ngopitalisAvatar border
TS
ngopitalis
Kenali Gaya Jurnalis Abal-abal

Kebebasan pers hari ini,
bisa kita lihat dari menjamurnya
media online dan cetak.
Mulai dari yang legal sampai yang "abal-abal".


Seperti apa Faktanya?

Lompatan teknologi dewasa ini, membuat media massa yang awalnya terbit di koran saja, mulai bergeser ke media online agar tidak ketinggalan jaman. Meskipun di beberapa media nasional masih bertahan menerbitkan koran harian. Seperti misalnya, Harian Kompas, Jawapos, atau yang lainnya.

Sementara itu, di era kebebasan pers justru menyisakan dampak negatif. Kondisi seperti ini dimanfaatkan oleh orang yang tidak bertanggung-jawab dengan menumpang atasnama pers. Sebut saja "Jurnalis Abal-abal" alias jurnalis/wartawan ilegal. Tentu hal semacam ini tidak diinginkan semua pihak, terutama insan pers itu sendiri. Ulah mereka akan sangat mempengaruhi citra pers di mata umum. Pada akhirnya, jurnalis yang resmi ikut dapat getahnya.


Penampakan Jurnalis Abal-abal

Dalam aktivitasnya sebagai "orang pers", secara penampilan, mereka selalu tampil menyerupai LSM. Berpakaian rapi, bersepatu, tas selempang, hp android "kentang". Dan biasanya menggunakan bahasa tegas seperti Polisi atau TNI, mungkin biar menambah wibawa.

Bahkan, dari segi pengetahuan pun mereka "abal-abal". Hal ini bisa dibuktikan pada hasil yang mereka anggap sebagai produk jurnalistik. Secara kaidah penulisan sangat amburadul, dan membuat bingung pembaca. Sebenarnya, ini berita atau opini yang mereka muat? Cukup bermodalkan blog gratisserta id card, mereka sudah eksis mengaku sebagai insan pers. Padahal nama media yang mereka buat sangar itu, belum terdaftar di Dewan Pers Nasional.


Target Jurnalis Abal-abal

Salah satu kelebihan dari "Jurnalis Abal-abal" adalah dalam menentukan target. Tanpa analisis dan hanya mendasar pada sumber yang mereka miliki, dugaan tak kuat tentang adanya kasus sensitif, maka disitulah mereka beraksi. Dan tentu targetnya adalah orang yang bisa di peras dan di perdaya. Mulai dari RT, Kadus, Kades Muspika, Muspida, pengusaha, penerima bantuan, dan bahkan orang kecil sekalipun.

Pada prakteknya, "Jurnalis Abal-abal" ini mengenyampingkan unsur objektivitas dalam melakukan peliputan berita. Dalam melakukan proses "86", mereka tidak bergerak sendirian, sedikitnya bertiga. Dilapangan, mereka mencecar target dengan pertanyaan seperti penyidik. Kemudian melakukan investigasi dan pendalaman kasus, seperti yang dilakukan inspektorat atau jaksa. Dan setelah semua drama dianggap cukup, barulah muncul tawaran sejumlah uang sebagai tanda damai. Hebat, kan?


Cara Menyikapinya

Sebelum semua drama mereka dimulai, alangkah baiknya untuk menanyakan keabsahan jurnalis dan medianya. Atau bisa mengecek di website Dewan Pers Nasional. Jika dirasa mencurigakan, silahkan ditolak atau laporkan pada polisi. Biasanya, ancaman yang mereka gunakan itu, pakai jurus "anda akan dilaporkan" atau "anda akan ditulis di media". Acuhkan saja, karena itu hanya gertakan untuk mendapatkan makan.


Sumber Gambar
Sumber Gambar
Sumber Gambar
Sumber Gambar
agusrezapratam4
emineminna
keenan09
keenan09 dan 24 lainnya memberi reputasi
25
5.9K
171
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
icon
922.6KThread81.8KAnggota
Tampilkan semua post
ultraexcimersAvatar border
ultraexcimers
#21
Waktu bapak ane jd kepala dinas proyek sering didatengin wartawan minta duit wkwk, kalo ga ntar dibuat jelek2 di koran, sama kayak dulu pas lagi ada permasalahan pernah jg diancem minta duit kalo ga ntar dimasukin koran (rumah kami difoto dan nama japak ane dibuat besar2 dikoran), karena emang ga salah n ga punya duit ya ga kami bayar, eh besoknya masuk koran beneran njirr wkw, intinya mau gadungan pa gak kalo soal duit semua doyan

Jaksa jg gt, minta 50jt kalo ga ntar tuntutannya maksimal, kami ga punya duit ga kami bayar, beneran dituntut maksmimal njirr awowkw, tapi untungnya hakim lebih bijaksana, vonisnya jauh dari tuntutan jaksa
Diubah oleh ultraexcimers 01-09-2020 06:31
ngopitalis
ngopitalis memberi reputasi
1
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.