birusaviir99Avatar border
TS
birusaviir99
1001 Kisah Menyeramkan Di Asrama : jemuran.. PART_2 (Based On True Storry)

 



Zztt.. zztt.. zztt..
 

Suara listrik yang korslet di iringi dengan ruangan yang mati membuat aku kebingungan. “hey.. apakah kau bercanda! Ini jam 2 pagi!” batinku berteriak. Untungnya tak lama kemudian lampu kembali menerangi seisi ruangan. Aku menghela napas lega. Bulu kudukku merinding. Beberapa detik lalu aku tengah sendirian di ruangan yang sepi dan juga gelap! Siapapun yang ada di posisi ku saat ini pasti merasakan hal yang sama.
 
Aku melanjutkan kegiatanku dengan dimandikan keringat di sekujur dahiku. Dan aku sangat-sangat berharap siapapun datang menemaniku saat ini. Ada apa ini? Kenapa waktu terasa sangat lama. Dan hingga saat ini belum ada satu santripun yang datang. Mereka sungguh kalah dengan jangkrik-jangkring yang sudah bernyanyi-nyanyi mengiringi suara bajuku yang tengah di cuci.
 
Tunggu..
 
Aku merasa ada sesuatu yang janggal..
 
Kenapa... hening?
 
Jangkrik-jangkrik itu berhenti berbunyi?
 
Aku menghentikan kegiatanku sejenak, untuk memastikan apa jangkrik-jangkrik itu benar-benar berhenti mengeluarkan suaranya.
“apa jangkrik-jangkrik itu tertidur kembali? Tidak mungkin!” batinku.
Jangkrik-jangkrik itu benar-benar tidak mengeluarkan suaranya kembali. Dan..
“bahkan angin pun tidak berhembus?” batinku lagi.
Aku tidak lagi merasakan angin yang menerpa wajah ku sedari tadi. tangan ku gemetar. Ini sungguh aneh. Kami tinggal di tempat yang cukup tinggi, bahkan di dekat bukit. Kami selalu dapat merasakan angin kencang yang menerpa wajah kami apalagi di malam hari. tapi kali ini tidak.
Ada yang tidak beres!
Tiba-tiba... aku merasakan..
Ada sesuatu yang  mengganggu pandanganku..
Di sudut mata sebelah kiri ini.. Aku dapat melihat sesuatu berwarna merah.. seperti.. bayangan?
 
Aku benar-benar sedang tidak ingin memikirkan sesuatu yang buruk saat ini. Namun ini benar-benar menggangguku. Aku tidak sanggup bangkit dan juga tidak dapat menengok ke arah sana.
“ya tuhan.. siapapun tolong datanglah!” batinku, aku panik tidak karuan.
 
Biasanya aku adalah orang yang cukup berani. Di tambah lagi aku jarang sekali berada di situasi seperti ini. Aku mencoba menguatkan hati ku. Aku tidak ingin keluar karna mungkin perkiraan ku salah. Maka aku harus melakukan sesuatu. Aku memejamkan mataku. Sebelum akhirnya menengok ke sebelah kiriku. Dimana tempat itu adalah tempat yang biasanya para santri gunakan untuk mengeringkan baju. Jemuran.
 
“apa aku bilang.. itu hanya jemuran!” batinku gembira dan sedikit tenang.
Aku memalingkan wajahku dan melanjutkan kegiatanku dengan lega sekarang.
Namun ada sesuatu yang kembali melintas di fikiranku.
“siapa santri yang menggunakan gamis berwarna merah cerah seperti itu disini?” aku bertanya pada diriku sendiri.
 
Bukannya di larang. Namun santri di sini cenderung menggunakan gamis-gamis yang gelap. Bukan yang terang seperti itu. Haishh.. ini kembali membuat ku bimbang.
Aku kembali menengok ke arah sana.
 
“itu... seperti...” aku memincingkan mataku untuk melihat lebih jelas.
Dan beberapa detik kemudian aku kembali memalingkan wajahku. Tubuhku gemetar seketika. Aku dapat merasakan bulu-bulu halus di kulitku berdiri. Aku meremas pakaian yang sedang aku cuci ini. Tak tau lagi karna mungkin aku sudah kehilangan fikiran.
 
Aku baru saja melihat baju gamis berwarna merah itu seperti sedang berdiri menghadap ke arahku.
“tidak tidak.. mungkin saja itu gamis murid baru yang sedang di jemur menggunakan gantungan baju..” batinku menenangkan diriku sendiri. Namun sialnya aku tetap tidak bisa tenang!
Mungkin memastikan kembali sekaliii saja dapat memperbaiki suasana. Aku yakin kali ini aku sedang berhalusinasi!
Aku menguatkan hati ku lagi dan menengok ke arah sana dengan satu hentakkan. Dan aku..
 
“tidak mungkin!!” mataku membulat! Aku terpaku! Aku tak dapat berkutik lagi! Dan aku yakin semua ini bukan imajinasiku.. Jelas sudah..
 
Dia adalah sesosok perempuan.. cantik memang.. rambutnya yang panjang..
Aku dapat melihat nya dengan jelas sekarang. Karna dia kini lebih dekat dari sebelumnya.
 
 
Aku.. masih di posisi yang sama. Benar-benar tak bisa berkutik. Jangankan berteriak, bahkan bergeming sekali pun aku tak sanggup. Mataku semakin melebar ketika aku melihat...
 
DIA TERSENYUM KEPADAKU!
 
“ukhty!” suara itu mengganggu fikiranku. Aku menengok. “limadza anti?” (kamu kenapa) katanya.
 
Aku tidak dapat menjawab. Sedetik kemudian sosok itu menghilang. Aku terkejut dan jatuh terduduk di lantai.
 
Keesokkan hari nya, tubuhku demam dan tidak dapat pergi ke sekolah. Dan beberapa hari kemudian, akhirnya aku memberanikan diri menceritakan kisah ini dengan teman-temanku.
Mereka bilang bahwa “si cantik” memang kerap muncul di tempat yang sama yang aku ceritakan. Dan juga kerap mengganggu para santri ketika malam hari. Bahkan beberapa santri tidak ingin melanjutkan sekolahnya dan berhenti, karna mengalami kejadian yang sama sepertiku..
 
Notes: cerita ini adalah pengalaman teman ku yang aku sampaikan dengan memerankan dia sebagai “AKU”. Kisah ini telah diketahui seisi asrama. orang yang tidak melanjutkan sekolahnya adalah teman se-angkatan ku sendiri.

 
Terimakasih telah membaca : ) dan nantikan episode selanjutnya dengan cerita yang berbeda!
 
 


alinautami
hotghilie
banditos69
banditos69 dan 10 lainnya memberi reputasi
9
1.7K
7
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
icon
31.4KThread41.5KAnggota
Tampilkan semua post
zhabyiAvatar border
zhabyi
#3
Kalo bisa bikin thread nya satu aja jangan tiap update bikin thread baru jadi males orang baca dan juga nyampah menurut gua
Cuman masukan
birusaviir99
birusaviir99 memberi reputasi
1
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.