Denny menyoroti sikap FPI di Deli Serdang yang mengamuk karena ada warung kopi buka siang hari di bulan Ramadan.



JAKARTA, JITUNEWS.COM – Penulis Denny Siregar menyinggung sikap Front Pembela Islam (FPI) di Deli Serdang yang mengamuk karena ada warung kopi buka siang hari di bulan Ramadan. Menurutnya, puasa itu adalah sebuah cara manusia untuk mengendalikan diri dari nafsu duniawi.

“Sibuk mengurusi orang lain, malah kita sendiri yang rugi, tidak memanfaatkan nikmat yang dikasih Tuhan saat bulan Ramadan ini,” ujar Denny, seperti dikutip dari Tagar, Jumat (1/5).

Denny menilai anggota FPI yang mengamuk tersebut tidak paham makna puasa di bulan Ramadan ini. Dia juga menganggap tindakan itu terkesan agar dihormati orang-orang di sekitarnya.

“Mereka beragama dengan kering, tanpa sedikit pun makna. Seperti kanebo yang lama enggak kena air. Keras, kaku, dan bentuknya sama sekali tidak menarik dilihat mata. Agama bagi mereka sekadar dogma, bukan logika,” kata denny.

Denny menyarankan, dalam menghadapi FPI, diperlukan upaya yang keras pula. “Cukuplah kita kantongi meterai Rp 6.000, supaya semua selesai dengan damai. Habis perkara. Mau ngotot, kita malah jadi selevel sama mereka. Oh ya selain meterai, kalau bisa sediakan juga nasi bungkus. Karena mereka itu kalau lapar, ngamuk. Kalau kenyang otomatis juga enggak bisa berpikir apa-apa,” tuntasnya.

https://m.jitunews.com/read/118199/s...-bukan-logika/