dirawan09
TS
dirawan09
Klarifikasi Pihak Direktur RCTI di Podcast Deddy Corbuzier


Selamat Datang di Thread ku ke-107
Setelah di tuding dengan tuntutannya yang dianggap mengekang kebebasan masyarakt Indonesia, 2 Direktur RCTI pun akhirnya mengklarifikasi beberapa hal lewat podcast nya Om Deddy. Kenapa lewat om Deddy? yah karena dia yang cukup didengarkan, dan lewat podcastnya orang bisa berbicara cukup bebas. Oke deh perihal dengan tuntutan RCTI itu ada hal-hal yang emang ingin diluruskan oleh RCTI terkait tuntutan itu.
Akan TS bahas sih beberapa poinnya secara singkat, so check it out.

Apa kah Content Creator harus ngurus Izin dalam penyiaran?

Yang ini dari kedua Direktur RCTI menyatakan ini tak ada kaitannya dengan content creator sama sekali, dan content creator akan tetap bisa berkarya tanpa halangan. ini yang pertama, dan sampai disitu content creator tetap bebas karena berada di bawah naungan yt. lah kok yt? simak poin ke dua gan

Target Tuntutan adalah OTT/Over The Top

Yang dituntut adalah OTT, apa sih OTT? dari penjelasan Direkturnya OTT adalah korporasi-korporasi yang menangani content creatornya gansis, seperti Netflix, dan Youtube. Mereka menuntut dari yang TS tangkap sih agar ada regulasi YT nya. Regulasi gimana sih? Nah ini dia gan yang sulit, Regulasi di sini bagaimana pihak YT harus bertanggung jawab terhadap konten-konten yang ada di platform mereka, jadi youtube juga harus bertanggung jawab atas apa yang diunggah oleh content creator gitu. Karena dalam beberapa kasus biasanya content creator yang berulah bikin kasus kemungkinannya ada dua: kena pidana atau blokir akun, tapi youtubenya gak kena juga. sementara di tv itu kalau ada masalah dalam suatu acara yah yang ditegur itu tvnya gan sebagai platformnya.

yah ini yang diinginkan dari si penuntut bahwa mereka berharap kesamaan tanggung jawab sesama platform tv dan platform daring ott tersebut. Ini juga bisa melindungi content creator gansist karena biasanya mereka kena kasus gara-gara UU ITE, sehingga yang kena ott dulu.

Takut Kalah Saing

Masalah ini adalah salah satu yang lucu kata mereka. Karena di dalam sudut pandang kedua direktur itu pembelaannya mereka juga memanfaatkan media internet untuk menyalurkan konten mereka, sehingga bisa dibilang media online adalah pendukung juga. kok bisa? karena contohnya adalah seperti misalnya ada kontent mereka yang viral di yt sepeti indonesian idol, itu bisa tuh menggait penonton baru ke tv untuk nonton langsung gansis.
Dan juga adalah iklan yang berbeda antara ott dan tv juga berbeda, tapi gak dijelasin sih kayak apa jadi gue bingung apanya yang beda.

Kenapa Kasus ini bisa viral?

Kasus ini bisa viral karena yah pengguna medsos di Indonesia sudah banyak sekali gansist sekalian. sekitar 170 juta, dan orang-orang menghabiskan waktu mereka di medsos sekitar 3 jam lebih dalam sehari. Ibaratnya ini sudah jadi kebutuhan medsos sudah jadi kebutuhan sehari-hari, gak makan gak apa-apa yang penting quota jalan. sehingga para content creator merasa kebutuhannya diambil apalagi dalam keadaan pandemi gini, hiburan mah di medsos doang. Jadinya warga heboh deh.

Penutup
 hal di atas cuma poin-poin utamanya yah yang diperdebatkan di khalayak umum, sebenarnya masih banyak penjelasan lebih rinci, jika mau lebih detail bisa dilihat sendiri. Gimana menurut gansis? apa perlu penyetaraan dalam aturan penyiaran antara OTT dan TV komen aja di bawah yah. atau RCTI gak perlu ngurus ginian?
emoticon-Sundul
Terima kasih sudah menyimak


Spoiler for sumber:




Diubah oleh dirawan09 30-08-2020 05:08
falcon.ntwisudajuninguyenbichnh768
nguyenbichnh768 dan 33 lainnya memberi reputasi
26
11.7K
274
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
icon
922.4KThread81.2KAnggota
Tampilkan semua post
lemahtanahlemah
lemahtanahlemah
#7
Isinya 99 persen ngelesnya rcti, 1 persen ngobrolin program tipi.
Intinya rcti emang iri sama medsos yg udah semakin berkembang,
emoticon-Bingung
PrinScrupstrongskepalaember
kepalaember dan 5 lainnya memberi reputasi
6
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.