Perjalanan hidup manusia terdiri dari kumpulan peristiwa. Kehidupan beberapa orang dihiasi oleh kebahagiaan, kesedihan dan beragam kondisi lainnya. Walaupun sebagian kecil manusia dapat berencana dan menjalani hidup sesuai rencananya, banyak juga manusia yang menjalani hidup tak sesuai rencananya. Selain menemui hal-hal yang telah ia rencanakan, manusia juga menemukan banyak hal yang sama sekali tak termasuk dalam perencanaannya. Salah satu penyebab yang membuat manusia menjalani hidup tak sesuai rencana adalah faktor kebetulan. Kebetulan suatu hal yang tak terduga namun berkaitan dengan beberapa hal di sebuah situasi. Sebagai contoh, setelah sekelompok remaja kelelahan melakukan kerja bakti seorang pedagang es selendang mayang lewat. Tak hanya kebetulan lewat ketika remaja tersebut kehausan, pedagang tersebut juga kebetulan sedang berbahagia dan ingin menggratiskan dagangannya. Hal tersebut sangat bagus bagi para remaja tersebut karena mereka dapat menghilangkan dahaga dengan cuma-cuma. Beberapa kebetulan yang mengejutkan lainnya adalah nama dan kisah yang sama, tersambar petir turun temurun, hukuman yang mirip pada orang bernama sama dan lain-lain.

1. Nama dan kisah yang sama

Pada 1979 seorang pria bernama Walter Kellner yang berasal dari Munich memenangi sebuah kompetisi menulis. Dia mengikuti kompetisi menulis di Das Besteran Magazine. Pria tersebut meraih gelar juara setelah mengikutsertakan karya tulis tentang pengalamannya. Dalam karyanya tersebut Kellner menceritakan pengalamannya terbang dengan pesawat Cessna 41 dari Sardinia ke Sicily. Dia bercerita bahwa pada saat itu pesawatnya mengalami kerusakan mesin, mendarat secara darurat kemudian diselamatkan. Namun setelah itu seseorang yang juga bernama Walter Kellner melaporkan kepada bahwa peraih juara di kompetisi meulis tersebut telah memplagiat karyanya. Walter Kellner yang berasal dari Austria mengalami hal yang sama persis dengan Kellner dari Munich. Kellner Austria juga telah mengabadikan kisahnya tersebut dalam sebuah tulisan. Hal tersebut merupakan sebuah kebetulan yang tak terduga. Kellner dari Munich mengalami hal sama di tempat yang sama dengan Kellner yang berasal dari Austria. Tak hanya sama dalam hal pengalaman, 2 pria tersebut juga memiliki nama yang sama.

2. Tersambar petir turun temurun

Pada 1899 seseorang di Taranto, Italia disambar petir. Hal tersebut membuatnya meninggal seketika. Namun pada 1932 kejadian yang sama terjadi di tempat yang sama pada anak pria tersebut. Sama seperti yang terjadi pada ayahnya, pria tersebut disambar petir di tempat ayahnya terkena petir sebelumnya. Namun tak sampai di situ, pada 8 Oktober 1949 anak laki-laki dari pria yang terakhir disambar petir (cucu dari korban petir pertama) juga mengalami hal sama di tempat yang sama. Pria yang bernama Rolla Primarda juga disambar petir di tempat para pendahulunya juga terkena petir.

3. Hukuman untuk Jean Marry Dubary

Seseorang yang bernama Jean Marrie Dubary dieksekusi pada 13 Februari tahun 1746. Dia dieksekusi atas perbuatan kriminalnya yang cukup mengejutkan. Dubary membunuh ayahnya. Namun suatu kebetulan yang mengejutkan terjadi tepat 100 tahun setelah itu. Pada tanggal 13 Februari 1846 seseorang yang juga bernama Jean Marrie Dubary juga dieksekusi untuk kasus yang sama, yaitu membunuh ayahnya.

