n4z1.v8
TS
n4z1.v8
Survei: Elektabilitas PDI Perjuangan Terjun Bebas


Survei: Elektabilitas PDI Perjuangan Terjun Bebas

JAKARTA, KOMPAS.com - Lembaga survei Indikator Politik Indonesia merilis hasil survei elektabilitas partai politik Tanah Air.

Hasil survei yang dilakukan pada 16-18 Mei 2020 tersebut menunjukkan, elektabilitas mayoritas partai politik mengalami penurunan.

Bahkan, elektabilitas PDI Perjuangan terjun bebas bila dibandingkan dengan Februari 2020, yaitu dari 29,8 persen menjadi 22,2 persen. Itu berarti elektabilitas partai yang dipimpin Megawati Soekarnoputri tersebut terkoreksi 7,6 persen.

Koreksi elektabilitas ini menjadi yang terdalam dibandingkan partai politik lain yang juga mengalami penurunan.

"Tak ada dinamika elektoral yang berarti di tingkat partai politik, kecuali penurunan dukungan terhadap PDI Perjuangan," demikian tulis kesimpulan survei tersebut, dikutip Kompas.com dari laman resmi Indikator, Selasa (9/6/2020).

Ada 15 partai politik lain yang dimasukkan daftar pilihan partai pada survei tersebut, selain PDI Perjuangan.


Merujuk hasil survei, Partai Garuda dan Partai Bulan Bintang (PBB) tidak mengalami perubahan elektabilitas, baik pada Februari maupun Mei, yaitu tetap 0 persen. Hal yang sama juga dialami Partai Hanura yang memiliki elektabilitas tetap, yaitu 0,4 persen.

Adapun kenaikan tipis dialami oleh Partai Berkarya, Partai Solidaritas Indonesia (PSI), dan PKPI. Dua partai yang berhasil menempatkan kadernya di DPR pada Pemilu Legislatif 2019, yaitu Partai Nasdem dan Partai Amanat Nasional ( PAN), juga mengalami hal serupa.

Sementara itu, tujuh partai besar lainnya, yakni Gerindra, Golkar, Partai Kebangkitan Bangsa ( PKB), Partai Keadilan Sejahtera ( PKS), Partai Persatuan Pembangunan ( PPP) dan Partai Demokrat, mengalami penurunan tipis.

Berikut hasil selengkapnya:

1. PKB (Februari 7,8 persen; Mei 5,7 persen)
2. Gerindra (Februari 16,2 persen; Mei 15,2 persen)
3. PDI Perjuangan (Februari 29,8 persen; Mei 22,2 persen)
4. Golkar (Februari 6,7 persen; Mei 6,4 persen)
5. Nasdem (Februari 2,3 persen; Mei 3,3 persen)
6. Garuda (Februari 0 persen; Mei 0 persen)
7. Berkarya (Februari 0 persen; Mei 0,2 persen)
8. PKS (Februari 4,7 persen; Mei 4 persen)
9. Perindo (Februari 0,9 persen; Mei 0,3 persen)
10. PPP (Februari 3,8 persen; Mei 1,7 persen)
11. PSI (Februari 0,6 persen; Mei 0,7 persen)
12. PAN (Februari 1,3 persen; Mei 2,1 persen)
13. Hanura (Februari 0,4 persen; Mei 0,4 persen)
14. Demokrat (Februari 4,6 persen; Mei 3,6 persen)
15. PBB (Februari 0 persen; Mei 0 persen)
16. PKPI (Februari 0 persen; Mei 0,2 persen)
17. Lainnya (Februari 0,1 persen; Mei 0,2 persen)
18. Tidak tahu/tidak jawab (Februari 20,5 persen; Mei 33,9 persen)

Untuk diketahui, responden pada survei ini sebanyak 1.200 responden dengan metode kontak telepon. Margin of error survei ini lebih kurang 2,9 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
sumber

*******

Berita yang sangat menggembirakan bagi para pendukung Anies Baswedan dan warga Jakarta. Akhirnya Gubernur Indonesia makin mulus langkahnya menuju RI 1. Dan seluruh rakyat Indonesia akan ikut merasakan tangan dingin Anies Baswedan dalam mengelola pemerintahan yang bersih, profesional, terbuka, adil, dan berkelas.

Meskipun PDIP masih menjadi partai yang terkuat hingga kini, tapi dalam 3 tahun kedepan bisa saja suaranya tergerus. Jika sekarang perolehan suaranya dalam survey adalah 22,2%, jika tiap tahun turun seperti saat sekarang ini yaitu 7,6%, maka suara PDIP tahun 2023 tinggal -0,6%. Bisa apa suara -0,6% untuk mengusung calon presiden? Dan suara sebesar itu saja masih kalah jauh dengan suara partai Garuda dan PBB yang 0%.

