amyjk02Avatar border
TS
amyjk02
Dia yang Menangisi Pernikahanku

Sc: Pinterest
Edited by TS


Pernikahan
****

Napas bahagia menyeruak di dada. Berlomba dengan detak jantung untuk menggema. Sapuan make-up serupa sentuhan bidadari yang menenangkan. Bibir tak lepas senyum kala menatap pantulan diri. Gaun putih susu, jilbab syar'i, dan pernak pernik lainnya membuat sempurna. Ya, aku akan menikah. Melepas masa lajang yang selama menjadi dilema dan bahan candaan.

Siapa yang menyangka jika aku akan menikah secepat ini. Proses yang cepat dengan keharuan yang singkat.

Dia duduk di sana, tersenyum menatapku yang tersipu di depan cermin. Ah, apakah benar ini aku? Apakah aku cantik? Sepertinya iya. Buktinya dia tak lepas tersenyum.

Menunggu acara sakral itu, detakku tak jua melambat. Semakin berpacu dengan genderang bahagia. Aku akan menikah. Ya, sebentar lagi aku akan menjadi bagian dari hidup orang lain.

Mataku semakin buram kala kakak dari ayahku mengucap kalimat surga itu. Dengan mantap dijawab lelaki yang seminggu lalu melamarku. Dadaku sesak. Antara buncah bahagia yang akan meledak dan benih kesedihan yang dengan cepat tumbuh membesar. Ya, harusnya ayah yang ada di sana. Menjabat tangan lelaki yang memintaku baik-baik pada ibu.

Tangisku pecah. Air mata itu nyatanya tak mampu lagi bertahan. Meluncur begitu saja setelah aku resmi menjadi seorang istri. Harusnya ayah menyaksikan ini.

Semua berlalu begitu saja. Hingga mataku menangkap sebuah luka. Dia berdiri di sana, sendirian. Setelah menerima ucapan selamat dari orang-orang. Wajahnya sendu dengan mata berkaca-kaca.

"Rasanya baru kemarin aku memarahimu karena tidak mau memasak, tapi kini kamu sudah menikah. Kamu sudah besar."

Mungkin begitu kalimat yang akan dikatakan olehnya andai aku menghampiri dan memeluknya. Namun ... ah, aku terlalu lemah. Aku tak ingin meruntuhkan pertahanannya yang sudah rapuh. Aku tak ingin dia semakin menangis di depan banyak orang.

Semua acara berlalu. Biasa saja. Namun, dia tetap tidak biasa. Sendunya tak hilang. Tak banyak bicara hanya sesekali menatapku sekilas.

Tiba saatnya aku pulang. Bukan ke rumahnya, tapi ke rumah keluarga baru. Menjadi bagian dari orang baru. Dia semakin sendu. Apakah sesedih itu?

Tak ada yang istimewa hingga acara aku diserahkan selesai. Namun, aku memergoki kerapuhannya ketika dia hendak pulang. Gejolak kesedihan yang ditahan sejak kemarin, akhirnya terungkap. Dia memelukku erat. Menciumiku berkali-kali.

"Sering-sering pulang, ya. Jenguk mamak!"

Tuhan! Hatiku patah. Bukan! Hatiku remuk mendengarnya. Apakah dia sangat kehilangan aku?

Baturaja, 04032020
Catatan akad 21042020

Baca cerita lainnya
Cinderella Ngojek

Covid 19 Masuk Desa
Diubah oleh amyjk02 03-05-2020 18:11
nona212
dockholiday
dalledalminto
dalledalminto dan 43 lainnya memberi reputasi
44
1.9K
68
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
icon
31.4KThread41.4KAnggota
Tampilkan semua post
zatilmutieAvatar border
zatilmutie
#27
sedihnya. jadi ingat almarhum bapa
trifatoyah
miniadila
amyjk02
amyjk02 dan 2 lainnya memberi reputasi
3
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.