Surobledhek746
TS
Surobledhek746
Menikmati proses, Nikmat Gan/Sist!





Seorang ahli bidang tertentu menampilkan karya indahnya agar para pemula mengakui karya lain yang belum ditampilkan. Alam menampakkan agar kita meyakini ada tingkatan-tingkatan lain yang akan datang selanjutnya. Ada langit di atas langit pada waktu berbeda.

Seperti halnya dermawan memberikan bantuan pada para peminta dan berharap para peminta percaya dermawan mampu memberikan bantuan yanh dibutuhkan.

Maka para peminta akan mempersiapkan kantong-kantong untuk menampung bantuan. Dengan harapan akan mendapatkan yang lebih banyak dari dermawan yang didekati.

Dermawan memberikan bantuan tersebut tanpa berharap peminta berkata, "Ini sudah ada. Aku tidak akan memberikan bantuan lain."

Mereka kemudian meyakini sebatas itulah bantuan yang diberikan dermawan. Jika sang dermawan tahu bahwa setiap peminta akan berkata dan meyakini demikian itu, niscaya dermawan tidak akan memberikan bantuan sama sekali.

Dalam peristiwa lain, seorang petani yang biasa menanam padi. Ia akan menanam padi, karena tahu, ketika menanam padi maka akan tumbuh padi. Ia mamp melihat sejak pertama hingga akhir proses penanaman padi hingga panennya. Sama seperti ketika petani tersebut melihat tanaman kacang, jagung, singkong, dan lainnya.

Artinya ketika mereka melihat permulaan, pandangan mereka tidak mencari hasil akhir. Hasip akhir telah diketahui sejak pertama dilakukan penanaman.

Padahal terlihat jelas, namun kondisi sekarang jarang komperhensip pandangan dimulai dari awal hingga akhir dalam bentuk integral.

Ketika pekerjaan dimulai, para ahli sudah mampu mencermati hasil akhir akan menjadi apa. Sehingga bukan hasil akhir yang terpikir. Proses berjalan dengan segala kendala itulah yang terpikirkan.

Pembagian pekerjaan dalam bentuk sub bagian akan memudahkan detail tujuan akhir dalam bagian-bagian. Dengan begitu kecil kemungkinan hasil pekerjaan terjadi kegagalan.

Menikmati proses, setahap demi setahap dengan perbaikan jika terdapat kekurangan.

Untuk lebih jelasnya kita coba berikan contoh sederhana. Ketika seseorang sakit, maka dengan terpaksa atau sukarela orang tersebut akan melakukan sesuatu.

Orang yang tidak memiliki rasa sakit, gairah, atau kerinduan atas sesuatu tidak akan memiliki motivasi untuk berusaha mencapainya. Ia tidak akan mendapatkan sesuatu itu selain rasa sakit.

Untuk sebuah kesuksesan perniagaan, kekuasaan, atau lainnya diperlukan usaha maksimal. Kebiasaan menyadari tujuan awal atas apa yang dilakukan dengan gambaran hasil yang akan diperoleh di akhir sebuah pekerjaan menjadikan arah pekerjaan tersusun dan terprogram.

Terlepas dari semuanya, kita mampu melihat bagaimana seorang peternak ayam begitu menikmati bau kotoran dan susahnya setiap hari memberi makan dan minuman, namun tetap dilakukan. Jawabnya adalah karena senang.

Orang-orang yang memiliki hobi atas sesuatu tak akan segan menafkahi hobinya. Susah payahnya tetap dinikmati dengan kesenangan. Bagi orang lain hal tersebut dianggap konyol. Namun begitulah sebuah kepuasan atas kesenangan dinikmati.

Jadi, dimulai dengan menentukan apa yang akan dikerjakan. Kemudian membagi pekerjaan dalam sub-sub bagian terkecil. Melakukan perbaikan dan penyemprunaan proses. Sisanya, bangkitkan kesenangan atas setiap prosesnya. Hasil akhir adalah bonus dari pekerjaan yang dinikmati.

Prasangka buruk atas kegagalan akan menjadi siksaan. Ekspektasi yang terlalu tinggi juga akan menjadi derita dan berpengaruh sangat besar pada setiap pekerjaan yang akan diselesaikan.

Seperti petani, sejak pertama menanam terong, ia telah tahu akan panen terong. Tanam padi akan berbuah padi, dan seterusnya. Lalu, apa yang masih membuat kita ragu berbuat sesuatu?




sebelahbloginfinitesoulaniesday
aniesday dan 12 lainnya memberi reputasi
13
1.5K
15
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
icon
922.4KThread81.3KAnggota
Tampilkan semua post
Cahayahalimah
Cahayahalimah
#1
hehe mantap dah, satu thread trus di panjangin
0
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.