-cita setinggi mungkin. Kalau kesusahan untuk melangkah sendirian sebagai one man show, coba ajak partner yang tepat untuk melangkah bersama. Karena biasanya sesuatu bila dilakukan bersama-sama lebih ringan daripada dilakukan secara sendirian.

Apakah Anda mengetahui sekitaran ada orang seperti ini? Entah keluarga atau kawan?

Bantu mereka. Support. Kita pasti bisa. Ingat hukum kekekalan energi. Energi tidak akan hilang tapi hanya berubah ke bentuk energi yang lain. Jika anda mau membantu mereka, dalam sebentuk support semampunya, pasti energi yang kita keluarkan tidak akan sia-sia. Sesuai hukum karma pula, energi positif yang telah kita keluarkan akan kembali lagi ke diri kita dengan sesuatu yang tidak kalah positifnya.

Silakan banyak berdoa dan mendekat ke Tuhan dengan pendekatan sebaik-baiknya daripada sebelumnya.

Kuy!!
Diubah oleh onee643 01-09-2020 14:01
indigojule
yuki26
fatiyakanhab646
fatiyakanhab646 dan 30 lainnya memberi reputasi
31
7.2K
182
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
icon
922.6KThread81.9KAnggota
Tampilkan semua post
Community94Avatar border
Community94
#3
Wahh ada thread yang baguss nih,
Tulisan yang menarik

Pertolongan pertama pada orang depresi adalah ubah moodnya - dengerin cerita nya - temenin CMIIW
Richy211
bnoorraini
Yoer.Soer
Yoer.Soer dan 3 lainnya memberi reputasi
4
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.