kartu.prakerja
TS
kartu.prakerja
Sikat yang Nyinyir Kartu Pra Kerja, Pengelola: Jangan Sok Tahu!


Kamis, 18 Jun 2020 17:53 WIB
Foto: Ilustrasi Kartu Pra Kerja (Tim Infografis: Luthfy Syahban)

Jakarta - 

Manajemen Kartu Pra Kerja buka suara soal kritik mengenai pelatihan yang dinilai terlalu mudah, sepele, dan kurang mumpuni. Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja Denni Puspa Purbasari menegaskan pihaknya memberikan beragam kategori pelatihan, mulai dari yang termudah dan yang sulit.

Yang jadi masalah menurut Denni kebanyakan orang hanya melihat pelatihan kategori yang mudah saja. Menurut Denni, pelatihan dibagi per kategori agar bisa menyesuaikan peserta dari Sabang sampai Merauke di saat pandemi Covid-19.

Denni menyebut latar belakang pendidikan hingga potensi lapangan kerjanya pun berbeda-beda.

"Jadi pelatihan itu ada kategori 1 sampai 3, nah ini ramai dikritik yang kategori 1 dibilang terlalu gampang segala macam. Lho kita ini layani dari Sabang sampai Merauke, latar belakang pendidikan, minat, bakat dan, potensi lapangan kerja ini kan kita ndak tahu," ungkap Denni dalam sebuah webinar, Kamis (18/6/2020).

Dia menilai sindiran banyak orang yang merendahkan pelatihan Pra Kerja terlalu sok tahu. Menurut Denni mereka terlalu menggunakan standar terlalu tinggi, padahal banyak daerah di seluruh Indonesia tidak bisa disamakan standarnya.

"Bagaimana bisa kamu bilang pelatihan bagus itu adalah coding? Coding piye! Nggak bisa lah, jangan sok tahu, itu terlalu pakai standar orang Jawa, sombong itu," ujar Denni.

Baca juga: Ada Tatap Muka, Kalau Biaya Pelatihan Offline Peserta Pra Kerja Bisa Rp 7 Juta

Menurutnya, apapun latihannya tak bisa disebut jelek, selain sebagai semi bansos, kembali lagi ke peserta mau mendapatkan manfaatnya atau tidak.

"Nggak bisa asal dikatakan ecek-ecek, kalau belajar beneran ya dapatkan manfaat beneran," ungkapnya.

Dia mencontohkan pelatihan Microsoft Word, menurut Denni tak semua orang di Indonesia bisa gunakan aplikasi ini. Misalnya ada guru yang baru belajar Microsoft Word, hal itu wajar saja.

"Ini ada belajar Microsoft Word, Microsoft Excel, bisa lah pelatihan ini ada guru SMK belajar Microsoft Word. Kok baru belajar Word sih kan gampang, ya itu elo! Nah jadi masing-masing harus rendah hati," tutur Denni.

Dia menekankan bahwa pendaftaran untuk platform digital atau lembaga pelatihan selalu terbuka sehingga program-program yang ada di dalamnya bisa dipilih langsung oleh peserta Prakerja.

"Kriterianya ada di permenkeu dan informasinya juga sudah kita pos di Instagram prakerja.go.id. Jadi masyarakat memilih sendirilah, ini kayak prasmanan," ucapnya.

"Sama pemerintah menawarkan menunya ini, kemudian peserta silahkan memilih sendiri," tutup Denni.

Baca juga: Peserta Kartu Pra Kerja Didominasi Pengangguran Lulusan SMK

Source
https://m.detik.com/finance/berita-e...hu?single=true

emoticon-Cendol Gan
Diubah oleh kartu.prakerja 20-06-2020 04:14
kyukyunanajeffm12hantupuskom
hantupuskom dan 8 lainnya memberi reputasi
-9
1.9K
39
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan Politik
icon
669.2KThread39.7KAnggota
Tampilkan semua post
bedilsakti
bedilsakti
#25
njir pada ngeremehin ms word dan excel, lo semua yg nyinyir bisa ga make 2 aplikasi itu secara bener terutama excel, lo bisa make fungsi2 excel kayak rumus2nya buat ngolah data?
0
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.