Hidup tanpa pasangan memang suatu yang menyebalkan, hal itu sangat terasa jika aku melihat teman-teman sebaya pergi ke suatu tempat keramaian, tak satupun dari mereka yang tidak punya pasangan.

Hatiku meresa iri dengan kebahagiaan mereka yang sedang berduaan. Kadang aku berpikir kenapa aku belum dipertemukan dengan jodoh yang tepat, sehingga hati yang sunyi terisi oleh Orang yang aku cintai.


Suatu hari aku dan teman-teman kerja mengadakan pertemuan, membahas tentang liburan ke suatu vila.


Liburan ini biasanya kami adakan sekali setahun yang tepatnya Pada akhir Tahun.

Dan kami juga membahas agar membawa pasangan masing-masing.


Teman-temanku sadar bahwa aku tidak memiliki pasangan, dan mereka membujuk aku agar tetap ikut dalam liburan akhir Tahun.


Meski awalnya aku malas dan sempat menolak untuk mengikuti liburan itu. Namun pada Akhirnya aku putuskan untuk ikut.


Malam itu aku mulai gelisah. Karena aku tidak punya pasangan di acara liburan, aku sempat menelepon teman aku semasa SMA. "Rin, kamu ada acara gak besok?" Tanyaku ke Rini di telpon.


Namun sayangnya Rini ada acara lain, dan dia menolak untuk ikut ke acara akhir liburanku dan teman-teman.

Waktu sudah menunjukkan pukul 22.00 malam, namun aku juga masih belum menemukan jawaban pasti untuk mengajak teman sebagai pasangan ku.

Hingga waktu sudah pukul 00.00 dan tepat nya Tengah malam, dan aku memutuskan untuk istirahat tidur karena takut terlambat.

Tiba-tiba suara ponsel ku berdering, aku sempat kesal kenapa ada aja orang yang menelpon tengah malam, dan aku putuskan untuk tidak menjawab panggilan itu karena ngantuk.

Namun ponselku terus berdering hingga tiga kali, dan akhirnya aku melihat panggilan ke empat, namun nama yang menelpon tidak tertera atau Nomor Baru.

"Nomor baru? Siapa ya?" Kataku sambil menatap ponsel.

Dan akhirnya aku mengangkat ponselnya.

"Hallo.!" Jawab ku saat mengangkat telpon.

"Ini Andri ya?" Sahutnya sambil menanya namaku.

Suara wanita itu, tidak aku kenal sama sekali, dan aku meresa heran kenapa dia tahu namaku. Dan suaranya terdengar lemah lembut.

Sejenak, aku tidak menjawab pertanyaannya mengenai namaku. Namun kembali dia mengatakan.

"Kamu kenal gak dengan ku? Aku Anggel"Katanya lagi.

Aku semakin penasaran dengan namanya. Dan nada suaranya yang asing, aku pun mengaku bahwa benar mamaku Andri.

"Apa benar ya, kamu sedang cari pasangan untuk acara liburan akhir tahun?" Lanjut nya lagi. Sesaat itu aku sempat kaget dia tahu dari mana.

Pertanyaan Anggel dengan nada lembut seakan membuat aku meresa sedikit merinding, apalagi ditengah malam yang sunyi, orang-orang pada tidur lelap.

"Kamu tahu darimana jika aku butuh pasangan untuk ikut ke pesta?" Tanyaku dengan semakin penasaran.

"Ia tau aja, kan Aku sering di dekat mu" jawab dia.

Aku sempat kaget saat dia berkata seperti itu, namun aku kembali memenangkan diriku.

"Ah,, ngaco kamu" Jawabku dengan tidak percaya.

Karena aku tahu hanya penelpon iseng. Aku pun mematikan telpon nya.

Keesokan harinya.Teman-temanku sudah berkumpul, aku melihat Mereka begitu bahagia karena membawa pasangan nya masing-masing.

Dari jauh aku melihat hal itu, dan sempat mengurungkan niatku untuk ikut bersama mereka, Aku hanya menunggu Bus yang menjemput kami, di depan rumah kosong.

Tiba-tiba suara ponsel ku berbunyi lagi, dan aku melihat yang menelpon adalah nomor yang semalam. Sempat mengabaikan panggilan ponselku, karena takut ketinggalan Bus.

Namun ponselku tetap berdering. Hingga akhirnya aku angkat sambil marah, namun apa yang terjadi. Ternyata dia sedang menunggu depan rumah yang tidak jauh dari jarak pandanganku.

Aku pun melihat dia dari jauh sambil menggenggam ponsel di telinga ku.

"Kesini jemput Aku!" Kata dia sambil kami saling memandang jarak jauh.

Aku pun merasa heran, dan sempat berpikir bahwa aku hanya berhalusinasi.
Namun tiba-tiba dia mendekatiku. Mungkin karena aku tidak datang menjemput nya, karena hanya bengong saja.

Body cantiknya yang membuat aku kamu, dan kecantikan Angel tiada tanding dari pacar teman-temanku.


Karena aku kagum dan menatap dia terus, dia tiba-tiba menyentuh pundak ku, sontak membuat aku kaget, Angel menawarkan diri untuk ikut bersama ku
Di acara liburan.

Sesaat aku tak percaya, bahwa tidak mungkin dia suka bareng dengan ku. Tiba-tiba dia menarik ku untuk berdiri, dan ternyata teman-temanku berteriak kepada ku bahwa Bus sudah datang.

Merasa tidak percaya, seakan-akan aku telah bangkit dari kematian, dengan penuh semangat akhirnya aku dan Angel berlari kearah bus.

Teman-temanku tersenyum melihat aku sedang bahagia, senyuman mereka membuat aku semakin percaya diri karena Angel berada di sampingku.

Singkat cerita. Setelah kami sampai tujuan, teman-temanku meresa heran dengan tingkah lakuku yang senyum sendiri dan berbicara sendiri.


Hingga akhirnya salah satu teman ku, menyadarkan diriku bahwa, tiada siapa-siapa bersama ku.

Setelah itu aku menyadari selama ini aku ditemani oleh sosok Wanita yang gentayangan.