desifatma77Avatar border
TS
desifatma77
Kopi Terakhir


Naura mengecup lembut puncak kepala Herman. "Tidurlah yang nyenyak, sayang. Tidak akan ada yang mengganggumu lagi." Dibelainya rambut Herman dengan mesra.
"Cintamu kini seutuhnya milikku."
Senyum manis terpancar dari wajahnya yang cantik. Bukan senyuman , lebih tepatnya seringai kemenangan.

Tiga puluh menit sebelumnya, Herman telah memindahkan semua pakaian ke dalam trvavel bag. Naura terduduk diam disisi pembaringan dengan embun yang mulai menganak sungai di pipinya yang putih.

"Apakah keputusan ini tidak bisa dipertimbangkan lagi, Bang ?" Naurah mencoba meminta pengertian Herman.

"Aku ndak bisa mundur lagi, Dek. Keputusanku sudah bulat." Herman menjawab dengan sedikit menekankan suaranya.

Naura paling hapal tabiat Herman, ia tidak akan pernah mundur sebelum apa yang diinginkannya tercapai. Termasuk keinginannya saat ini untuk menikahi Rania, sahabat Naura.

Rania adalah sahabat yang selama ini sangat dipercayainya. Sahabat tempat ia berbagi suka dan duka. Tempat ia berbagi cerita, termasuk kisah cintanya dengan Herman.

Namun kini persahabatan itu dihancurkan sendiri oleh suaminya dan Rania. Ternyata diam-diam mereka menjalin hubungan terlarang di belakang Naura. Kini, Herman akan mencampakkan Naura dan lebih memilih Rania, sahabatnya.

"Kalau memang abang memutuskan untuk memilihnya, aku punya satu permintaan terakhir." Tiba-tiba suara Naura memecah kesunyian yang tercipta antara mereka beberapa saat yang lalu.

"Katakan saja, Dek apa permintaanmu." Herman menjawab sambil terus mengemasi barang miliknya.

Naura berjalan menghampiri Herman. Dihapusnya sisa air mata dengan ujung jemari lentiknya.

"Izinkan aku membuatkan kopi terakhir untukmu." Naura menatap tepat ke manik mata Herman.

Tak terlihat lagi kesedihan di matanya. Herman hanya mengangguk ringan sambil mengalihkan pandangan tajam Naura.

Naura pun bergerak menuju dapur. Menyeduh kopi terakhir yang kini mengantarkan Herman pada tidur panjangnya. Tidur yang tidak akan pernah bangun lagi.

"Jika aku tak bisa memilikimu, maka orang lain pun tidak, Rania sekalipun." Tawa Naura lepas saat menyaksikan Herman tersungkur di meja makan setelah menyesap secangkir kopi. Kopi terakhir dari Naura.
Diubah oleh desifatma77 28-05-2020 02:50
indrag057
indrag057 memberi reputasi
1
516
6
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
icon
922.7KThread82KAnggota
Tampilkan semua post
epopolocroiaAvatar border
epopolocroia
#2
Coffefe of the dead
desifatma77
desifatma77 memberi reputasi
1
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.