4. Greenberry Hills

Tiga pelaku pembunuhan terhadap sir Edmund Berry Godfrey dihukum gantung. Para pelaku tersebut dieksekusi di Greenberry Hill, London pada 26 November 1911. Namun hal yang tak diduga dalam kejadian ini adalah kesamaan nama para pelaku pembunuhan dengan tempat eksekusinya. Ketiga pelaku tersebut bernama Robert Green, Henry Berry dan Hill. Nama belakang ketiga pelaku tersebut sama dengan lokasi eksekusi mereka yaitu Greenberry Hill.

5. Emile Deschamps, Pudding Plump dan M. de Fortgibu

Seorang penyair abad 19 yang bernama Emile Deschamps mengalami sebuah kebetulan yang sangat langka. Dia menemukan kejadian yang mirip dengan beberapa kejadian dalam hidupnya. Saat masih kecil, Deschamps makan pudding plump di sebuah restoran. Pudding plump yang ia makan merupakan pemberian seseorang bernama M. de Fortgibu. 10 tahun kemudian Deschamps mengunjungi sebuah restoran dan menyadari ketersediaan pudding plump di restoran tersebut. Dia langsung memasuki restoran tersebut dan memesan makanan tersebut kepada pelayan. Saat Deschamps memesan, pelayan mengatakan bahwa dia tak bisa menyajikan pudding plump kepada Deschamps. Dia memberitahu Deschamps bahwa pudding tersebut telah dipesan oleh seseorang. Deschamps lalu memninta sang pelayan untuk menunjukkan orang yang memesan pudding plump tersebut. Dia melakukan hal tersebut agar dapat meminta kepada pemesan pudding untuk berbagi dengannya. Ketika diberitahu oleh pelayan tersebut, Deschamps terkejut karena pemesan pudding plump tersebut adalah M. de Fortgibu. Kedua orang tersebut bertemu untuk kedua kalinya dengan berbagi makanan yang sama. Beberapa lama setelah itu, Deschamps diundang ke sebuah pesta. Dalam pesta tersebut pudding plump juga tersedia sebagai hidangan. Deschamps menceritakan kisah tentang pudding plump yang dia alami kepada pembawa acara. Setelah sang pembawa acara menyampaikan sebuah lelucon tentang pudding plump, ternyata M. de Fortgibu juga hadir karena juga diundang ke pesta tersebut. Hal tersebut membuat Deschamps terkagum-kagum karena tiga kali dia makan pudding plump dan tiga kali pula dia bertemu M. de Fortgibu.

6. Makam Charles Francis Coghlan

Pada tahun 1899 seorang aktor asal Kanada yang bernama Charles Francis Coghlan sakit dan akhirnya meninggal di Texas. Coghlan dikebumikan di pemakaman granit. Hal tersebut dilakukan karena berjarak 3500 mil dari kampung halamannya, Pulau Prince Edward. Namun setahun setelah penguburannya terjadilah sebuah badai. Kuburan granit Coghlan hancur dan peti matinya hanyut di teluk Mexico. Pada 1908 seseorang yang sedang memancing di Pulau Prince Edward menemukan sebuah peti mati. Setelah mencari tahu dia menemukan bahwa peti tersebut merupakan milik dari Coghlan. Akhirnya Coghlan dimakamkan di kampung halamannya.

Sebuah kebetulan merupakan hal yang tak dapat diprediksi oleh siapapun. Selain itu, siapapun juga tak bisa bergantung pada sbebuah kebetulan. Walaupun di beberapa keadaan kebetulan mendatangkan keuntungan bagi sebagian orang situasi langka tersebut tak dapat ditebak. Hal ini sungguh menarik karena mendatangkan tantangan tersendiri bagi seseorang. Tak hanya itu, kebetulan juga dapat jadi pengingat bahwa semua orang harus siap dalam segala situasi.