nuyinsAvatar border
TS
nuyins
Nasi Bakar Melupakan Pandemi
Work from home sudah berakhir di semester ini bagi guru. Mulai tanggal 10 Juni semua guru di sekolah saya harus masuk dengan absen manual. Tanda tangan di kantor tata usaha. Jadwal piket sudah tidak berlaku. Kecuali bagian tata usaha masuk sesuai surat edaran. Sehari masuk sehari bekerja di rumah.

Apa bedanya antara pendidik dan tenaga kependidikan dalam hal ini, padahal satu lembaga. Anggapan saya guru lebih tahan virus. Punya imun yang lebih bagus dari pada tenaga kependidikan. Yes...semangat. Sementara lembaga lain masih tetap melaksanakan bekerja dari rumah. Ada yang pelaksanaannya model piket. Satu Minggu masuk dua sampai tiga kali ada yang sehari masuk sehari bekerja dari rumah.

Tidak masalah berbeda dengan lembaga lain. Ada beberapa pekerjaan yang sudah menunggu. Ruang kelas yang ditinggal hampir tiga bulan pastinya amat berdebu. Tidak semuanya ada juga yang tidak begitu kotor. Terutama ruangan kelas sembilan yang baru saja digunakan untuk membagi rapor. Itu sangat membantu saya karena sudah dibersihkan oleh siswa sebelum digunakan.

Bagaimana dengan taman depan kelas. Nah ini juga begitu memprihatinkan. Musim kemarau sudah tiba beberapa hari tidak turun hujan. Tanaman di depan kelas sudah mulai layu. Butuh sentuhan kasih sayang dari pemilik kelas. Siswa masih tetap melaksanakan belajar dari rumah. Jadi wali kelas wajib untuk merawat taman depan kelas. Baiklah, semangat untuk berkebun.

Semalam saya pesan nasi bakar 10 bungkus. Pagi ketika berangkat kerja sekalian ambil nasi bakar karena melewati rumah pembuat nasi bakar tersebut. Lumayan bisa dimakan bersama teman-teman. Ini yang membuat imun seseorang jadi meningkatkan. Perasaan gembira dan senang harus selalu tercipta di saat kondisi pandemi yang entah kapan berakhirnya.

Sesampainya di sekolah sudah banyak teman yang datang. Sudah saya bayangkan agak susah untuk melakukan physical distancing. Masih ada yang duduk berdampingan kangen-kangenan. Terutama para ibu, mereka lupa dengan protokol kesehatan bahwa harus jaga jarak. Baru ketika diingatkan dengan berat hati sedikit bergeser.

Begitulah susana pertama masuk kerja bareng-bareng. Biasanya hanya komunikasi melalui grup WhatsApp. Ketemu pun tidak bisa semua hanya sebagian saja karena piket terdiri dari 4 sampai 5 guru. Ditambah dengan tenaga tata usaha sekitar tiga sampai 4 orang. Dari puasa ramadhan baru kali ini bertemu semuanya. Apalagi ditambah makan nasi bakar bersama-sama. Satu bungkus di makan berdua atau bertiga. Lupa sudah dengan pandemi.
indrag057
nona212
nona212 dan indrag057 memberi reputasi
2
491
8
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
icon
922.7KThread82KAnggota
Tampilkan semua post
anakjahanam721Avatar border
anakjahanam721
#2
bukan nasi anjing gan emoticon-Ngakak
nuyins
nuyins memberi reputasi
1
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.