ih.sulAvatar border
TS
ih.sul
Jelek VS Rupawan. Realita Pandangan Masyarakat


Mari kita mulai dengan sebuah kisah. Saat saya membuat KTP dulu saya punya pengalaman yang agak menjijikkan. Ceritanya dulu saya dan banyak orang lain ngantri untuk pembuatan E KTP dan yang nomor urut sebelum saya kebetulan cewek (cantik).

Saya perhatikanlah si cewek saat mengurus surat dan berkas lainnya dan saya lihat si petugas (cowok) pelayanannya memuaskan dan cepat. Setelah si cewek selesai saya maju dan mengurus keperluan saya dengan harapan tinggi namun yang saya dapatkan tidak memuaskan. Si petugas malah cenderung malas mengurus berkas berkas saya dan itu membuat saya kecewa selarah parahnya.

Cerita diatas mungkin memberi pandangan yang bagus akan bagaimana nasyarakat memandang rupa. Wajah bisa dikategorikan menjadi jelek atau rupawan dan perbedaan perlakuan masyarakat pada orang rupawan dan tidak itu besar sekali.



Memiliki wajah yang jelek cenderung membawa kecurigaan karna wajah jelek memang tidak disukai dari sananya. Sebaliknya orang berwajah rupawan cenderung lebih dipercaya dan disukai. Contohnya saat ada orang ganteng yang lewat di depan mata, cewek cewek mungkin akan langsung mendekat tanpa peduli apakah si cowok mungkin saja penjahat atau sejenisnya. Ini fenomena yang tidak mungkin terjadi pada orang jelek (kecuali orangnya terkenal)



Tidak hanya contoh remeh seperti itu. Dalam persidangan kerap kali terjadi seorang hakim memberi hukuman lebih ringan bila terdakwa seorang yang cantik/ganteng. Tentu ini masalah serius karna hukum harusnya tidak memandang apapun selain kebenaran.



Pepatah memang bilang bahwa jangan menilai durian dari durinya. Namun kenyataannya penampilan luar adalah hal pertama yang akan dinilai tentangmu. Penampilan rupawan maka kesan nya bagus namun bila jelek kelaut aja deh.

Sekarang coba lihat film atau sinetron. Seperti apa pemeran utamanya? Pasti ganteng atau cantik. Meski aktingnya buruk sekalipun tapi selama wajahnya mendukung maka peran itu bisa didapatkan. Kalo orang jelek? Paling jadi pembantu atau badut.



Sedih, tapi mau bagaimana lagi? Dunia ini memang 80% tentang penampilan. Bila kau tampan atau cantik maka hidupmu akan lebih mudah karna akan lebih banyak tawaran pekerjaan sedangkan bila tidak maka siap siaplah bekerja lebih keras.

Hidup tidak adil. Orang yang membuat statement itu memang sungguh bijak sekali. Namun itu bukan alasan untuk menyerah. Jauh disana (entah dimana) pasti ada tempat yang lebih mengutamakan kemampuan daripada penampilan dan kita hanya perlu menemukan tempat seperti itu.

Sekian dari saya mari bertemu di thread saya yang lainnya.
Diubah oleh ih.sul 22-05-2020 03:33
NecroTorture
nona212
kekefadilah
kekefadilah dan 83 lainnya memberi reputasi
84
18.4K
323
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
922.7KThread82.1KAnggota
Tampilkan semua post
ipangperaltaAvatar border
ipangperalta
#33
emoticon-Hot Newsemoticon-Hot Newsemoticon-Hot Newsemoticon-Hot Newsemoticon-Hot Newsemoticon-Hot News

[VIRAL] 200 JUTA DATA WARGA INDONESIA BOCOR DI DARK WEB !!

KLIK GAMBAR UNTUK MEMBACA :

apollion
caerbannogrbbt
caerbannogrbbt dan apollion memberi reputasi
2
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.