Jin.XalibAvatar border
TS
Jin.Xalib
Prof. Dr. Craig Considine: Nabi Muhammad Manusia Pertama Yang Menolak Rasisme


JAKARTA, AYOBANDUNG.COM -- Belakangan gelombang demontrasi anti-rasisme menggema di berbagai penjuru dunia sebagai protes atas kematian George Floyd.
Namun, jauh sebelum itu Nabi Muhammad SAW telah mengajarkan umatnya untuk tidak bersikap rasis.

Seorang sosiolog bernama Dr Craig Considine dalam sebuah artikel berjudul "Prophet Muhammad's Example of Anti-Racism" yang diterbitkan The Huffington Post pada 2015 menerangkan teladan Rasulullah tersebut.

Craig menganggap Nabi Muhammad sebagai tokoh panutan anti-rasisme yang telah mempromosikan perdamaian dan kesetaraan.

Dikisahkan, sekira 1.400 tahun sebelum gerakan Hak Sipil di AS dan kampanye anti-apartheid di Afrika Selatan, Nabi Muhammad sudah terlebih dahulu menangani masalah xenopobhia dan prasangka di Arab Saudi.

"Dalam tulisan singkat ini, saya menyoroti bagaimana Nabi berperang melawan gagasan untuk menghakimi kelompok atau individu hanya berdasarkan warna kulit dan keturunan mereka," ungkap Dr Craig seperti disadur Suara.com dari Huffpost, Kamis (11/6/2020).

Pandangan anti-rasisme Nabi Muhammad, kata Craig, terlihat dalam persahabatannya dengan Bilal bin Rabah, seorang budak kulit hitam yang naik ke posisi terdepan komunitas Muslim Arab pada abad ke-7.

Craig menceritakan satu kisah Nabi Muhammad menunjukkan pembelaannya ketika Bilal disebut sebagai putra seorang perempuan kulit hitam oleh Abu Dharr Al-Ghifari.

Merasa terganggu dengan panggilan yang mengindentifikasi warna kulit, Nabi kemudian mengkritik Abu Dharr dan berkata kepadanya "Kamu adalah orang yang masih memiliki ketidaktahuan dalam dirinya".

"Dalam menentang Abu Dharr, Muhammad menunjukkan bahwa dia bersedia menegur sahabatnya sendiri bila terbukti merendahkan (orang lain) karena etnisnya," kata Craig.



"Nabi Muhammad percaya bahwa bentuk "kesukuan" atau dalam bahasa Arab disebut Al-Abasiyyah, bersifat mendorong orang ke loyalitas etnis bahkan mendukung ketidakadilan," tulis Craig.

Dalam Al-Qur'an diterangkan periode sejarah Arab sebelum kedatangan Nabi Muhammad diwarnai aksi barbarisme dan pelanggaran hukum.

Selain itu, orang Arab juga dikatakan terlalu bangga dan dengan identitas suku dan etnis mereka sehingga menjadikannya sebagai standar sosial masyarakat.

Hal itu terlihat dari tindakan rasisme yang ditunjukkan oleh Abu Dharr kepada Bilal. Ketidakpahaman Abu Dharr ini merujuk pada zaman jahiliyah sebelum kedatangan Islam.

Namun setelah Nabi Muhammad datang, pandangan tersebut memudar seiring berjalannya waktu. Kata Craig, ajaran yang disampaikan Nabi Muhammad telah mengubah semuanya.

"Mentalitas anti-rasisme yang ditunjukkan Nabi Muhammad membantu orang-orang Arab keluar dari kegelapan menuju cahaya yang membimbing mereka ke jalan keadilan dan kesetaraan," tambah Craig.

Bilal, seorang muslim yang menjadi korban tindakan rasisme kemudian diangkat menjadi muazin oleh Nabi Muhammad.

Dengan pengangkatan ini, beliau ingin menunjukkan pengucilan dan subordinasi berdasarkan warna kulit tidak diperbolehkan dalam masyarakat Islam.

Lebih lanjut, Craig menyinggung soal khotbah terakhir Nabi Muhammad di Gunung Arafah pada 632 M yang diklaim sebagai manifestasi anti-rasisme.

Dalam pidato tersebut, terang Craig, Nabi Muhammad mengatakan orang Arab tidak memiliki keunggulan dari orang non-Arab atau begitu juga sebaliknya.

Orang kulit putih tidak memiliki keunggulan atas orang kulit hitam begitu sebaliknya kecuali kesalehan dan tindakan baik.

Menurut Craig, khotbah terakhir tersebut adalah titik puncak kehidupan Rasulullah. Beliau menentang populasi yang terpecah belah dengan menjauhkan diri dari pengkategorian etnis.

"Nabi Muhammad mendahului kata-kata Martin Luther King Jr, dalam pidatonya 'I Have a Dream' yang menyerukan agar orang Afrika-Amerika tidak dinilai dari warna kulit tapi karakternya," ujar Craig.

Sebagai simpulan, Craig pun menyebut Nabi Muhammad sebagai sosok inspiratif dalam menumpas tindakan rasisme di dunia.

"Nabi Muhammad adalah inpirasi bagi semua orag untuk bertindak membersihkan dunia dari kejahatan rasisme," kata Craig memungkasi.

“Prophet Muhammad’s Example of Anti-Racism”

Mashaa Allah... Yang pertama gan, sis...

Kenapa bukan si Anu yg 600 tahun datang duluan.Karena si Anu terbukti rasis dengan menghujat seorang wanita Kanaan non Israel dengan istilah Anjing.

"Tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada anjing."

Menurut manual booknya lhoo yaahh
Jalan Cinta
lubizers
slider88
slider88 dan 5 lainnya memberi reputasi
4
3.5K
175
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan Politik
icon
669.7KThread40.1KAnggota
Tampilkan semua post
TaufumanAvatar border
Taufuman
#50
Islam mang agama yg sempurna mengatur semua hal dari bangun sampe tidur ... Dr keluarga ..masyrakat sampai pemerintah
0
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.