Itu artinya Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo tak akan bisa maju jadi calon presiden, meskipun menurut survey yang pastinya pesanan orang yang tak suka dengan Anies Baswedan, suara Ganjar Pranowo lebih tinggi dibanding Anies Baswedan.

PKS sebagai partai yang bersih dari korupsi apapun, yang selalu menyuarakan kepentingan rakyat dunia dan akherat pasti akan menyiapkan gerbong yang megah untuk Anies Baswedan, sebab PKS selama ini selalu tidak laku kalau jualan kadernya. Meskipun PKS menjual 9 kader, 9 9 nya cuma pajangan semata. Beda dong dengan Anies Baswedan yang tak perlu pencitraan murahan, tak perlu banyak omong, tapi terbukti laku di pasaran.

Anies Baswedan tinggal mengajak Uno untuk berkongsi membiayai kampanye capres. Masih banyak koq uang Uno.

Prabowo akan legowo. Let it go, Wo. Begitu kira-kira. Dan PKS, Gerindra, Nasdem, PAN, Demokrat, PPP, Perindo, akan berdiri di belakang Anies. Suara itu cukup besar dan lebih dari cukup untuk memajukan Anies Baswedan. Ganjar? Paling cuma Golkar dan PDIP. Ditambah dengan suara PSI, partai Nol Koma.

Anies Baswedan paling layak jadi Presiden ke 8. 8 adalah B, Baswedan. Uedan tenan iki rek!

Murah senyum, tak pernah merengut.
Pintar berkata-kata. Semua masalah bisa diselesaikan dengan kata-katanya yang indah bak sastrawan.
Visioner, bahkan demi Indonesia, Anies Baswedan telah membuat lab virus level 3. Yang lain mana bisa. Dan karena menjaga hal-hal yang tidak diinginkan, keberadaan lab virus level 3 ini sengaja disembunyikan.
Pandai menjaga dan menyusun anggaran demi rakyat. Hanya hal-hal yang penting yang bisa masuk dalam pengeluaran anggaran. Itulah yang membuat APBD DKI Jakarta sekarang surplus dan tinggi, tertinggi sejak jaman VOC.
Suka keindahan dan estetika. Trotoar lebar untuk kenyamanan pejalan kaki. Hanya pejalan kaki, tak boleh ada PKL dan semacamnya.
Suka olahraga. Trek sepeda dibuat dengan anggaran super minim dan dengan hasil yang sangat memuaskan dan terbukti berguna dengan begitu ramainya pemakai sepeda wara-wiri di Jakarta sekarang ini. Bahkan pernah jalan-jalan di Jakarta macet karena banyaknya pengguna sepeda. Kalau bukan karena Anies sang Visioner, siapa lagi? Yang ono, ono, ono, itu, mana bisaaa...
Anies sangat teguh memegang kata-kata. Itu adalah syarat utama jadi presiden Indonesia. Kalau dia memutuskan A ya A. Menilai ormas itu intoleran ya intoleran. Tak pernah berubah. Itulah Anies.

Mari kita satukan mimpi dan visi buat Indonesia kedepan. Kita perindah Indonesia dengan trotoar indah, lebar dan elegan. Kita naturalisasi semua sungai di Indonesia. Kita perindah sudut-sudut kota dengan patung-patung yang bisa bongkar pasang dengan dana minim. Kita beli banyak-banyak lem aibon untuk mempererat persatuan Indonesia yang kini mulai rapuh.

Kalau tidak sekarang, kapan lagi?
Lebih cepat lebih baik, ingat dong kata-kata ini?

Kita buat Partai Cingur Putih menangis darah dan mengemis untuk memohon-mohon ikut mendukung Anies Baswedan.

emoticon-Cool

Diubah oleh n4z1.v8 09-06-2020 10:43
Uprutzagusn6778rizaradri
rizaradri dan 14 lainnya memberi reputasi
9
2.4K
56
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan Politik
icon
669.2KThread39.7KAnggota
Tampilkan semua post
rpm12345678
rpm12345678
#6
masa nya akan datang, di mana pemilih2 tua bloon yg pada silau ama gambar sukarno di dalam banner PDIP akan punah emoticon-Angkat Beer
kalex46entoprizaradri
rizaradri dan 4 lainnya memberi reputasi
3
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.