daily.planetAvatar border
TS
daily.planet
Polemik Alkitab Bahasa Minang, Gub Sumbar Disindir soal Populasi LGBT di Daerahnya




JAKARTA, NETRALNEWS.COM - Pegiat media sosial Dede Budhyarto menyindir langkah Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Irwan Prayitno yang menyurati Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G. Plate untuk meminta menghapus aplikasi Kitab Suci Injil berbahasa Minang dari Play Store.

"Ndak aneh koq riuh diperbincangkan Gubernur Sumbar @irwanprayitno meminta Injil berbahasa Minang dikeluarkan dari playstore," tulis Dede di akun Twitternya, @kangdede78, Kamis (4/6/2020).

Padahal, Dede menyebut bahwa Alkitab dalam bahasa Minang sudah ada sejak 1996, namun baru sekarang dipersoalkan oleh Irwan Prayitno hanya karena dibuat dalam bentuk aplikasi di Play Store.

"Injil berbahasa Minang sudah ada sejak tahun 1996, kenapa sekarang baru diributin ketika ada di PlayStore?" kata Dede dengan menyematkan
screenshot Alkitab berbahasa Minang yang dimaksud.

Dede kemudian menyindir Irwan yang merupakan politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

"Gubernurnya dari @PKSejahtera, udah tau kan harus komentar apa??. Dimana ada kader PKS disitu keributannya masalah agama," sindir @kangdede78.

Lebih jauh, Dede menyarankan sebaiknya Irwan fokus mengurus masalah populasi LGBT di wilayahnya, dimana berdasarkan pemberitaan media pada pertengahan 2019 lalu bahwa populasi LGBT terbanyak di Indonesia ada di Sumatera Barat.

"Saran saja buat Gubernur Sumbar @irwanprayitno daripada ngeributin playstore, gimana populasi LGBT disana?
Sudah berkurang atau makin banyak?" cuit @kangdede78 dengan menyematkan screenshot pemberitaan media soal populasi LGBT di Sumbar.

Sebelumnya diberitakan, Gubernur Sumbar Irwan Prayitno mengirim surat ke Menkominfo Johnny G Plate pada Kamis (28/5/2020) lalu untuk meminta pihak Kemenkominfo menghapus aplikasi Kitab Suci Injil Minangkabau dari Play Store Google.

Dalam surat yang beredar, ada dua alasan Gubernur Sumbar meminta aplikasi Injil berbahasa Minang tersebut dihapus. Alasan pertama, masyarakat Minangkabau disebut sangat keberatan dan resah dengan aplikasi itu.

Kedua, Irwan Prayitno bahwa aplikasi tersebut sangat bertolak belakang dengan adat dan budaya masyarakat Minangkabau yang memiliki falsafah 'Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah'.

"Berkenaan dengan hal tersebut, kami harapkan Bapak (Menkominfo) melalui Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika dapat menghapus aplikasi tersebut dari Play Store Google dan menghindari kemungkinan munculnya aplikasi sejenis di kemudian hari,” demikian bunyi surat Irwan yang beredar di media sosial.


Sumber : https://www.netralnews.com/peristiwa...t-di-daerahnya
rizaradri
Nikita41
nona212
nona212 dan 12 lainnya memberi reputasi
13
5.6K
90
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan Politik
icon
669.8KThread40.2KAnggota
Tampilkan semua post
kafiradikalAvatar border
kafiradikal
#25
Alkitab bahasa aslinya pun kaum domba tak akan paham krn mana mungkin mempelajari bahasa yg asing, ya untuk mempermudah gunakan bahasa lokal, ya sesuai cita cita BPIP , cintailah ploduk ploduk Indonesia termasuk kitab suci asal minang emoticon-Leh Uga
anusbaubadan
anusbaubadan memberi reputasi
-1
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.