Perang dunia ke 2 memang sudah berakhir, namum banyak kejadian yang tak bisa dilupakan dari perang dahsyat tersebut, tidak lain tidak bukan adalah penjatuhan bom atom di kota Nagasaki, Jepang pada tanggal 9 agustus 1945.

Tepat pada tanggal 2 september 1945, Jepang menyerah tanpa syarat kepada pihak sekutu karena penjatuhan bom atom di Kota Nagasaki dan juga Hiroshima.

Kali ini saya akan membahas tentang sosok dibalik penjatuhan bom atom di Kota Nagasaki, yang tidak lain dan tidak bukan adalah seorang pilot legendaris berpangkat mayor bernama Charles William Sweeney. Pilot ini lahir pada tanggal 27 desember 1919 dan dia wafat pada 16 Juli 2004 di Boston.

Saat sebelum menjalankan misi untuk menjatuhkan bom atom di Nagasaki, ternyata pilot ini memiliki peran penting juga dalam penjatuhan bom atom di kota Hiroshima, Jepang. Meskipun bukan sebagai pilot yang menjatuhkan bom di Hiroshima, dia memiliki peran sebagai pengawal pesawat Enola Gay yang dipiloti Kolonel Paul Tibbets yang dikenal sebagai pilot yang menjatuhkan bom atom Little Boy di kota Hiroshima.

Saat menjalankan tugasnya untuk menjatuhkan bom atom di Kota Nagasaki, pilot Charles menaiki pesawat B-29 superfortress yang memiliki julukan Bockstar yang tertulis di moncong pesawatnya. Bom atom yang dijatuhkan Charles dengan menggunakan pesawat ini bernama Fat Man. Uniknya bom tersebut sampai memiliki nama loh, dan namanya cukup unik seperti Little Boy yang dijatuhkan di kota Hiroshima, Jepang.

Penjatuhan Bom di kota industri Nagasaki dilaksanakan pada pukul 11.00. Saat dijatuhkan dan meledak, tercatat ada sekitar puluhan ribu penduduk di kota Nagasaki tersebut yang meninggal dan terluka. Mengerikan bukan gan? Untung saat ini tidak terjadi perang yang melibatkan banyak negara.

Setelah Charles menyelesaikan misinya dan perang dunia berakhir, dirinya memutuskan untuk mengundurkan diri dari dunia militer dan menjadi seorang pengusaha pengelolaan kulit di Boston.

Ya, itulah beberapa kisah tentang Charles Williem Sweeney salah satu tokoh penting dalam perang dunia kedua. Menurutnya kalau dia tidak melakukan penjatuhan bom tersebut, mungkin perang akan berlangsung lebih lama dan memakan korban jiwa ak yang lebih banyak dari kedua pihak. Meskipun memakan banyak korban jiwa, tapi tindakannya berhasil memicu berhentinya perang dan berhenti bertambahnya korban jiwa karena perang.

Sumber Gambar : www.brilio.net
Sumber referensi : Ini Dia